Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

55 Contoh Puisi Kemerdekaan 17 Agustus, Menyentuh HatiĀ 

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Akmal Faiz Ali Khadafi
Ilustrasi puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2025
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Puisi kemerdekaan bukan sekadar rangkaian kata indah, tetapi wadah untuk menyampaikan rasa hormat kepada para pahlawan dan mengingatkan kita akan makna kemerdekaan. 

Melalui 35 contoh puisi kemerdekaan berbagai versi mulai dari panjang hingga sederhana, pembaca diajak menelusuri kembali kisah perjuangan, pengorbanan, dan janji untuk menjaga Indonesia tetap merdeka. 

Karya-karya ini cocok dibacakan pada upacara, lomba baca puisi, atau acara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Baca juga: 30 Contoh Puisi Kemerdekaan HUT ke-80 RI, Penuh Makna dan Inspiratif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh puisi kemerdekaan versi panjang 

1. Warisan di Bawah Merah Putih

Di bawah merah putih yang berkibar
Aku berdiri, terdiam lama
Membayangkan wajah-wajah yang tak sempat tua
Mereka yang memilih pergi

Demi kita yang tinggal.
Di medan yang sunyi
Mereka memanggil nama Indonesia
Sekali, dua kali, lalu hilang

Tapi gaungnya sampai hari ini
Mengetuk dada kita.
Apa arti kemerdekaan
Jika kita lupa pada lelahnya mereka?

Apa arti bendera
Jika kita biarkan warnanya pudar?
Merdeka bukan hadiah
Ia adalah wasiat

Yang diwariskan dengan darah,
dengan air mata,
dengan napas terakhir.
Hari ini kita tertawa di jalan-jalan

Tanpa takut bayang-bayang senjata
Kita belajar, kita bercinta, kita bermimpi
Karena mereka pernah berkata:
“Lanjutkanlah hidupmu di negeri yang bebas ini.”

Dan aku berjanji
Mereka tidak akan kecewa
Selama merah putih ini
Masih berkibar di langit kita.

Baca juga: 10 Puisi 17 Agustus untuk Memeriahkan HUT ke-80 RI

2. Wasiat dari Tanah Perjuangan

Di tanah ini,
jejak kaki para pejuang terkubur bersama doa.
Mereka tidak meminta dikenang dalam patung,
tidak meminta wajahnya terpampang di buku sejarah.

Mereka hanya ingin negeri ini tetap merdeka.
Di bawah hujan peluru,
mereka masih mendengar suara ibu memanggil,
mereka masih mengingat wangi sawah yang ditinggalkan,

namun mereka memilih bertahan di garis depan.
Hari ini, kita berdiri di jalan yang mereka buka
dengan darah dan keberanian.
Jangan biarkan jalan itu retak
oleh perpecahan atau lupa.

Baca juga: 10 Puisi Menyentuh untuk Hari Anak Nasional: Suara Hati, Harapan, dan Cinta Anak Indonesia

3. Ketika Proklamasi Tiba

Pagi itu, matahari seakan lebih dekat,
menyaksikan dua suara membelah sejarah.
Kata-kata yang sederhana,
namun mengguncang dunia:

“Kami bangsa Indonesia… menyatakan kemerdekaan.”
Di luar sana,
ada yang menangis di pelukan,
ada yang berlari membawa kabar,

ada yang sujud syukur di tanah.
Hari itu kita lahir kembali,
bukan sebagai koloni,
tapi sebagai anak-anak tanah air
yang berhak menentukan masa depannya sendiri.

4. Surat dari Seorang Pahlawan

Ibu, jika surat ini tiba,
mungkin aku sudah tak akan pulang.

Jangan menangis,
sebab aku pergi bukan untuk meninggalkan,
tapi untuk memastikan cucumu
lahir di negeri yang bebas.

Bila kau melihat bendera itu,
anggaplah itu aku yang berdiri tegak,
meski tubuhku telah menjadi tanah.
Aku di sana,
di setiap kibarnya.

Baca juga: Memahami Puisi: Pengertian, Unsur, Analisis, dan Tips Menulis 

5. Kemerdekaan yang Kita Jaga

Kemerdekaan bukanlah perayaan semalam,
bukan pula sekadar lagu dan lomba.
Ia adalah napas panjang
yang harus dijaga setiap hari.

Ia hidup di peluh petani,
di semangat guru mengajar,
di kerja nelayan yang berangkat sebelum fajar.
Ia hidup ketika kita mau saling menjaga,
saling menguatkan,
dan tidak membiarkan bangsa ini goyah.

6. Dari Hening ke Sorak

Kemerdekaan datang dari hening
yang dipecahkan oleh sorak kemenangan.
Dari malam panjang yang penuh sembunyi,
ke siang yang penuh cahaya.

Tapi cahaya itu tak akan lama
jika kita membiarkannya padam.
Kita harus menjadi penjaga lilin-lilin kecil
yang menyala di hati setiap anak negeri,

agar kemerdekaan tetap hidup
bukan hanya di buku sejarah,
tapi di setiap langkah kita.

Baca juga: Bagaimana Cara Memahami Makna Puisi? Ini Panduan Lengkapnya

7. Di Bawah Langit Agustus

Langit Agustus tak pernah sama
sejak proklamasi dibacakan.
Ia membawa aroma kebebasan
dan gema janji untuk mempertahankannya.

Di bawah langit ini,
anak-anak bermain dengan bebas,
pemuda menulis mimpi di udara,
dan orang tua tersenyum lega
melihat tanah airnya berdiri tegak.

8. Janji di Tugu Pahlawan

Aku berdiri di depan tugu pahlawan,
membaca nama-nama yang terukir di batu.
Aku tak mengenal mereka,
tapi mereka mengenal aku, sebagai generasi yang harus menjaga janji.

Janji untuk tidak membiarkan
bendera ini jatuh,
janji untuk menjaga negeri
sebagaimana mereka menjaganya dengan nyawa.

Baca juga: 10 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 yang Menggugah Semangat Belajar

9. Di Balik Warna Merah Putih

Merah itu darah yang tumpah
di pagi-pagi penuh jerit dan doa.
Putih itu tulang dan keringat
yang terbaring di tanah basah.

Bendera itu tidak dijahit oleh kain semata,
tapi oleh harapan yang tak pernah padam.
Ia berkibar bukan hanya karena angin,
tapi karena janji kita untuk menjaganya.

Setiap kali kau melihatnya,
ingatlah:
ada ribuan nyawa
yang menghembuskan napas terakhir
dengan mata menatap langit yang kini bebas.

10. Rindu yang Tak Pernah Bertemu

Ada pahlawan yang gugur
sebelum anaknya lahir,
ada anak yang tumbuh
hanya dengan cerita tentang ayahnya.

Rindu mereka tak pernah bertemu,
hanya bertaut di bendera yang sama.
Di setiap tiang upacara,
ada air mata yang jatuh

bukan karena sedih,
tapi karena bangga
menjadi bagian dari janji kemerdekaan.

Baca juga: Langkah Menulis Puisi: Kenali Unsur dan Jenisnya

Contoh puisi kemerdekaan versi sederhana 

1. Merah Putih di Dadaku

Merah di dadaku, putih di nadiku
Kau berkibar, memanggil rindu
Aku berdiri, aku berjanji
Indonesia, kaulah abadi.

2. Suara Pahlawan

Di tanah ini mereka rebah
Suara mereka tak lagi terdengar
Namun di detak jantung kita
Janji mereka tetap berdebar.

3. Tanah Airku

Tanah basah yang kupijak
Air sungai yang kulintas
Semua saksi
Indonesia yang bebas.

4. Tetes Darah di Bendera

Di sehelai kain merah putih
Ada doa yang tak pernah habis
Ada darah yang tak ingin sia-sia
Ada janji untuk terus setia.

5. Kemerdekaan Itu

Bukan hanya tanggal di kalender
Bukan hanya lagu di bibir
Kemerdekaan adalah langkah
Yang kita ambil untuk negeri ini.

Baca juga: Macam-Macam Puisi Baru berdasarkan Bentuknya

6. Suara dari Masa Lalu

Pahlawan memanggil dari tidur panjangnya
"Bangunlah, lanjutkan perjalananku"
Kita menjawab
Dengan kerja, bukan sekadar kata.

7. Di Atas Tumpah Darahku

Di atas tanah ini
Kutulis namamu: Indonesia
Dengan tinta pengorbanan
Dan pena perjuangan.

8. Seruan Angin Proklamasi

Angin berbisik di telinga
"Merdeka!"
Bukan hanya suara
Tapi napas bangsa.

9. Bunga Kemerdekaan

Bunga yang mekar di musim gugur
Itulah kemerdekaan
Mekar dari luka,
Tumbuh dari pengorbanan.

10. Api di Langit

Kembang api hanya sehari
Tapi api kemerdekaan
Harus menyala
Sepanjang hidup kita.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Rayakan Kemerdekaan Lebih Lama

11. Langkah di Jalan Panjang

Kemerdekaan adalah awal
Jalan panjang menanti
Mari kita melangkah
Tanpa ragu, tanpa henti.

12. Negeri yang Kucinta

Di tiap senyum anak-anaknya
Di tiap peluh petaninya
Kutemukan alasan
Untuk menjaga negeri ini.

13. Matahari Proklamasi

17 Agustus
Matahari itu terbit lebih terang
Menyinari hati
Dengan janji kemerdekaan.

14. Doa untuk Indonesia

Tuhan, jaga negeri ini
Agar damai tak hanya kata
Tapi nyata di setiap jiwa.

Baca juga: Makna Kemerdekaan bagi Rakyat Indonesia

15. Dari Desa hingga Kota

Kemerdekaan itu menyapa
Dari sawah di desa
Hingga gedung di kota
Semua merasakan hangatnya.

16. Gelombang Perjuangan

Laut berdebur, angin menerpa
Tapi perahu perjuangan
Tak pernah karam.

17. Merdeka di Hati

Merdeka bukan hanya bendera
Ia adalah hati yang bebas
Dari takut dan benci.

18. Janji untuk Negeri

Aku bersumpah
Tak akan membiarkan
Merah putih ini jatuh ke tanah.

Baca juga: Negara yang Memiliki Tanggal Kemerdekaan Sama seperti Indonesia

19. Rindu pada Pahlawan

Aku tak mengenal namamu
Tapi rinduku padamu
Tak pernah padam.

20. Langkah Anak Negeri

Langkah kecilku hari ini
Akan jadi jejak besar
Untuk masa depan negeri.

21. Cahaya Kemerdekaan

Kemerdekaan itu cahaya
Yang menuntun kita
Dari gelap penjajahan.

22. Nafas Indonesia

Setiap hembus nafas
Adalah tanda
Indonesia masih berdiri.

23. Pelangi di Atas Negeri

Setelah hujan penjajahan
Pelangi kemerdekaan
Menghiasi langit kita.

Baca juga: Contoh Penerapan Makna Proklamasi Kemerdekaan di Lingkungan Masyarakat

24. Hujan Air Mata

Hujan air mata para ibu
Mengalir menjadi sungai
Yang mengantar perahu kemerdekaan.

25. Rumah Indonesia

Kita semua tinggal
Di rumah besar bernama Indonesia
Mari menjaganya
Seperti rumah kita sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi