Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Madiun, 2 Rumah Warga Rusak Berat

Kompas.com - 13/02/2022, 17:08 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Dua rumah warga di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, rusak berat setelah banjir menerjang desa setempat sejak Sabtu (12/2/2022).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi menyatakan, meski menyebabkan dua rumah rusak berat, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam kejadian tersebut.

“Laporan terakhir dua rumah rusak, 15 rumah lainnya terdampak akibat banjir yang terjadi sejak kemarin. Kondisi banjir pun telah surut,” kata Zahrowi yang dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/2/2022).

Baca juga: 3 Warga Positif Omicron, Kasus Covid-19 Naik, Wali Kota Madiun Siapkan 400 Bed Isolasi

Zahrowi menjelaskan, banjir yang menerjang Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, bermula saat hujan lebat mengguyur wilayah itu pada pukul 16.00 hingga pukul 20.00 WIB.

Hujan dengan intensitas tinggi ini mengakibatkan debit air Sungai Widas meluap. Luapan air Sungai Widas ini masuk ke permukiman warga di Dusun Serampangmojo, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang.

Tidak ada korban mengungsi akibat banjir itu. Pasca-banjir surut, kata Zahrowi, BPBD bersama TNI, Polri dan warga desa bergotong royong membantu warga yang rumahnya rusak.

Selain itu, tim juga mengecek kondisi rumah warga terdampak banjir lantaran ditemukan banyak sampah dan material endapan yang terbawa banjir sehingga mengotori rumah dan jalan desa.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Madiun Meningkat, Dinkes Siapkan 300 Tempat Tidur Isolasi

Zahrowi menambahkan, selain berdampak pada rumah warga, banjir juga merusak jembatan dan jalan di desa tersebut.

Terhadap kejadian itu, warga diminta waspada lantaran perkiraan cuaca hari ini di wilayah Kecamatan Gemarang masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan sedang dan berpetir.

Warga diharapkan tetap bersiap siaga dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan angin kencang pada puncak musim hujan di Bulan Februari ini.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Safari Festival Film Santri ke Jember, Karya Lolos Kuratorial Bakal Masuk Layar Bioskop
Safari Festival Film Santri ke Jember, Karya Lolos Kuratorial Bakal Masuk Layar Bioskop
Surabaya
Akibat Puntung Rokok, Tempat Produksi Meja Biliar di Tulungagung Terbakar
Akibat Puntung Rokok, Tempat Produksi Meja Biliar di Tulungagung Terbakar
Surabaya
Puluhan Lembar Request Menu MBG dari Siswa untuk SPPG di Pamekasan, Mulai Nasi Kuning hingga Spageti
Puluhan Lembar Request Menu MBG dari Siswa untuk SPPG di Pamekasan, Mulai Nasi Kuning hingga Spageti
Surabaya
Jejak Kisah di Balik Perpustakaan Medayu Agung, Eks Tahanan Politik Dipenjara 13 Tahun yang Hobi Membaca
Jejak Kisah di Balik Perpustakaan Medayu Agung, Eks Tahanan Politik Dipenjara 13 Tahun yang Hobi Membaca
Surabaya
Kakek di Lumajang Tertangkap Basah Hendak Setubuhi Bocah Berusia 5 Tahun
Kakek di Lumajang Tertangkap Basah Hendak Setubuhi Bocah Berusia 5 Tahun
Surabaya
17 Agustus, Pengunjung Bernama Agus dan Lansia Gratis Masuk KBS
17 Agustus, Pengunjung Bernama Agus dan Lansia Gratis Masuk KBS
Surabaya
Jelang Kemerdekaan RI, Daop 8 Surabaya Tambah Kereta dan Beri Diskon Tiket
Jelang Kemerdekaan RI, Daop 8 Surabaya Tambah Kereta dan Beri Diskon Tiket
Surabaya
Ultimatum Sound Horeg yang Langgar Aturan, Polda Jatim: Penyelenggara Harus Tanggung Jawab
Ultimatum Sound Horeg yang Langgar Aturan, Polda Jatim: Penyelenggara Harus Tanggung Jawab
Surabaya
Sidak Tim Gabungan, Kafe dan Restoran di Madiun Ternyata Masih Gunakan LPG 3 Kg
Sidak Tim Gabungan, Kafe dan Restoran di Madiun Ternyata Masih Gunakan LPG 3 Kg
Surabaya
Kasus Jual Ginjal ke India, Pasutri Asal Sidoarjo Divonis Berbeda
Kasus Jual Ginjal ke India, Pasutri Asal Sidoarjo Divonis Berbeda
Surabaya
Berusia 110 Tahun, Terowongan Mrawan dan Garahan di Jember Akan Dipugar dan Direvitalisasi
Berusia 110 Tahun, Terowongan Mrawan dan Garahan di Jember Akan Dipugar dan Direvitalisasi
Surabaya
Terowongan Mrawan dan Garahan Jember Akan Dipugar, Usianya Lebih dari Seabad
Terowongan Mrawan dan Garahan Jember Akan Dipugar, Usianya Lebih dari Seabad
Surabaya
Polda Jatim Bakal Hentikan Paksa Kegiatan Sound Horeg yang Melanggar SE
Polda Jatim Bakal Hentikan Paksa Kegiatan Sound Horeg yang Melanggar SE
Surabaya
Jawab Fenomena Childfree, Menteri Wihaji Dorong Korporasi Sediakan Tempat Penitipan Anak
Jawab Fenomena Childfree, Menteri Wihaji Dorong Korporasi Sediakan Tempat Penitipan Anak
Surabaya
Sepanjang 2025, Jumlah Pasien THT di RSUD Lumajang Tembus 2.480 Pasien, Akibat Sound Horeg?
Sepanjang 2025, Jumlah Pasien THT di RSUD Lumajang Tembus 2.480 Pasien, Akibat Sound Horeg?
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau