Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Piala Konfederasi, dari King Fahd Cup hingga Rusia

Kompas.com, 17 Juni 2017, 16:55 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

KOMPAS.com - Duka mendalam dirasakan rakyat Arab Saudi ketika Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia pada 2005. Tak cuma rakyat Arab Saudi, kesedihan juga melanda dunia sepak bola.

Perasaan itu terwakilkan lewat ungkapan belasungkawa yang disampaikan Presiden FIFA kala itu, Sepp Blatter, dan sang Sekretaris Jenderal, Urs Linsi.

"Kepergian Raja Fahd meninggalkan kesedihan mendalam di hati orang-orang yang mengenalnya. Bukan hanya rakyat Arab Saudi yang akan merindukannya, melainkan rasa kehilangan juga akan terasa sampai luar batas kerajaan," demikian bunyi ucapan belasungkawa FIFA.

King Fahd, demikian publik internasional mengenal Fahd bin Abdulaziz Al Saud yang menduduki takhta raja Arab Saudi sejak 1982. Ia berjasa membangun infrastruktur olahraga kelas satu di Negeri Timur Tengah tersebut.

Baca juga: Hancurkan San Marino, Jerman Percaya Diri Hadapi Piala Konfederasi

Di bawah kepemimpinan Raja Fahd, Arab Saudi juga menggulirkan liga sepak bola profesional pertama mereka. Sumbangsihnya untuk sepak bola internasional terwujud dalam pergelaran King Fahd Cup, yang terselenggara pada 1992.

Idenya adalah agar tim nasional Arab Saudi bisa merasakan sensasi bertempur di level atas. Diundanglah para juara berbagai konfederasi, yakni Argentina (juara Copa America 1991), Amerika Serikat (juara Piala Emas 1991), dan Pantai Gading (juara Piala Afrika 1992).

Arab Saudi melengkapi daftar kontestan sekaligus berperan sebagai tuan rumah. Turnamen digelar lagi pada 1995. Arab Saudi tetap tampil sebagai penyelenggara. Namun, kompetisi kian ramai karena juara Eropa dan Asia ikut bergabung.

Baca juga: Duit Rampasan dari Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Lunasi Utang Whoosh

Denmark (juara Piala Eropa 1992) dan Jepang (juara Piala Asia 1992) bersaing dengan wakil Conmebol (Argentina), Concacaf (Meksiko), dan CAF (Nigeria).

"Pelatih kami, Richard Moller-Nielsen mengatakan bahwa ini akan menjadi turnamen yang lebih sulit dari Euro. Terkesan aneh, tetapi ia benar sebab kami bermain melawan tim dengan gaya yang tidak familiar, seperti Meksiko dan Argentina," kata penyerang Denmark di King Fahd Cup 1995, Brian Laudrup.

Geladi resik

Keunikan King Fahd Cup menarik perhatian FIFA. Organisator sepak bola dunia itu akhirnya mengambil alih hak penyelenggaraan King Fahd Cup dan mengubah namanya menjadi Piala Konfederasi.

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan yang Sepi Peminat, Referensi untuk Daftar Tahun 2026

Di bawah naungan FIFA, Piala Konfederasi pertama kali diputar pada 1997 di Arab Saudi.

Kontestan bertambah menjadi delapan tim. Juara Piala Dunia 1994 (Brasil) dan kampiun OFC Nations Cup (Australia) turut ambil bagian. Piala Konfederasi lantas menjadi agenda rutin FIFA yang diputar tiap dua tahun sekali.

Namun, kian padatnya jadwal pertandingan sepak bola pada era modern sempat membuat Piala Konfederasi dianggap sebagai gangguan ekstra. Meninggal dunianya pemain Kamerun, Marc-Vivien Foe, di tengah-tengah pertandingan pada edisi 2003 kian menambah kecaman.

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Tanah Warisan, Lengkap dengan Biayanya

FIFA pun membuat kebijakan baru. Mulai edisi 2005, Piala Konfederasi digelar setiap empat tahun sekali.

Halaman:
Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Mathew Baker Terkesima dengan Suporter Walau Timnas U17 Indonesia Kalah dari Zambia
Mathew Baker Terkesima dengan Suporter Walau Timnas U17 Indonesia Kalah dari Zambia
Timnas Indonesia
Prediksi Skor Club Brugge Vs Barcelona di Liga Champions 2025-2026
Prediksi Skor Club Brugge Vs Barcelona di Liga Champions 2025-2026
Liga Champions
Respons Presiden Prabowo Usai Erick Thohir Minta Maaf Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
Respons Presiden Prabowo Usai Erick Thohir Minta Maaf Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Club Brugge Vs Barcelona di Liga Champions
Prediksi Susunan Pemain Club Brugge Vs Barcelona di Liga Champions
Liga Champions
Oxford United Kalah 0-3 dari Stoke City, Ole Romeny Cuma Main 15 Menit
Oxford United Kalah 0-3 dari Stoke City, Ole Romeny Cuma Main 15 Menit
Liga Lain
Satu Hal Jadi Perhatian Xabi Alonso Usai Madrid Tumbang di Liverpool
Satu Hal Jadi Perhatian Xabi Alonso Usai Madrid Tumbang di Liverpool
Liga Champions
Fakta dan Data Hasil Timnas U17 Indonesia vs Zambia 1-3
Fakta dan Data Hasil Timnas U17 Indonesia vs Zambia 1-3
Timnas Indonesia
Cristiano Ronaldo Rencanakan Pernikahan Usai Piala Dunia 2026
Cristiano Ronaldo Rencanakan Pernikahan Usai Piala Dunia 2026
Liga Lain
TMJ Singgung Israel Usai FIFA Tolak Banding FAM Soal Skandal Naturalisasi
TMJ Singgung Israel Usai FIFA Tolak Banding FAM Soal Skandal Naturalisasi
Internasional
Kata-kata Arne Slot Usai Skor Liverpool Vs Real Madrid 1-0
Kata-kata Arne Slot Usai Skor Liverpool Vs Real Madrid 1-0
Liga Champions
Permintaan Maaf Evandra Florasta Usai Timnas U17 Kalah dari Zambia
Permintaan Maaf Evandra Florasta Usai Timnas U17 Kalah dari Zambia
Timnas Indonesia
Statistik Liverpool Vs Real Madrid: Bellingham Tuai Prestasi, The Reds Pecah Rekor
Statistik Liverpool Vs Real Madrid: Bellingham Tuai Prestasi, The Reds Pecah Rekor
Liga Champions
Kritik Bale dan Henry ke Lini Depan Madrid: Bikin Rumit Sendiri!
Kritik Bale dan Henry ke Lini Depan Madrid: Bikin Rumit Sendiri!
Liga Champions
Jadwal Timnas U17 Indonesia vs Brasil di Piala Dunia U17 2025
Jadwal Timnas U17 Indonesia vs Brasil di Piala Dunia U17 2025
Timnas Indonesia
Hasil Timnas U17 Vs Zambia 1-3, Nova Tekankan Pentingnya Main Tanpa Rasa Takut
Hasil Timnas U17 Vs Zambia 1-3, Nova Tekankan Pentingnya Main Tanpa Rasa Takut
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
INSIDE | BERAKHIR! | Atlético de Madrid 4 - 0 Real Sociedad
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau