Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NOC Indonesia Kecam Logo Olimpiade Tokyo yang Dipelesetkan Jadi Gambar Covid-19

Kompas.com - 31/05/2020, 16:00 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

KOMPAS.com - Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengecam pembuatan logo Olimpiade yang digabungkan dengan gambar virus corona atau Covid-19 pada sampul sebuah majalah.

Menurut Raja Sapta Oktohari, pemuatan logo tersebut tidak mencerminkan semangat olimpisme.

"Olahraga itu mengajarkan semangat olimpisme yaitu friendship, excellent, dan respect. Makanya, saya mengecam logo Olimpiade digabungkan dengan gambar Covid-19," kata Raja Sapta Oktohari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).

Baca juga: BWF Rilis Regulasi Baru untuk Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020

Sebelumnya, pihak Olimpiade Tokyo 2020 juga mengecam sebuah majalah yang memasang logo Olimpiade digabungkan dengan gambar virus corona tersebut.

Kecaman ini terjadi karena logo itu diklaim tidak relevan dengan keadaan saat ini dan melanggar hak cipta.

Logo itu muncul di halaman depan majalah Number 1 Shimbun, majalah Klub Koresponden Asing Jepang (FCCJ), edisi April 2020.

Logo itu didesain oleh Andrew Pothecary, seorang desainer asal Inggris yang berbasis di Tokyo.

Logo Olimpiade Tokyo 2020 dipelesetkan menjadi seolah-olah bentuk virus corona.Dok. NOC Indonesia Logo Olimpiade Tokyo 2020 dipelesetkan menjadi seolah-olah bentuk virus corona.

Pothecary sendiri juga merupakan Direktur Seni dari majalah tersebut.

"Logo itu melambangkan Olimpiade Tokyo 2020," kata juru bicara Olimpiade, Masa Takaya, kepada Inside The Games.

"Sangat mengecewakan melihat logo terdistorsi dan secara sengaja dikaitkan dengan virus corona yang telah menyebabkan kerusakan ekonomi sangat besar, gangguan sosial, dan hilangnya kehidupan manusia," tutur Takaya.

Seperti diketahui, lambang Tokyo 2020 sendiri telah ditentukan sejak tahun 2016 dan didesain oleh Asao Tokolo.

Desain Tokolo terpilih setelah lambang asli yang dibuat oleh Kenjiro Sano dihilangkan karena dianggap plagiarisme dari logo Theatre de Liege.

Hal itu pula yang menyebabkan desain Pothecary dianggap melanggar hak cipta karena menggunakan logo kotak-kotak namun berupa bentuk Covid-19.

"Desainnya jelas menggunakan lambang Olimpiade. Karena itu kami menganggapnya sebagai pelanggaran hak cipta kami yang dijamin secara hukum untuk lambang Olimpiade Tokyo 2020," tutur Masa Takaya.

Baca juga: Sebelum Kualifikasi Olimpiade, Tim Bulu Tangkis Malaysia Fokus ke Thomas-Uber

"Ini (logo Pothecary) juga tak sensitif bagi banyak orang yang terdampak di seluruh dunia oleh situasi yang merusak dan menyakitkan. Terutama bagi para atlet yang bekerja keras untuk berkompetisi di Olimpiade."

Pandemi Covid-19 telah memaksa penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpade Tokyo 2020 ditunda hingga musim panas tahun depan.

Terlebih lagi,  Jepang saat ini dinyatakan dalam kondisi darurat seperti halnya negara-negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga 1: Gol Victor Bikin PSM Vs Borneo FC 1-1, Madura United Vs PSS Seri

Hasil Liga 1: Gol Victor Bikin PSM Vs Borneo FC 1-1, Madura United Vs PSS Seri

Liga Indonesia
Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Pengamat Tanah Air Soal Nilai Plus dan PR bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com