Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selokan yang Halangi Akses 2 Rumah di Magetan Sepakat Ditutup, Warga Gotong Royong Buat Jalan

Kompas.com - 12/02/2022, 20:12 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com –  Warga Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sepakat menutup selokan sepanjang tiga meter yang digali di jalan menuju dua rumah warga. Penutupan dilakkukan setelah warga yang bersengketa sepakat berdamai.

Selokan sepanjang tiga meter itu digali Sungkono. Akibatnya, askes jalan menuju rumah Partini dan Jumadi tak bisa dilalui dari dan menuju jalan utama desa.

Baca juga: Tak Layak Pakai, 97 Kendaraan Pemkab Magetan Akan Dilelang

Kapolsek Kartoharjo AKP Agus Suprijanto mengatakan, kesepakatan damai dicapai setelah warga tersebut dimediasi pemerintah desa.

“Sudah damai, mereka dimediasi oleh perangkat desa tadi pagi,” ujar Agus melalui sambungan telepon, Sabtu (12/02/2022).

Dari kesepakatan warga yang bersengketa, galian selokan itu akan diperbaiki seluruh warga RT 18/RW 05. Warga akan bergotong royong membuat jalan.

“Warga sepakat gotong royong untuk membangun jalan biar bagus dan bisa dilewati kembali,” imbuhnya.

Warga yang bersengketa masih punya hubungan keluarga

Agus menambahkan, warga yang bersengketa tersebut masih memiliki ikatan keluarga. Jalan yang putus akibat galian selokan itu merupakan tanah milik nenek mereka.

Nenek mereka membuat jalan itu agar dipakai bersa-sama. Sehingga, jika ada kerusakan harus diperbaiki secara bersama.

“Mereka masih kerabat, itu kan jalan keluarga. Kesepakatnnya diperbaiki yang rusak dan dibuatkan buangan untuk kotoran sapi yang selama ini dikeluhkan,” ucap Agus.

Sebelumnya, Partini dan Jumadi tak bisa mengakses jalan desa karena jalan di depan rumah mereka di Dukuh Belud, Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, digali Sungkono untuk selokan.

Sungkono merasa pengurukan tanah yang dilakukan Partini membuat air hujan menggenangi dapur miliknya. Urukan itu membuat lahan Partini lebih tinggi sehingga air tidak bisa mengalir.

Baca juga: Akses Rumah Warga di Magetan Tertutup Selokan yang Dibuat Tetangga, Partini: Kita Tidak Bisa Lewat

Sementara Partini mengaku menguruk lahan di depan rumahnya untuk menghindari air buangan dari ternak sapi milik Sungkono yang berbau busuk.

Sungkono kemudian menggali jalan yang berada di samping bangunan dapurnya untuk dijadikan selokan pembuangan. Namun, penggalian itu membuat Partini dan Jumadi tak bisa melintas menuju jalan desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Yusuf yang Dulu Hidup di Kolong Jembatan Bersama Bayinya Itu Tinggalkan Rumah Bantuan, Bawa Kabur Motor Milik Kerabat
Yusuf yang Dulu Hidup di Kolong Jembatan Bersama Bayinya Itu Tinggalkan Rumah Bantuan, Bawa Kabur Motor Milik Kerabat
Surabaya
Bus Penumpang Terguling di Tol Kebomas Gresik, 1 Orang Alami Luka
Bus Penumpang Terguling di Tol Kebomas Gresik, 1 Orang Alami Luka
Surabaya
Antrean Panjang BBM di Situbondo, Pemerintah Akan Batasi Pembelian, Larang yang Pakai Jeriken
Antrean Panjang BBM di Situbondo, Pemerintah Akan Batasi Pembelian, Larang yang Pakai Jeriken
Surabaya
Berawal dari Hobi, Slamet Jombang Bangkitkan Nostalgia Nonton Film Layar Tancap
Berawal dari Hobi, Slamet Jombang Bangkitkan Nostalgia Nonton Film Layar Tancap
Surabaya
Anggaran Perjalanan Dinas Habis, Anggota DPRD Kota Pasuruan Tak Bisa Kunker Luar Kota
Anggaran Perjalanan Dinas Habis, Anggota DPRD Kota Pasuruan Tak Bisa Kunker Luar Kota
Surabaya
BMKG Bekali Nelayan Aplikasi, Bisa Cek Kondisi Laut, Cuaca, Bahkan Spot Ikan
BMKG Bekali Nelayan Aplikasi, Bisa Cek Kondisi Laut, Cuaca, Bahkan Spot Ikan
Surabaya
Krisis BBM di Jember Mulai Pulih, Khofifah: Sudah Melebihi Kebutuhan
Krisis BBM di Jember Mulai Pulih, Khofifah: Sudah Melebihi Kebutuhan
Surabaya
Tak Diberi Bukti Tiket Masuk Gunung Bromo, Tour Leader Lapor ke Kepolisian
Tak Diberi Bukti Tiket Masuk Gunung Bromo, Tour Leader Lapor ke Kepolisian
Surabaya
1 Bulan Lebih, Koperasi Merah Putih di Pamekasan Tak Beroperasi Juga, Pengelola Bingung Mengelolanya
1 Bulan Lebih, Koperasi Merah Putih di Pamekasan Tak Beroperasi Juga, Pengelola Bingung Mengelolanya
Surabaya
Menpora Puji Konsistensi Tour de Banyuwangi Ijen: Daerah Lain Harus Ikuti
Menpora Puji Konsistensi Tour de Banyuwangi Ijen: Daerah Lain Harus Ikuti
Surabaya
Khofifah Kunjungi Jember, Tinjau Ketersediaan Bahan Pokok di Tengah Krisis BBM
Khofifah Kunjungi Jember, Tinjau Ketersediaan Bahan Pokok di Tengah Krisis BBM
Surabaya
Kejari Madiun Hentikan Penuntutan Tersangka Kasus Lakalantas Hingga Meninggal
Kejari Madiun Hentikan Penuntutan Tersangka Kasus Lakalantas Hingga Meninggal
Surabaya
Dijanjikan Bekerja di Malaysia, Perempuan di Pamekasan Tertipu, Motor Dibawa Kabur Pelaku
Dijanjikan Bekerja di Malaysia, Perempuan di Pamekasan Tertipu, Motor Dibawa Kabur Pelaku
Surabaya
Kasus Pemandu Lagu Tewas di Madiun, KAI Tak Pernah Izinkan Asetnya Jadi Tempat Karaoke
Kasus Pemandu Lagu Tewas di Madiun, KAI Tak Pernah Izinkan Asetnya Jadi Tempat Karaoke
Surabaya
Guru Pukul Siswa di SMAN 1 Pamekasan, Kepsek: Sudah Diberi Sanksi
Guru Pukul Siswa di SMAN 1 Pamekasan, Kepsek: Sudah Diberi Sanksi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berebut Bantuan dari Langit Gaza! Potret Nestapa Warga Palestina di Tengah Perang Israel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau