Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Mahasiswa yang Gugur dalam Tragedi Trisakti

Kompas.com - 12/05/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tragedi Trisakti adalah peristiwa demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada 12 Mei 1998.

Dalam peristiwa tersebut, banyak mahasiswa berdemonstrasi menuntut Soeharto agar segera lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Namun, aksi demonstrasi berubah menjadi kejadian memilukan yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti.

Lantas, siapa saja yang tewas dalam Tragedi Trisakti dan mendapat julukan sebagai Pahwalan Reformasi?

Baca juga: Tragedi Trisakti: Latar Belakang, Kronologi, dan Korban Penembakan

Elang Mulia Lesmana

Penembakan mahasiswa Trisakti pada awal Reformasi menewaskan Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

Elang Mulia Lesmana merupakan mahasiswa Fakultas Arsitektur Universitas Trisakti angkatan 1996.

Di usia sangat muda, yakni 19 tahun, ia menjadi salah satu korban Tragedi Trisakti 1998.

Elang Mulia Lesmana tewas setelah terkena peluru tajam ketika sedang menyampaikan aspirasinya memperjuangkan reformasi.

Pada 12 Mei 1998 pukul 09.00, Elang berangkat ke kampus bersama sahabatnya, Frankie atau Arfianda Bachtiar.

Sesampainya di kampus, Elang, Frankie, dan mahasiswa lainnya yang seharusnya ikut ujian tengah semester memilih untuk ikut berdemonstrasi.

Baca juga: Elang Mulia Lesmana, Mahasiswa yang Gugur dalam Tragedi Trisakti

Menjelang sore, para mahasiswa mulai bergerak menuju Gedung DPR, tetapi dihadang oleh aparat keamanan.

Para mahasiswa melakukan proses negosiasi yang berjalan cukup alot. Beberapa jam kemudian, aparat memaksa mereka untuk segera kembali ke kampus.

Namun, sewaktu berjalan kembali ke kampus, tiba-tiba aparat keamanan mulai menyerang para demonstran menggunakan gas air mata, peluru karet, dan tembakan peringatan.

Frankie dan Elang, yang posisinya berada di depan polisi, kesulitan untuk menyelamatkan diri.

Frankie berusaha kabur dengan memanjat pagar kampus yang sudah terkunci. Ketika sedang memanjat, ia menyadari bahwa Elang sudah tidak bersamanya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau