Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria di Malang Tewas Tidak Wajar, Diduga Korban Penganiayaan

Kompas.com - 14/03/2022, 15:22 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tirto (37), warga Desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas dengan kondisi tidak wajar di rumahnya, Senin (14/3/2022) sekitar pukul 04.30 WIB.

Diduga, pria tersebut menjadi korban penganiayaan saat menonton acara kesenian kuda lumping di kawasan Dusun Genitri, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis.

"Kami menduga ia terlibat perkelahian dengan seseorang saat menonton kuda lumping itu," kata Miskun (35), paman korban, saat ditemui di Instalasi Kedokteran Foreksik Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar, Kota Malang, Senin.

Baca juga: Vaksinasi Booster di Kota Malang Masih 14 Persen, Sutiaji: Kendala Ketersediaan Vaksin...

Sehari sebelum ditemukan meninggal, Tirto memang berpamitan kepada keluarganya untuk menonton kuda lumping di Dusun Genitri, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis pada Minggu (13/3/2022) pukul 10.00 WIB.

"Sepulangnya dari menonton kuda lumping itu, Tirto kondisinya babak belur dan sempoyongan," jelas Miskun.

"Dada dan wajahnya lebam, serta giginya rontok semua. Melihat kondisinya itu, kemungkinan ia tidak hanya berkelahi, tapi ada unsur pengeroyokan," imbuhnya.

Baca juga: Bupati Malang Terpapar Covid-19, Wabup Ceritakan Kondisi Sanusi

Namun, Miskun belum mengetahui detail kronologi kejadian yang menewaskan keponakannya itu. Sebab, teman-teman yang bersama Tirto mengaku tidak tahu, karena saat kejadian mereka mengaku nongkrong di warung kopi.

"Kejadian ini sudah kami laporkan ke kepolisian. Saat ini Tirto sedang proses visum, tapi kami meminta visum luar saja," ujarnya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Hingga Agustus, Kasus Campak di Sumenep Lebih dari 1.500 Kasus
Hingga Agustus, Kasus Campak di Sumenep Lebih dari 1.500 Kasus
Surabaya
Beras Medium di Jember Langka Namun SPHP Tak Diminati
Beras Medium di Jember Langka Namun SPHP Tak Diminati
Surabaya
Tanggapi Fenomena Tarikan Uang Jelang 17 Agustus, Wali Kota Malang Sebut Warganya Sudah Sadar Berpartisipasi
Tanggapi Fenomena Tarikan Uang Jelang 17 Agustus, Wali Kota Malang Sebut Warganya Sudah Sadar Berpartisipasi
Surabaya
Ratusan ODGJ di Liponsos Keputih Surabaya Ikut Lomba Peringatan Kemerdekaan RI
Ratusan ODGJ di Liponsos Keputih Surabaya Ikut Lomba Peringatan Kemerdekaan RI
Surabaya
Satpam Pemerkosa Siswi SMP Negeri di Mojokerto Dituntut 12 Tahun Penjara
Satpam Pemerkosa Siswi SMP Negeri di Mojokerto Dituntut 12 Tahun Penjara
Surabaya
Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas
Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas
Surabaya
Sempat Dilaporkan Hilang, Nelayan Pasuruan Bertahan Semalam di Perairan Madura Akibat Mesin Perahu Mati
Sempat Dilaporkan Hilang, Nelayan Pasuruan Bertahan Semalam di Perairan Madura Akibat Mesin Perahu Mati
Surabaya
Ada 9.000 Penerima Bansos di Jatim Main Judol, Khofifah: Jangan Tergoda...
Ada 9.000 Penerima Bansos di Jatim Main Judol, Khofifah: Jangan Tergoda...
Surabaya
Wanita Asal Jember Jadi Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tak Masuk Data Manifes
Wanita Asal Jember Jadi Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tak Masuk Data Manifes
Surabaya
Bocah Penderita Anemia Kronis di Situbondo Terima Donasi, Bupati dan Relawan Patungan
Bocah Penderita Anemia Kronis di Situbondo Terima Donasi, Bupati dan Relawan Patungan
Surabaya
Pengacara Dokter AY Kritik Keterlibatan LPSK, Ancam Adukan ke Komnas HAM dan Ombudsman
Pengacara Dokter AY Kritik Keterlibatan LPSK, Ancam Adukan ke Komnas HAM dan Ombudsman
Surabaya
Jenazah Terakhir Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dirilis, Wanita Asal Jember
Jenazah Terakhir Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dirilis, Wanita Asal Jember
Surabaya
Polisi Tetapkan Tersangka Pelaku Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Pasuruan
Polisi Tetapkan Tersangka Pelaku Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Pasuruan
Surabaya
Menguak Sejarah Jalur Gumitir, Gunung Purba Rawan Longsor dan Kuburan Massal Korban Pembantaian
Menguak Sejarah Jalur Gumitir, Gunung Purba Rawan Longsor dan Kuburan Massal Korban Pembantaian
Surabaya
632 Balita Stunting di Kota Pasuruan, Istri Walkot: Jangan Tergantung dengan Pemerintah
632 Balita Stunting di Kota Pasuruan, Istri Walkot: Jangan Tergantung dengan Pemerintah
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau