KOMPAS.com - Setiap kali bulan Rabiul Awal tiba, umat Islam di seluruh dunia menyambut peringatan Maulid Nabi 2025 dengan penuh cinta.
Maulid bukan hanya sekadar momen mengenang kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, tetapi juga saat untuk meneladani akhlak beliau yang mulia.
Pertanyaannya, apakah Maulid Nabi tanggal merah di tahun 2025? Ya, pemerintah Indonesia telah menetapkan hari Maulid Nabi sebagai hari libur nasional sehingga masyarakat bisa memperingatinya dengan khidmat.
Salah satu bentuk ekspresi cinta kepada Rasulullah adalah lewat puisi tentang Maulid Nabi. Puisi menjadi wadah yang mampu menyampaikan rindu, doa, sekaligus pengingat akan keteladanan Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Arti dan Hikmah Maulid Nabi 2025: Makna di Balik Kelahiran Rasulullah SAW
Menurut Ernanda Kartika Dewi dalam Sosok Nabi Muhammad dalam Puisi Indonesia Serta Implikasinya pada Pelajaran Bahasa Indonesia (2021), puisi tentang Nabi Muhammad bukan hanya sekadar karya sastra, tetapi juga sarana pendidikan moral.
Di dalamnya terdapat pesan-pesan luhur tentang kejujuran, kelembutan, kasih sayang, hingga keteguhan iman.
Berikut adalah 7 contoh puisi Maulid Nabi!
1. Aku Merindukanmu O Muhammadku karya K.H. A. Mustofa Bisri
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu, o. Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu
O, Muhammadku, O, Muhammadku!
Dimana-mana sesama saudara
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur'an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sekian banyak Abu jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku - selawat dan salam bagimu -
Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkaan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi Umat sendiri?
O, Muhammadku
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Aku sungguh merindukanmu
Untuk ali jabbar dan usman awam
Baca juga: Kalender September 2025: Jadwal Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad SAW
2. Rindu yang Meluap-luap karya Abdul Wachid B.S
Mengapa yang kurasakan
Rindu yang meluap-luap
Padahal cintaku padamu ya nabi
Belum lagi kuterjemahkan
Ketika ibu bapak
Memberi kebaikan dengan cinta
Tidak perlu bertanya untuk apa
Kebaikan ibu bapak
Memberi ruang kepercayaan
Cinta tidak perlu bertanya untuk apa
Kebaikan ibu bapak
Hanyalah secercah cahaya
Cinta yang mereka terima darimu
Mengapa yang kurasakan
Rindu yang meluap-luap
Setiap kupandang kebaikan
Setiap kusaksikan keindahan
Cintaku kepadamu ya habib
Tidak terlalu perlu diterjemahkan
Cukuplah bagiku kurasakan
Pada setiap tarikan nafasku
Rindu yang meluap-luap
Airmata membasuh hatiku
Yang selalu berdebu
Yang selalu berdebu
Baca juga: 5 Makna Peristiwa Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
3. Puisi Nabi Muhammad SAW karya Taufik Ismail
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri.
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa
Engkaulah cahaya di atas cahaya.
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlakmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa.
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlakmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam.
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlakmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlakmu dalam hidup kami.
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya.
Baca juga: Sayyidah Ruqayyah, Putri Nabi Muhammad SAW yang Wafat di Bulan Ramadhan
4. Doa (1966) karya Taufik Ismail
Tuhan kami,
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun membangun kultus ini,
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani,
Ampunilah kami,
Ampunilah,
Amin…
Tuhan kami, Telah terlalu mudah kami,
Mengucapkan asmamu,
Bertahun di negeri ini, Semoga ...
Kau rela menerima kami kembali, kami dalam barisanmu,
Ampunilah kami,
Ampunilah,
Amin...
Baca juga: Al Quran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad
5. Rindu Rasul karya Taufik Ismail
Rindu Kami
Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Si Sini
Cinta Iklhasmu
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami
Membalas Cintamu
Secara Bersahaja
6. Sajadah Panjang karya Taufik Ismail
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat dikau sepenuhnya
Baca juga: Niat Sholat Taubat dan Caranya yang Benar Sesuai Sunnah Nabi
7. Rasulullah Menyusuh Kita karya Taufik Ismail
Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaku yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyusuh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintaii Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tertindas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon, dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangannya
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyusuh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita
Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas
Di manapun mereka kita cintai anak yatim piatu
Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat
Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana
Baca juga: Doa Nabi Yunus untuk Memohon Ampunan dan Keluar dari Kesulitan
Puisi tentang Maulid Nabi 2025 bukan sekadar rangkaian kata indah, tetapi juga doa, zikir, dan pengingat akan cinta kita pada Rasulullah.
Membaca dan merenungi puisi Maulid Nabi sama artinya dengan menyalakan cahaya cinta kepada Nabi Muhammad SAW di dalam hati.
Maka, ketika Maulid Nabi 2025 tiba, mari kita rayakan bukan hanya dengan doa bersama, tetapi juga dengan karya sastra yang memuliakan beliau, sebagai wujud nyata dari cinta yang tak pernah padam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.