Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Andreas Buat Tas Berbentuk Masker N95 karena Usaha Suvenir Pernikahan Hampir Mati Terdampak Pandemi

Kompas.com - 17/03/2021, 08:18 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Andreas Prasetyo merupakan salah satu pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19. Usaha suvenir pernikahan yang digelutinya hampir mati karena pandemi.

Kini, Andreas menggeluti usaha yang jauh berbeda. Ia membuat tas berbentuk masker N95.

Dalam dua bulan, lebih dari 1.000 tas berbentuk masker itu berhasil dijual.

Sambutan pasar atas produk barunya itu membuatnya kaget. Andreas tak menyangka bisa menjual lebih dari 1.000 tas dalam waktu kurang dari dua bulan.

Andreas menceritakan, ide pembuatan tas masker itu muncul seperti mukjizat. Ide itu datang dari situasi yang mengharuskan semua orang mematuhi protokol kesehatan karena pandemi Covid-19.

"Semoga ini semacam blessing in disguise. Jadi akibat pandemi ini, semoga menjadi awal saya memperbesar usaha dengan merambah produk fashion," kata Andreas saat berbincang di tempat usahanya, Selasa (16/3/2021).

Ide yang muncul saat rapat

Andreas menceritakan awal mula ide membuat tas berbentuk masker itu muncul. Saat itu, Andreas dan sejumlah karyawannya sedang menggelar rapat di Desa Sanankulon, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, pada akhir 2020.

Baca juga: Mulai 1 April, Warga Surabaya yang Ingin Mendapatkan Layanan Kesehatan Cukup Pakai KTP

Selama rapat akhir tahun, Andreas menimang masker model N95 yang selalu dipakai selama pandemi Covid-19.

Saat memegang tali pengaitnya, Andreas melihat masker itu menggantung dengan bagian penutup berada di bawah.

Sekilas, Andreas melihat masker itu seperti tas wanita yang cantik.

"Saat itu juga saya tunjukkan ke anak-anak apa yang saya pikirkan. Saya minta dibuatkan satu sampel tas dengan model masker N95 dalam posisi begini," ujar Andreas.

Beberapa sampel dibuat karyawannya hingga mendapat bentuk yang pas. Sekitar setengah bulan lalu, Andreas telah membuat 1.500 buah tas.

Tas itu memiliki bahan kain kulit imitasi jenis bottega. Terdapat dua pilihan warna, yakni hitam dan putih.

"Tapi lebih banyak yang warna putih, karena minat konsumen juga lebih banyak yang menyukai warna putih," jelas Andreas.

Halaman:


Terkini Lainnya
SMPN 49 Surabaya Buka Ekstrakurikuler Mobile Legends, Apa Tujuannya?
SMPN 49 Surabaya Buka Ekstrakurikuler Mobile Legends, Apa Tujuannya?
Surabaya
Investasi Rp 50 M, Obyek Wisata Air Panas Premium Akan Dibangun di Tahura R Soerjo
Investasi Rp 50 M, Obyek Wisata Air Panas Premium Akan Dibangun di Tahura R Soerjo
Surabaya
Tempat Usaha Pakai Tepi Jalan untuk Parkir, Eri Cahyadi: Jalannya Enggak Besar, Jadi Macet
Tempat Usaha Pakai Tepi Jalan untuk Parkir, Eri Cahyadi: Jalannya Enggak Besar, Jadi Macet
Surabaya
Ekshibisionisme Kembali Terjadi di Malang, Pria Turun dari Mobil dan Pamer Kelamin
Ekshibisionisme Kembali Terjadi di Malang, Pria Turun dari Mobil dan Pamer Kelamin
Surabaya
Menguji Kejelian, Damkar Pamekasan Keluarkan Kunci Motor dari Gorong-gorong dengan Lubang Diameter 3 Cm Pakai Penjepit Ular
Menguji Kejelian, Damkar Pamekasan Keluarkan Kunci Motor dari Gorong-gorong dengan Lubang Diameter 3 Cm Pakai Penjepit Ular
Surabaya
Soal Potensi Kerugian Negara dalam Bangkrutnya Perumda Semeru, Ini Jawaban Bupati Lumajang
Soal Potensi Kerugian Negara dalam Bangkrutnya Perumda Semeru, Ini Jawaban Bupati Lumajang
Surabaya
Sidang Pledoi Ladang Ganja Gunung Semeru, 5 Terdakwa Klaim Belum Terima Keuntungan Apa pun
Sidang Pledoi Ladang Ganja Gunung Semeru, 5 Terdakwa Klaim Belum Terima Keuntungan Apa pun
Surabaya
Bupati Lumajang Perintahkan Kegiatan Resmi Pemerintah Digelar di Tempat Wisata
Bupati Lumajang Perintahkan Kegiatan Resmi Pemerintah Digelar di Tempat Wisata
Surabaya
19 Hari Hilang, Remaja Perempuan 15 Tahun Ditemukan di Hotel Bersama 4 Pria Dewasa, Ada Paket Sabu Juga
19 Hari Hilang, Remaja Perempuan 15 Tahun Ditemukan di Hotel Bersama 4 Pria Dewasa, Ada Paket Sabu Juga
Surabaya
Jasad Lansia 84 Tahun di Madiun Ditemukan Tewas Terbakar di Tumpukan Kayu
Jasad Lansia 84 Tahun di Madiun Ditemukan Tewas Terbakar di Tumpukan Kayu
Surabaya
Jemaah Haji Batuk Pilek, Kemenag Bangkalan Pastikan Tak Ada Karantina Covid-19
Jemaah Haji Batuk Pilek, Kemenag Bangkalan Pastikan Tak Ada Karantina Covid-19
Surabaya
Kasus Penggelapan Ijazah, Kejati Jatim Periksa Berkas Perkara Jan Hwa Diana
Kasus Penggelapan Ijazah, Kejati Jatim Periksa Berkas Perkara Jan Hwa Diana
Surabaya
Dari Sirkuit 'Motocross', Desa Jotosanur Kini Jadi Kampung Tanpa Residu di Lamongan
Dari Sirkuit "Motocross", Desa Jotosanur Kini Jadi Kampung Tanpa Residu di Lamongan
Surabaya
Tak Ada Penerbangan di Bandara Dhoho Kediri, Begini Penjelasan Manajemen
Tak Ada Penerbangan di Bandara Dhoho Kediri, Begini Penjelasan Manajemen
Surabaya
5 Perjalanan Kereta Terlambat Akibat Banjir Sidoarjo
5 Perjalanan Kereta Terlambat Akibat Banjir Sidoarjo
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau