KOMPAS.com - Tahun 2026 akan menjadi tonggak baru dalam perjalanan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Lembaga di bawah Kementerian Keuangan ini tengah menyiapkan tiga perubahan besar dalam skema beasiswanya agar lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada pembangunan nasional.
Plt Direktur Utama LPDP Sudarto mengatakan, perubahan ini merupakan hasil evaluasi bersama sejumlah kementerian, termasuk Kemendikti Saintek, BRIN, dan Kementerian Agama.
“Skema beasiswa LPDP sedang kami review agar lebih pas, lebih berdampak, dan mendukung prioritas pembangunan nasional,” ujar Sudarto di Bogor, Jumat (9/10/2025)
Perubahan ini tidak hanya mneyentuh aspek akademik, tetapi juga arah kebijakan jangka panjang pendidikan Indonesia.
Dari pengembangan SDM unggul hingga pemberdayaan alumni di sektor industir strategis.
Baca juga: Beasiswa LPDP-Kemenpora 2025, Terbuka untuk Atlet, Pelatih, Fisioterapis, hingga Sport Management
3 perubahan skema beasiswa LPDP
Berikut tiga poin besar perubahan skema LPDP:
1. Akselerasi SDM unggul dan industri masa depanTransformasi pertama LPDP 2026 adalah fokus pada akselerasi pengembangan sumber daya manusia (SDM), terutama dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Namun, bidang non-STEM tetap menjadi bagian penting dengan pendekatan yang disebut STEM Adjective, integrasi ilmu sosial dan humaniora untuk memperkuat inovasi nasional.
Kebijakan ini diarahkan untuk mendukung delapan industri prioritas nasional, yakni
pangan, energi, maritim, kesehatan, digitalisasi, pertahanan, hilirisasi, dan manufaktur maju.
LPDP juga akan menyesuaikan program studi dan universitas tujuan agar selaras dengan kebutuhan nasional, termasuk melalui Joint, Dual, dan Double Degree bersama kampus kelas dunia.
Sudarto menjelaskan, beasiswa akan lebih tematik sesuai kebutuhan industri nasional, termasuk pengembangan program non-degree untuk mencetak pemimpin nasional dan inovator di berbagai sektor.
Selain itu, LPDP menargetkan sinergi antara alumni dalam dan luar negeri, agar kontribusinya terasa nyata terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB).
Langkah ini menandai pergeseran dari sekadar pembiayaan pendidikan menjadi strategi jangka panjang pembangunan SDM unggul yang mampu menjawab kebutuhan industri masa depan.
Baca juga: LPDP Tahap 2 Tahun 2025 Dibuka: Cek Program dan Benefitnya!
Perubahan kedua berfokus pada pendayagunaan sumber daya pendidikan dalam negeri.
Mulai 2026, LPDP akan memperkuat beasiswa dalam negeri untuk bidang-bidang yang telah dikuasai universitas di Indonesia.
Program Joint atau Double Degree dengan kampus internasional tetap dibuka, namun diarahkan untuk riset kolaboratif dan peningkatan kapasitas riset nasional.
Salah satu inisiatif baru adalah beasiswa doktor (S3) antarprofesor. Program ini akan mendorong kolaborasi riset lintas universitas di Indonesia dan luar negeri agar menghasilkan penelitian yang berdampak nyata bagi kepentingan bangsa.
3. Pemberdayaan talenta dan alumni LPDPTransformasi ketiga yang paling menonjol dalam skema 2026 adalah pemberdayaan alumni LPDP.
Program ini akan membangun ekosistem alumni agar tidak berhenti pada pendidikan, tetapi turut berkontribusi langsung di dunia industri, pemerintahan, dan sosial.
LPDP akan memperkuat kemitraan dengan BUMN, industri nasional, serta lembaga pemerintah dan daerah.
Konsepnya mirip “ikatan dinas kolaboratif,” di mana alumni diarahkan untuk berkiprah di sektor yang membutuhkan SDM berkualitas tinggi.
Sudarto juga menekankan perhatian khusus pada alumni dari daerah afirmasi, termasuk Putra-Putri Papua dan kawasan tertinggal lainnya, agar memperoleh kesempatan yang setara untuk berkembang.
“Alumni LPDP harus menjadi agen perubahan di lapangan, bukan hanya di ruang akademik,” ujarnya.
Pemerintah berharap kebijakan ini akan melahirkan jejaring kolaboratif antara penerima beasiswa dan industri strategis nasional.
Melalui kebijakan baru ini, LPDP tidak hanya menjadi lembaga penyedia dana, tetapi juga wadah yang menumbuhkan ekosistem kolaborasi, riset, dan inovasi lintas sektor.
Baca juga: 11 Kampus Tujuan Beasiswa LPDP 2025 dan Aturan Barunya
Kuota beasiswa berkurang, kualitas ditingkatkan
Meski skema beasiswa diperluas, jumlah penerima (awardee) tahun 2025 dan 2026 akan berkurang.
Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, LPDP menyampaikan bahwa dari 78.000 pendaftar, hanya sekitar 4.000 penerima beasiswa yang akan diterima.
Kebijakan pengurangan kuota ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan arus kas (cash flow) dan meningkatkan kualitas penerima beasiswa.
Kuota diproyeksikan akan kembali naik pada tahun 2027, setelah skema baru berjalan stabil dan sistem seleksi diperkuat.
Sudarto menjelaskan bahwa meski jumlah penerima lebih sedikit, penerima beasiswa ke depan akan dibekali dengan dukungan yang lebih komprehensif, termasuk pelatihan kepemimpinan, pembekalan industri, dan pendampingan alumni pasca-studi.
Baca juga: Beasiswa Afirmasi LPDP 2025, Batas Usia Maksimal 47 Tahun
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang