Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesar Lembang, Patahan Aktif di Utara Bandung yang Masih Jadi Ancaman

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
ilustrasi gambaran bentangan sesar lembang di provinsi jawa barat.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Rabu, 20 Agustus 2025, masyarakat Bandung dikejutkan oleh gempa dengan magnitudo 1,7. Meski guncangan terasa ringan dan tidak menimbulkan kerusakan, BMKG memastikan bahwa sumber gempa berasal dari Sesar Lembang, patahan aktif yang membentang di utara Kota Bandung.

Dilansir dari Kompas.com (20/8/2025), episenter gempa berada di darat, sekitar tiga kilometer barat laut Kabupaten Bandung Barat, pada kedalaman 10 kilometer. Kepala Stasiun BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menegaskan bahwa gempa ini termasuk gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar tersebut.

Laporan masyarakat menyebutkan, getaran dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan skala II MMI, yang artinya hanya beberapa orang yang merasakan getaran, dan benda-benda ringan yang digantung ikut bergoyang.

Meski kecil, fenomena ini mengingatkan kita bahwa ancaman dampak Sesar Lembang nyata adanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi yang Wajib Diketahui

Apa yang dimaksud dengan sesar lembang?

Menurut Pusat Studi Gempa Nasional, Sesar Lembang adalah salah satu dari tiga sesar aktif di Jawa Barat yang menjadi sumber gempa bumi darat.

Secara geologi, sesar atau patahan merupakan bidang rekahan pada batuan yang disertai pergeseran relatif antara satu blok batuan dengan blok lainnya.

Pergeseran ini bisa terjadi karena adanya gaya menekan, menarik, atau kombinasi keduanya, sehingga batuan tidak lagi mampu menahan tekanan.

Khusus untuk Sesar Lembang, patahan ini termasuk sesar geser (strike slip) dengan arah pergerakan horizontal.

Hal ini terlihat dari perubahan aliran sungai yang dulunya menyatu, kini terpisah beberapa meter dari posisi aslinya. Fakta ini membuktikan bahwa pergeseran sesar masih terus terjadi hingga sekarang.

Baca juga: Doa Ketika Gempa Bumi, Memohon Perlindungan dari Allah SWT

Sejarah terbentuknya sesar lembang

Menurut Rasmid dalam jurnal berjudul Aktivitas Sesar Lembang di Utara Cekungan Bandung (2014),  sejarah panjang terbentuknya Sesar Lembang berawal sekitar 500.000 tahun lalu pada zaman Kuarter Pleistoisen.

Kala itu, Gunung Api Sunda yang berukuran raksasa mengalami letusan dahsyat, meruntuhkan tubuhnya, dan menyisakan gunung-gunung parasit di sekitarnya.

Ledakan besar ini menyebabkan kekosongan ruang magma, hingga akhirnya batuan hasil erupsi mengalami patahan panjang yang kini dikenal sebagai Sesar Lembang.

Secara morfologi, Sesar Lembang diekspresikan dalam bentuk gawir sesar (fault scarp) dengan dinding patahan yang menghadap ke utara.

Menurut Hidayat, dkk dalam Analisis Endapan Sagpon pada Sesar Lembang (2008), patahan ini terbagi menjadi dua segmen:

Kedua segmen tersebut bertemu di wilayah perbukitan sekitar Gunung Batu–Bosscha. Menariknya, pertemuan segmen ini tidak segaris sempurna, melainkan membentuk offset sekitar 200–300 meter.

Baca juga: Sesar Baribis Itu Apa? Lokasi, Sejarah, dan Potensi Gempanya

Jalur sesar lembang di mana saja?

Lalu, jalur Sesar Lembang di mana saja? Patahan ini memanjang sekitar 22–29 kilometer, membentang dari Cimahi dan Ngamprah di barat, melewati Lembang, hingga ke Cilengkrang dan Jatinangor di timur.

