Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Upacara 17 Agustus Dilaksanakan di Istana Merdeka, Bukan Istana Negara?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Presiden Prabowo Subianto dan PM Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Setiap 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia menanti momen sakral, Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Namun, masih banyak yang keliru soal lokasi pelaksanaannya. Sebagian menyebut upacara itu digelar di Istana Negara, padahal yang benar adalah di Istana Merdeka.

Kesalahpahaman ini sering muncul karena kedua istana berada dalam satu kawasan dan tampak serupa. 

Padahal, Istana Negara dan Istana Merdeka memiliki perbedaan mendasar dari segi lokasi, fungsi, hingga arsitekturnya. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Istana Merdeka: Sejarah Tempat Kediaman Resmi Presiden

Bedanya Istana Merdeka dan Istana Negara 

Melansir dari situs resmi Kementerian Sekretaria Negara Republik Indonesia, keduanya memang sama-sama berada di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, bersebelahan dan saling terhubung oleh halaman tengah. 

Namun, perbedaan utamanya terletak pada fungsi dan arah bangunan. Istana Negara terletak di Jalan Veteran, menghadap ke Sungai Ciliwung. 

Bangunan ini lebih sering digunakan untuk kegiatan resmi kenegaraan, seperti pelantikan menteri, jamuan makan kenegaraan, rapat kerja nasional, dan pertemuan dengan tamu penting negara. 

Sementara itu, Istana Merdeka menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas), berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara. 

Inilah istana yang digunakan sebagai tempat kediaman resmi presiden dan lokasi pelaksanaan upacara HUT RI setiap tahun. 

Baca juga: 6 Istana Kepresidenan di Indonesia

Berikut tabel lengkap perbedaan Istana Merdeka dan Istana Negara:

Aspek Istana Negara Istana Merdeka
Lokasi Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Menghadap Sungai Ciliwung dan membelakangi Istana Merdeka Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Utara, Jakarta Pusat. Menghadap Monumen Nasional (MONAS)
Fungsi utama  Tempat kerja dan kantor resmi Presiden RI. Digunakan untuk acara resmi, pelantikan pejabat tinggi, musyawarah nasional, dan jamuan makan kenegaraan.  Tempat tinggal resmi Presiden RI. Digunakan untuk penyambutan tamu negara, penyerahan surat kepercayaan duta besar, dan upacara peringatan HUT RI. 
Kegiatan 17 Agutus  Hanya untuk jamuan makan malam dan resepsi dengan para veteran dan tamu kenegaraan. Tempat utama pengibaran bendera dan upacara 17 Agustus yang ditonton seluruh rakyat Indonesia. 
Arsitektur Lobi tertutup dengan pilar, air mancur, patung pemanah, dan dua pohon beringin. Desain lebih klasik dan tertutup.  Lobi terbuka dengan pilar, halaman luas dengan air mancur. Dirancang sebagai ruang upacara terbuka. 
Presiden yang pernah tinggal Pernah digunakan sementara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  Presiden Soekarno, Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, hingga Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Cara Daftar Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Presiden, Kuota Terbatas

Alasan upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, bukan Istana Negara 

Dengan halaman yang luas dan terbuka, Istana Merdeka lebih ideal sebagai lokasi upacara kenegaraan terbuka, termasuk pengibaran Sang Saka Merah Putih dan peragaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). 

Sebaliknya, Istana Negara lebih bersifat tertutup, cocok untuk pertemuan formal dan resepsi di dalam ruangan. 

Namun selain itu, alasan sejarah dan simbolis mengapa upacara 17 Agustus dilaksanakan di Istana Merdeka.

Merangkum dari buku Menyelisik Museum Istana Kepresidenan Jakarta (2020) oleh Kukuh Pamuji, pada 27 Desember 1949, Pemerintah Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat. 

Di istana yang kala itu bernama Istana Gambir, dilakukan penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan antara Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku wakil Indonesia dan A.H.J. Lovink, Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda di Indonesia.

Penandatanganan berlangsung serentak di dua negara, di Amsterdam pada pukul 10.00 waktu setempat dan di Jakarta serta Yogyakarta pada pukul 16.00.

Berita pengakuan kedaulatan itu disambut gegap gempita oleh rakyat di seluruh penjuru Nusantara.

Ketika berita itu akhirnya disiarkan, bendera Merah Putih berkibar menggantikan bendera Belanda, lagu Indonesia Raya dikumandangkan, dan pekik “Merdeka! Merdeka! Merdeka!” menggema dari desa hingga kota. 

Momen tersebut menandai babak baru sejarah Indonesia, dan Presiden Soekarno secara resmi mengubah nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka, sedangkan Istana Rijswijk diubah namanya menjadi Istana Negara.

Baca juga: Ingin Jadi Petugas Upacara 17 Agustus di Istana Negara? Ini Alur dan Syaratnya!

Sehari setelah pengakuan kedaulatan itu, tepatnya pada 28 Desember 1949, Presiden Soekarno beserta keluarga tiba di Jakarta dari Yogyakarta. 

Untuk pertama kalinya, mereka menempati Istana Merdeka sebagai kediaman resmi Presiden Republik Indonesia

Jadi, tak ada lagi keraguan, bahwa upacara 17 Agustus dilaksanakan di Istana Merdeka, bukan di Istana Negara. 

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan sejarah kemerdekaan, struktur arsitektur, dan fungsi utama istana itu sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi