Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Reog Ponorogo: Sejarah, Makna, Iringan, dan Properti

Kompas.com - Diperbarui 05/04/2022, 15:54 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kesenian Reog Ponorogo menjadi salah satu hasil budaya yang khas dari Jawa Timur yang belakanagan dikabarkan akan diajukan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Melansir dari Tribunnews.com, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar pemerintah Ponorogo secepatnya mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH).

"Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita," jelas Muhadjir.

Baca juga: Ponorogo Bakal Punya Monumen Reog Raksasa Setinggi 126 Meter di Gunung Gamping

Tari Reog Ponorogo adalah seni tari tradisional masyarakat Ponorogo yang juga dikenal dengan sebutan Barongan.

Tarian ini menampilkan singo barong, sosok dengan topeng macan berhias bulu merak dengan ukuran sangat besar dan ditarikan dengan gerakan yang meliuk-liuk.

Baca juga: Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Sejarah Tari Reog Ponorogo

Melansir dari Antara, kesenian Reog Ponorogo tercatat dalam prasasti Kerajaan Kanjuruhan dengan tanggal 760M serta prasasti Kerajaan Kediri pada tahun 1045 M.

Baca juga: Reog Ponorogo Masuk Usulan, Ini 12 Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dari Indonesia

Terdapat beberapa versi dari sejarah terciptanya kesenian Tari Reog Ponorogo ini yang merujuk pada kejadian dan legenda di daerah setempat.

Melansir Kompas.com, berikut sejarah Tari Reog Ponorogo yang berkaitan dengan kejadian di masa lampau.

1.Legenda Singo Barong

Cerita pertama adalah kisah Kelana Sewandana, sosok Raja Bantarangin yang bermaksud melamar Dewi Sanggalangit seorang putri raja di Kediri.

Sebagai syarat, Kelana Sewandana harus mengalahkan singo barong yang berada di Alas Roban.

Ia membawa sejumlah pasukan berkuda yang sayangnya dengan mudah dikalahkan oleh singo barong.

Kelana Sendawa kemudian menggunakan sumping di telinganya yang menjelma menjadi dua ekor merak yang mengalihkan perhatian singo barong.

Berkat cara tersebut, singo barong terpesona dengan Merak dengan mudah dikalahkan menggunakan Pecut Saman yang dibawanya.

Pesta pernikahan Kelana Sewandana dan Dewi Sanggalangit kemudian diiringi dengan hadirnya singo barong dengan dua ekor merak bertengger di atas kepalanya.

2.Cerita Ki Ageng Kutu

Sementara cerita kedua berasal dari kisah Ki Ageng Kutu, abdi Raja Brawijaya V yang meninggalkan Majapahit.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Pemain Asing Persela Pilih Tinggal di Surabaya daripada di Lamongan, Ini Kata Pelatih Aji Santoso
Pemain Asing Persela Pilih Tinggal di Surabaya daripada di Lamongan, Ini Kata Pelatih Aji Santoso
Surabaya
Menyamar Jadi Mahasiswa, Maling Curi Motor Calon Wisudawati di Pamekasan
Menyamar Jadi Mahasiswa, Maling Curi Motor Calon Wisudawati di Pamekasan
Surabaya
Kejari Gresik Mengendus Ada Dugaan Penyimpangan Anggaran di Pilkada 2024
Kejari Gresik Mengendus Ada Dugaan Penyimpangan Anggaran di Pilkada 2024
Surabaya
Diduga 'Micro Sleep', Honda Jazz Terbakar di Kota Malang, Pengemudi Alami Luka Bakar
Diduga "Micro Sleep", Honda Jazz Terbakar di Kota Malang, Pengemudi Alami Luka Bakar
Surabaya
Tak Laik Layar, KSOP Minta 2 Kapal di Pelabuhan Ketapang Dilakukan Perbaikan
Tak Laik Layar, KSOP Minta 2 Kapal di Pelabuhan Ketapang Dilakukan Perbaikan
Surabaya
Cak Ji Sidak Golds Gym atas Kasus Penutupan Sepihak yang Rugikan Ribuan Member
Cak Ji Sidak Golds Gym atas Kasus Penutupan Sepihak yang Rugikan Ribuan Member
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Satgas Kampung Pancasila Efektif di Program Jam Malam Anak di Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Satgas Kampung Pancasila Efektif di Program Jam Malam Anak di Surabaya
Surabaya
Ini Sosok Agus Mulyono, Blusukan di Jatim Demi Rebut Kursi Ketum PSI dari Tangan Kaesang Pangarep
Ini Sosok Agus Mulyono, Blusukan di Jatim Demi Rebut Kursi Ketum PSI dari Tangan Kaesang Pangarep
Surabaya
Tungku Lupa Dipadamkan, Dapur Pondok Pesantren Terbakar di Pamekasan
Tungku Lupa Dipadamkan, Dapur Pondok Pesantren Terbakar di Pamekasan
Surabaya
2 Kapal 'Saudara' KMP Tunu Pratama Jaya Dinyatakan Tak Laik Layar
2 Kapal "Saudara" KMP Tunu Pratama Jaya Dinyatakan Tak Laik Layar
Surabaya
Eri Cahyadi Ungkap Alasan Tertibkan Parkir Kendaraan di Jalan Tunjungan Surabaya
Eri Cahyadi Ungkap Alasan Tertibkan Parkir Kendaraan di Jalan Tunjungan Surabaya
Surabaya
Jadi DPO Kasus Kredit Fiktif di Lumajang, Agus Malah Edarkan Sabu di Maluku
Jadi DPO Kasus Kredit Fiktif di Lumajang, Agus Malah Edarkan Sabu di Maluku
Surabaya
Pakar Lingkungan: Pemerintah Harus Waspadai Gelombang Panas Berpotensi Terjadi di Indonesia
Pakar Lingkungan: Pemerintah Harus Waspadai Gelombang Panas Berpotensi Terjadi di Indonesia
Surabaya
Tabung Gas Bocor, Rumah Warga di Bangkalan Hangus Terbakar
Tabung Gas Bocor, Rumah Warga di Bangkalan Hangus Terbakar
Surabaya
6 dari 15 Kapal Lolos Inspeksi, Diizinkan Beroperasi Kembali di Pelabuhan Ketapang
6 dari 15 Kapal Lolos Inspeksi, Diizinkan Beroperasi Kembali di Pelabuhan Ketapang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kejagung Jelaskan Status Hukum Nadiem Makarim di Kasus Pengadaan Chromebook
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau