KOMPAS.com - Fenomena langka black moon atau bulan hitam akan hadir pada 23 Agustus 2025 pukul 02.06 EDT. Pada saat itu, bulan memasuki fase bulan baru, fase yang terjadi setiap 29,5 hari sekali.
Namun kali ini berbeda, karena bulan baru tersebut mendapat sebutan khusus dalam kalender astronomi: fenomena langka black moon.
Berbeda dengan supermoon atau gerhana bulan, bulan hitam tidak bisa disaksikan secara langsung.
Selama fase bulan baru, bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi gelapnya yang menghadap ke kita. Akibatnya, bulan tampak “menghilang” dari langit malam.
Baca juga: Mirip Avatar, Planet Raksasa Gas di Alpha Centauri Diduga Punya Bulan Layak Huni
Apa itu black moon atau bulan hitam?
Dilansir dari Live Science, dalam astronomi, istilah black moon digunakan untuk dua kondisi yang jarang terjadi, yaitu:
1. Bulan hitam bulananKetika terjadi dua kali bulan baru dalam satu bulan kalender. Hal ini biasanya terjadi setiap 29 bulan sekali. Bulan hitam jenis ini berikutnya akan jatuh pada 31 Agustus 2027.
2. Bulan hitam musimanKetika ada empat kali bulan baru dalam satu musim astronomi, dan bulan baru ketiga disebut bulan hitam.
Jenis inilah yang terjadi pada 23 Agustus 2025, di musim panas (Belahan Bumi Utara) dan musim dingin (Belahan Bumi Selatan).
Fenomena ini hanya muncul setiap 33 bulan sekali, sehingga lebih langka dibanding bulan hitam bulanan.
Baca juga: Bukan Hanya Satu, Bumi Pernah Punya 6 Bulan Mini Sekaligus!
Mengapa bulan hitam terjadi pada Agustus 2025?
Musim astronomi saat ini dimulai dari titik balik matahari musim panas pada 20–21 Juni dan berakhir dengan ekuinoks pada 22 September. Dalam rentang itu, ada empat bulan baru, yaitu pada:
- 25 Juni 2025 (4 hari setelah titik balik matahari),
- 24 Juli 2025,
- 23 Agustus 2025,
- dan 21 September 2025 (satu hari sebelum ekuinoks).
Karena ada empat bulan baru dalam satu musim, bulan baru ketiga—yaitu 23 Agustus 2025—dikenal sebagai bulan hitam musiman.
Walau bulan hitam tidak bisa dilihat langsung, malam 23 Agustus 2025 justru menjadi momen terbaik bagi pecinta langit. Tanpa cahaya bulan, langit akan benar-benar gelap, sehingga bintang dan galaksi tampak lebih jelas.
Baca juga: Penemuan Lubang Hitam Misterius di Galaksi Jauh oleh NASA
Dilansir dari Space, beberapa hal menarik yang bisa dinikmati antara lain:
- Pemandangan bima sakti: terlihat jelas melintang dari Deneb hingga Altair, melewati sisi Segitiga Musim Panas (Vega, Deneb, Altair).
- Objek langit redup: nebula dan gugus bintang yang biasanya sulit dilihat akan tampak lebih jelas.
- Bulan sabit tipis: pada 24–25 Agustus, sekitar 30–40 menit setelah matahari terbenam, kamu bisa melihat busur perak tipis di cakrawala barat, yaitu penampakan pertama bulan setelah fase bulan hitam.
Fakta menarik tentang black moon
Dilansir dari Earth Sky, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang black moon:
- Bulan hitam bulanan: terjadi setiap ±29 bulan. Yang terakhir terjadi pada 30–31 Desember 2024, dan berikutnya pada 31 Agustus 2027.
- Bulan hitam musiman: terjadi setiap ±33 bulan. Yang terakhir muncul pada 19 Mei 2023, dan setelah Agustus 2025 akan kembali hadir pada 20 Agustus 2028.
Nama bulan biru menyesatkan karena bulan tidak benar-benar berwarna biru. Namun istilah bulan hitam cukup akurat, karena bulan memang tidak terlihat di langit malam.
Baca juga: Bukan Bumi, Asteroid 2024 YR4 Kini Berpeluang Tabrak Bulan pada 2032
Fenomena bulan hitam 23 Agustus 2025 adalah salah satu fenomena astronomi Agustus 2025 yang paling ditunggu.
Meski tidak bisa terlihat langsung, langit malam yang gelap total akan menjadi hadiah istimewa bagi pengamat bintang.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati fenomena langka black moon dan mengagumi keindahan Bima Sakti dalam kondisi terbaiknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.