Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Nyata NOC Indonesia dalam Misi Ukir Sejarah di Olimpiade 2024

Kompas.com - 30/05/2023, 11:30 WIB
Ahmad Zilky,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, memberikan sikap nyata dalam misi mengukir sejarah di Olimpiade Paris 2024.

Pria yang akrab disapa Okto itu siap melanjutkan diplomasi ke Federasi Internasional untuk membantu percepatan prestasi atlet-atlet Merah-Putih lolos kualifikasi Paris.

Raja Sapta Oktohari menuturkan bahwa ada sejumlah cabang olahraga (cabor) yang memiliki potensi untuk kali pertama tampil di Olimpiade. Salah satunya adalah gymnastic atau senam.

“Perjuangan senam untuk lolos kualifikasi Olimpiade bukan milik PB Persani (Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia) seorang,” kata Okto dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: NOC Indonesia Tunggu Kelengkapan Administrasi Perkemi hingga 30 Mei

“Saya sebagai Ketua NOC Indonesia menyatakan bahwa ini adalah perjuangan kita bersama untuk meloloskan atlet gymnastic kita di Paris 2024,” tutur dia.

Okto memang memiliki relasi baik dengan International Gymnastics Federation (FIG) President, Morinari Watanabe, dan Asian Gymnastics Union (AGU) President, Abdul Rahman Al-Shathri.

Mereka sepakat untuk membantu perkembangan prestasi senam Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua PB Persani, Ita Yuliati Irawan.

Menurut Raja Sapta Oktohari, langkah awal yang bisa dilakukan adalah mewujudkan kompleks olahraga untuk atlet senam Indonesia.

Baca juga: PP PCI Dukung Raja Sapta Oktohari Lanjut Pimpin NOC Indonesia

Ita Yuliati Irawan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar bisa berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (KemenPUPR) terkait pembangunan kompleks olahraga.

“Watanabe (President FIG) dari awal telah berkomitmen membantu Indonesia. Beliau siap memberikan peralatan latihan jika rumah gymnastic sudah tersedia,” kata dia.

“Ini pekerjaan kita bersama untuk mencetak atlet-atlet gymnastic menuju Olimpiade, tak hanya Paris 2024 tapi juga Olimpiade selanjutnya,” ujar Okto.

Adapun kualifikasi Olimpiade Paris untuk cabang olahraga gymnastic berlangsung sejak 2022 sampai 2024.

Perebutan tiket Olimpiade akan ditentukan di World Championship di Antwerp, Belgia, pada 1-8 Oktober mendatang.

Baca juga: Soal Penolakan Israel di AWBG 2023, NOC: Olahraga Tak Kenal Diskriminasi

Sementara itu, masih ada juga perebutan tiket dari jalur kontinental dan ranking tertinggi World Cup Series 2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Head to Head Timnas Indonesia Vs Irak: Ajang Balas Dendam Garuda
Head to Head Timnas Indonesia Vs Irak: Ajang Balas Dendam Garuda
Timnas Indonesia
Pengamat Sebut Timnas Indonesia Gagal Manfaatkan Momentum Lawan Arab Saudi
Pengamat Sebut Timnas Indonesia Gagal Manfaatkan Momentum Lawan Arab Saudi
Timnas Indonesia
Indonesia  Vs Irak, Patrick Kluivert Ajak Skuad 'Move on' dan Tegakkan Kepala
Indonesia Vs Irak, Patrick Kluivert Ajak Skuad "Move on" dan Tegakkan Kepala
Timnas Indonesia
Harapan Patrick Kluivert untuk Calvin Verdonk Jelang Lawan Irak
Harapan Patrick Kluivert untuk Calvin Verdonk Jelang Lawan Irak
Timnas Indonesia
Indra Sjafri Beberkan Alasan Rafael Struick Belum Gabung Timnas U22
Indra Sjafri Beberkan Alasan Rafael Struick Belum Gabung Timnas U22
Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jadwal Timnas Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Resmi Dipecat Ulsan HD Usai Hanya Dua Bulan Melatih
Shin Tae-yong Resmi Dipecat Ulsan HD Usai Hanya Dua Bulan Melatih
Timnas Indonesia
Indra Sjafri Ungkap 3 Tujuan Indonesia Gelar Laga Uji Coba Lawan India
Indra Sjafri Ungkap 3 Tujuan Indonesia Gelar Laga Uji Coba Lawan India
Timnas Indonesia
AFC Denda Persib Rp33 Juta, Mengapa dan Apa Kasusnya?
AFC Denda Persib Rp33 Juta, Mengapa dan Apa Kasusnya?
Liga Indonesia
Demi Gaet Lamine Yamal dari Barcelona, PSG Siapkan Rp 4,4 Triliun
Demi Gaet Lamine Yamal dari Barcelona, PSG Siapkan Rp 4,4 Triliun
Liga Spanyol
Kalau Bukan Maarten Paes, Timnas Indonesia Bisa Kebobolan Lima Gol
Kalau Bukan Maarten Paes, Timnas Indonesia Bisa Kebobolan Lima Gol
Timnas Indonesia
Suporter Timnas Indonesia Minta Maaf ke Wasit Usai Lawan Arab Saudi, Ada Apa?
Suporter Timnas Indonesia Minta Maaf ke Wasit Usai Lawan Arab Saudi, Ada Apa?
Timnas Indonesia
Pengamat Soroti Keputusan Kluivert: Indonesia Tanpa 'Pemikir' di Tengah
Pengamat Soroti Keputusan Kluivert: Indonesia Tanpa 'Pemikir' di Tengah
Timnas Indonesia
Pengamat Sebut Indonesia Kurang Kreatif, Arab Saudi Menang Taktik
Pengamat Sebut Indonesia Kurang Kreatif, Arab Saudi Menang Taktik
Timnas Indonesia
Kritik Keras untuk Kluivert dan Mimpi ke Piala Dunia 2026
Kritik Keras untuk Kluivert dan Mimpi ke Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau