Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Bharatayuddha, Perang Besar Keluarga Pandawa dan Korawa

Kompas.com - 07/03/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perang Bharatayuddha adalah sebuah perang besar yang terjadi antara keluarga Pandawa dan Korawa.

Pandawa adalah istilah dalam Bahasa Sansekerta yang berarti anak Pandu, yaitu seorang raja Hastinapura.

Pandawa terdiri dari lima orang yang berwatak protagonis, yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Sementara itu, Korawa terdiri dari 100 orang yang disebut-sebut sebagai tokoh antagonis, yakni para putra Dretarastra, saudara Pandu.

Dengan demikian, hubungan antara Pandawa dan Korawa adalah saudara sepupu.

Lantas, apa penyebab terjadinya Perang Bharatayuddha?

Baca juga: Kenapa Drupadi Menikahi 5 Pandawa?

Latar belakang

Latar belakang terjadinya Perang Bharatayuddha disebabkan oleh keinginan Pandawa untuk kembali mendapat haknya sebagai penguasa Hastinapura setelah berada di pengasingan selama 12 tahun.

Bibit perselisihan antara Pandawa dan Korawa dimulai semenjak kedua orang tua mereka masih muda.

Pandu, ayah dari Pandawa suatu hari membawa pulang tiga orang putri dari tiga negara yang bernama Kunti, Gandari, dan Madri.

Salah satu dari tiga putri itu akan diserahkan kepada kakaknya Pandawa yang buta, yaitu Dretarastra.

Cara Dretarastra memilih satu di antara mereka adalah dengan mengangkatnya satu per satu.

Dretarastra kemudian memilih Gandari karena memiliki bobot paling berat.

Gandari yang terpilih kemudian merasa tidak terima karena merasa harga dirinya telah dijatuhkan.

Gandari pun bersumpah bahwa kelak keturunannya akan menjadi musuh bebuyutan anak-anak Pandu.

Setelah itu, Gandari dan adiknya, Sangkuni, mendidik anak-anak mereka yang berjumlah seratus orang (Korawa) untuk selalu memusuhi anak-anak Pandu yang berjumlah lima orang atau Pandawa.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau