KOMPAS.com - Pada Rabu (20/8/2025), masyarakat Bekasi dan gempa Karawang dikejutkan oleh guncangan gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo. Menurut BMKG, penyebab gempa ini berasal dari aktivitas Sesar Citarum, salah satu patahan aktif di wilayah Jawa Barat.
Kejadian ini membuat banyak warga panik, berhamburan keluar rumah, bahkan ada yang berdesakan menuju jalan. Padahal, langkah yang terburu-buru justru bisa membahayakan diri sendiri.
Pertanyaannya: apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri dari gempa bumi?
Dilansir dari Satuan Pendidikan Aman Bencana dan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, berikut adalah 10 cara menyelamatkan diri dari gempa bumi!
Baca juga: Sesar Baribis Itu Apa? Lokasi, Sejarah, dan Potensi Gempanya
1. Utamakan keselamatan diri dengan 3B
Saat getaran terasa, segera lakukan 3B: Berlutut, Berlindung, Bertahan.
- Berlutut membantu tubuh tetap seimbang agar tidak terpelanting.
- Berlindung dengan melindungi kepala dan leher. Jika ada meja kokoh, masuklah ke bawah meja. Bila tidak ada, gunakan tas atau buku untuk menutupi kepala.
- Bertahan hingga guncangan benar-benar berhenti, jangan langsung lari keluar karena gempa susulan mungkin terjadi. Jika bersembunyi di bawah meja, pegang erat kaki meja agar tetap melindungimu.
2. Jangan panik dan terburu-buru keluar rumah
Panik hanya akan memperbesar risiko. Banyak orang jatuh atau saling mendorong ketika berebut pintu keluar.
Jika harus keluar rumah, lindungi kepala dengan tangan, tas, atau bantal, serta waspada terhadap genteng jatuh, kaca pecah, atau tembok retak.
3. Jauhi tembok dan bangunan rapuh
Hindari berdiri dekat dinding atau bangunan yang rawan roboh. Getaran bisa menyebabkan retakan atau runtuhan yang membahayakan.
Baca juga: Sesar Lembang: Pengertian dan Lokasi Penyebaran
4. Lindungi diri dari pecahan kaca
Kenakan alas kaki atau sandal agar kaki tidak terluka oleh pecahan kaca, paku, atau benda tajam lainnya.
Jauhi jendela kaca, lemari kaca, dan barang pecah belah. Jika listrik padam, gunakan senter untuk penerangan.
5. Matikan sumber api
Jika memungkinkan, segera matikan kompor atau sumber api lainnya. Kebakaran sering terjadi setelah gempa bumi karena tabung gas bocor atau api yang tidak dipadamkan. Sediakan juga ember berisi air atau pasir serta alat pemadam kebakaran sederhana.
6. Perhatikan bayi, balita, manula, dan penyandang disabilitas
Sebelum gempa terjadi, pastikan tata ruang rumah aman untuk kelompok rentan. Jangan letakkan tempat tidur mereka dekat lemari besar, kaca, atau benda tajam. Ikat atau pasang lemari pada dinding agar tidak mudah jatuh menimpa.
7. Lakukan pertemuan keluarga untuk simulasi darurat
Diskusikan bersama keluarga:
- Bagaimana cara saling menghubungi saat gempa?
- Di mana tempat berkumpul yang aman setelah evakuasi?
- Jalur evakuasi mana yang paling aman untuk ditempuh?
Baca juga: Doa Ketika Gempa Bumi, Memohon Perlindungan dari Allah SWT
8. Siapkan tas siaga bencana
Tas darurat sebaiknya berisi: makanan instan, air minum, senter, peluit, jas hujan, selimut, terpal, obat-obatan pribadi, P3K, salinan dokumen penting, hingga daftar nomor telepon darurat. Letakkan di tempat yang mudah dijangkau.
9. Pastikan jalur evakuasi aman
Jauhkan barang yang bisa menghalangi pintu keluar. Biarkan pintu dalam keadaan tidak terkunci agar tidak sulit dibuka jika guncangan menyebabkan engsel bergeser. Membuka jendela ke arah luar juga dapat mengurangi risiko pecahan kaca masuk ke ruangan.
10. Jangan sebarkan informasi yang salah
Setelah gempa berhenti, berkumpullah di tempat aman bersama keluarga. Peroleh informasi resmi dari BMKG, pemerintah, radio, atau TV. Hindari berita palsu yang bisa memicu kepanikan.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Gempa Bumi? Ini Dampaknya!
Apa yang harus dilakukan saat gempa di gedung tinggi?
Gempa bumi di gedung tinggi memiliki risiko lebih besar karena struktur bangunan dan ketinggian. Menurut Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, berikut panduan yang perlu diperhatikan:
- Tetap tenang, jangan panik. Panik bisa membuat orang berdesakan, menambah bahaya.
- Cari perlindungan. Jika tidak bisa segera keluar, jatuhkan diri ke lantai, lalu lindungi kepala dan leher di bawah meja atau perabot kokoh.
- Jika tidak ada meja, gunakan dinding bagian dalam. Tempelkan tubuh pada tiang utama atau dinding penyangga untuk mengurangi risiko tertimpa reruntuhan.
- Hindari kaca. Jauhi jendela, cermin, dan barang pecah belah. Pecahan kaca adalah penyebab luka paling sering saat gempa.
- Gunakan tangga darurat, bukan lift. Setelah guncangan berhenti, evakuasi dengan tertib melalui tangga darurat. Dahulukan anak-anak, manula, dan penyandang disabilitas.
Baca juga: Dapatkah Gempa Tektonik Diprediksi?
Mitigasi gempa bumi: langkah sebelum bencana
Selain tindakan saat gempa, penting juga melakukan mitigasi gempa bumi sebelum bencana terjadi, misalnya:
- Memperkuat konstruksi rumah agar tahan gempa.
- Menata interior rumah agar tidak ada barang berat di rak tinggi.
- Mengikuti simulasi evakuasi secara rutin.
- Menyimpan peralatan darurat di lokasi yang mudah dijangkau.
Apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri dari gempa bumi adalah pengetahuan penting yang wajib dimiliki semua orang.
Mulai dari melakukan 3B (Berlutut, Berlindung, Bertahan), menjaga ketenangan, melindungi kepala, hingga memahami apa yang harus dilakukan saat gempa di gedung tinggi, semua langkah ini dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Kita tidak bisa menghentikan gempa bumi, tetapi kita bisa memperkecil dampaknya dengan kesiapsiagaan dan mitigasi gempa bumi sejak dini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.