KOMPAS.com - Di era modern yang penuh dengan data dan informasi, keterampilan berhitung saja tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah numerasi, yakni kemampuan memahami, menggunakan, dan mengaitkan angka dalam kehidupan nyata.
Inilah alasan hadirnya Gerakan Numerasi Nasional, sebuah program kolaboratif yang melibatkan pemerintah, sekolah, keluarga, komunitas, hingga masyarakat luas.
Apa itu Gerakan Numerasi Nasional?
Berdasarkan Buku Saku Gerakan Numerasi Nasional di Sekolah (2025), Gerakan Numerasi Nasional adalah sebuah upaya bersama untuk meningkatkan kecakapan numerasi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Mengenal Numerasi: Pengertian dan Tujuannya
Tujuannya agar setiap individu mampu menggunakan data, menghitung kebutuhan pokok, mengelola keuangan, hingga mengambil keputusan secara rasional berdasarkan angka.
Gerakan ini bukan hanya untuk siswa sekolah, melainkan juga orang tua, guru, dan masyarakat umum.
Dengan kata lain, numerasi di sini dipandang sebagai life skill yang penting untuk kesejahteraan dan keberhasilan hidup.
Mengapa perlu numerasi?
Pertanyaan penting lainnya adalah, mengapa perlu numerasi?
Numerasi bukan sekadar soal matematika di kelas. Keterampilan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
- Mengatur keuangan rumah tangga.
- Membaca label gizi pada makanan.
- Menghitung takaran resep masakan.
- Memahami data kesehatan atau informasi statistik.
- Membuat keputusan logis berdasarkan angka dan fakta.
Tanpa kecakapan numerasi, masyarakat bisa kesulitan menghadapi tantangan dunia modern yang sarat dengan informasi berbasis data.
Baca juga: Apa Definisi Numerasi? Ini Tujuan, Manfaat, dan Komponennya
Gerakan numerasi di sekolah
Numerasi di sekolah adalah bagian penting dari gerakan ini. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa melalui kegiatan yang menyenangkan, relevan, dan terhubung dengan kehidupan sehari-hari.
Gerakan ini tidak bisa berdiri sendiri. Ada banyak pihak yang terlibat, di antaranya:
- Pemerintah pusat dan daerah.
- Dinas pendidikan.
- Pengawas sekolah.
- Kepala sekolah.
- Guru dan tenaga pendidik.
- Siswa.
- Orang tua dan komite sekolah.
- Masyarakat sekitar.
Dengan kerja sama ini, sekolah bisa menciptakan budaya numerasi yang kuat dan berkelanjutan.
Baca juga: Jam Masuk Sekolah di Dunia, Apakah Indonesia Terlalu Pagi?
Inspirasi kegiatan numerasi di sekolah
Gerakan numerasi di sekolah bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan. Contohnya:
- Mengintegrasikan numerasi dalam mata pelajaran non-matematika.
- Membiasakan siswa menganalisis data sederhana dari lingkungan sekitar.
- Mengaitkan numerasi dengan proyek berbasis kehidupan nyata, misalnya menghitung biaya acara kelas atau mengukur luas taman sekolah.
- Menggunakan permainan edukatif berbasis angka untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Semua kegiatan ini dirancang agar siswa tidak hanya menguasai angka, tetapi juga mengerti makna dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Bubur Diaduk vs Tidak: Penjelasan dengan Ilmu Fisika dan Matematika!
Bincang numerasi: belajar dari obrolan ringan
Salah satu program yang populer adalah Bincang Numerasi.
Dilansir dari situs resmi Gerakan Numerasi Nasional, Bincang Numerasi adalah obrolan santai antara orang tua atau anggota keluarga dengan anak mengenai hal-hal sederhana yang mengandung unsur angka.
Misalnya, menghitung kue yang akan dibagi rata, membandingkan harga barang di toko, atau mengukur panjang meja.
Beberapa hal penting dalam Bincang Numerasi:
- Durasi ideal: sekitar 10 menit per hari sudah cukup, lebih efektif dibandingkan sesi panjang seminggu sekali.
- Alat peraga: tidak selalu diperlukan. Benda di rumah seperti label kemasan, balok mainan, atau peralatan dapur bisa digunakan.
- Bahasa: bisa dilakukan dalam bahasa ibu agar anak lebih nyaman.
- Suasana: dibuat santai dan joyful, dengan pertanyaan terbuka agar anak berpikir kritis.
Dengan rutinitas sederhana ini, anak terbiasa melihat angka sebagai bagian alami dari kehidupannya, bukan sesuatu yang menakutkan.
Baca juga: Mengenal Istilah Matematika dalam Bahasa Inggris
Taman numerasi: belajar sambil bermain di ruang publik
Selain Bincang Numerasi, pemerintah juga mengembangkan Taman Numerasi sebagai fasilitas publik.
Taman Numerasi adalah area belajar numerasi berbasis eksplorasi dan permainan, sehingga anak-anak dapat memahami konsep matematika dasar melalui aktivitas nyata.
Kegiatan di Taman Numerasi meliputi:
- Bermain bilangan.
- Mengenal konsep pengukuran.
- Memahami bentuk geometri.
- Menemukan pola.
- Mengamati data sederhana dan ketidakpastian.
Prinsip utamanya adalah membuat pembelajaran numerasi menjadi alami, menyenangkan, dan bermakna.
Anak-anak diajak untuk bermain sambil belajar, misalnya menghitung balok, mengukur tinggi pohon, atau mengenali bentuk bangun datar di sekitar mereka.
Baca juga: Kumpulan Soal Bangun Datar beserta Pembahasannya
Singkatnya, Gerakan Numerasi Nasional adalah gerakan besar untuk membangun budaya melek angka di seluruh lapisan masyarakat.
Dari sekolah, keluarga, hingga ruang publik seperti Taman Numerasi, setiap pihak memiliki peran untuk menumbuhkan keterampilan numerasi.
Lewat kegiatan seperti Bincang Numerasi dan eksplorasi di Taman Numerasi, anak-anak Indonesia akan terbiasa menggunakan angka secara alami, berpikir kritis, dan mengambil keputusan berdasarkan data.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.