Beberapa titik penting yang dilintasi Sesar Lembang antara lain:

  • Selatan Gunung Tangkuban Parahu
  • Kawasan wisata Maribaya
  • Kota Lembang dan Pasar Lembang
  • Observatorium Bosscha
  • Desa Cibodas
  • Lereng barat Gunung Manglayang

Menurut Edi Hidayat dalam Analisis Morfotektonik Sesar Lembang, Jawa Barat (2015), ketinggian gawir sesar pun bervariasi.

Di bagian timur (Maribaya, Gunung Pulusari), tinggi gawir mencapai 450 meter, sementara di bagian barat (Cisarua) hanya sekitar 40 meter, sebelum akhirnya menghilang di daerah Padalarang.

Baca juga: Sesar Lembang: Pengertian dan Lokasi Penyebaran

Penyebab sesar lembang masih aktif

Hingga kini, para ahli menyatakan bahwa penyebab Sesar Lembang tetap aktif adalah akibat pergerakan tektonik antara Lempeng Indo-Australia yang terus menekan Pulau Jawa (Lempeng Eurasia).

Meskipun laju pergeseran sesar hanya sekitar 0,3–1,4 cm per tahun, jauh lebih kecil dibandingkan pergeseran lempeng utama (6–7 cm per tahun), aktivitas ini menjadi bukti bahwa Sesar Lembang tidak pernah benar-benar “tidur”.

Dampak sesar lembang

Jika gempa kecil bisa dirasakan, bagaimana bila patahan ini melepaskan energi lebih besar?

penelitian Nathan Kurniawardana Ricky dan Moh. Abdul Basyid berjudul Pemetaan Potensi Kerawanan Bencana Gempa Bumi Akibat Sesar Lembang di Kawasan Kabupaten Bandung Barat (2021), menunjukkan bahwa potensi gempa akibat Sesar Lembang bisa membawa risiko yang sangat besar.

Baca juga: 10 Mitos dan Fakta Seputar Gempa Bumi

Dari simulasi, dampak Sesar Lembang berpotensi menyebabkan:

  • Korban jiwa: hingga 1,6 juta orang kehilangan tempat tinggal, dengan estimasi 51.400 jiwa meninggal dunia.
  • Kerugian material: mencapai Rp1,5 triliun dari bangunan terdampak dan Rp30,7 triliun dari kerusakan lahan.

Daerah dengan risiko tinggi mencakup Kabupaten Bandung Barat, Lembang Kota, lokasi wisata Maribaya, Observatorium Bosscha, Desa Cibodas, hingga pemukiman dan tempat wisata di sepanjang jalur patahan.

Angka-angka ini hanyalah estimasi untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Namun jika gempa besar benar-benar terjadi, dampak Sesar Lembang bisa jauh lebih luas, memengaruhi perekonomian, pariwisata, hingga infrastruktur vital di Kota Bandung dan sekitarnya.

Baca juga: Jenis Gempa Bumi: Berdasarkan Penyebab dan Kedalamanya

Singkatnya, Sesar Lembang adalah patahan aktif sepanjang 22–29 km di utara Bandung yang terbentuk sejak zaman prasejarah akibat runtuhnya Gunung Api Sunda.

Apa yang dimaksud dengan Sesar Lembang? Yaitu rekahan bumi akibat gaya tektonik yang menggeser lapisan batuan. Jalur Sesar Lembang di mana saja? Membentang dari Cimahi, Lembang, Maribaya, hingga Jatinangor.

Penyebab Sesar Lembang aktif adalah pergeseran lempeng bumi yang terus menekan Pulau Jawa. Dan dampak Sesar Lembang dapat berupa gempa besar yang berpotensi menimbulkan kerugian triliunan rupiah serta korban jiwa dalam jumlah masif.

Gempa kecil 20 Agustus 2025 hanyalah peringatan bahwa alam sedang bergerak. Sudah seharusnya masyarakat dan pemerintah meningkatkan kesiapsiagaan, sebab patahan yang diam bisa saja sewaktu-waktu “bangun” dan melepaskan energi dalam skala besar.

 

 

(Sumber: Kompas.com/ Agie Permadi, Irfan Maulana). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi