Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Bangkalan Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Luka Terkena Pukulan Polisi

Kompas.com - 11/04/2022, 18:24 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi demo mahasiswa 11 April di depan gedung DPRD Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, diwarnai kericuhan, Senin (11/4/2022). 

Sejumlah mahasiswa pun terluka akibat terkena pukulan tongkat aparat kepolisian. 

Insiden itu bermula ketika massa mahasiswa mulai memanas akibat orasi dan tuntutannya tak kunjung direspons oleh pihak DPRD Bangkalan. 

Baca juga: Kawal Demo Mahasiswa di Suramadu, Polres Bangkalan Terjunkan 642 Personel

Aksi saling dorong kemudian terjadi antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang membawa tongkat. 

Pukulan dari polisi yang berjaga pun tak terhindarkan. Sejumlah mahasiswa terluka hingga berdarah. 

Tindakan kepolisian itu terekam dalam video yang viral di media sosial dan WhatsApp. 

Kapolres minta maaf

Atas tindakan represif tersebut, Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino meminta maaf.

Ia mempersilakan kepada korban jika ingin melaporkan peristiwa tersebut. 

"Kami minta maaf atas tindakan tersebut, silakan korban pemukulan melaporkan ke Polres Bangkalan. Kami akan bertanggung jawab jika memang terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum," kata Alith.

Di sisi lain, menurut Alith, kericuhan yang terjadi di depan gedung DPRD itu di luar kendali.  Sebab, kondisi yang memanas di lapangan terjadi di luar dugaan.

"Kami sama-sama menyadari kondisi tadi memang memanas, sehingga anggota secara manusiawi bisa terpancing emosi tidak terhindarkan," tambahnya.

Baca juga: Demo Tolak Presiden 3 Periode, Mahasiswa Blokade Akses Jembatan Suramadu

Sementara itu Koordinator Aksi Abdul Wahed menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakuan aparat kepolisian. 

Wahed menuturkan, aksi menyampaikan pendapat di muka umum sejatinya dilindungi UU. 

"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi ke kantor DPRD namun tak ada satu pun anggota dewan yang keluar, bahkan aparat menggunakan kekerasan saat melakukan penjagaan," ujar Wahed. 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Wanita Tewas di Indekos Blitar, Polisi Tetapkan Karyawan Leasing sebagai Tersangka Penganiayaan
Wanita Tewas di Indekos Blitar, Polisi Tetapkan Karyawan Leasing sebagai Tersangka Penganiayaan
Surabaya
Zulhas Sebut Penerima MBG Sudah 20 Juta Orang, Yakin Target 82 Juta Orang Tercapai pada Akhir Tahun
Zulhas Sebut Penerima MBG Sudah 20 Juta Orang, Yakin Target 82 Juta Orang Tercapai pada Akhir Tahun
Surabaya
Tingkatkan Pengawasan Praktik Korupsi, Bupati Situbondo Datangi Gedung KPK
Tingkatkan Pengawasan Praktik Korupsi, Bupati Situbondo Datangi Gedung KPK
Surabaya
Spanduk Desa Maling di Pamekasan Hilang, Diganti Spanduk Desa Paling Aman se-Dunia
Spanduk Desa Maling di Pamekasan Hilang, Diganti Spanduk Desa Paling Aman se-Dunia
Surabaya
Wamenaker Immanuel Ebenezer, dari Gebrak Meja Saat Sidak Diana, Kini Terjerat OTT KPK
Wamenaker Immanuel Ebenezer, dari Gebrak Meja Saat Sidak Diana, Kini Terjerat OTT KPK
Surabaya
Bupati Ungkap Penyebab KLB Campak di Sumenep
Bupati Ungkap Penyebab KLB Campak di Sumenep
Surabaya
Royalti Musik Jadi Polemik, Bus AKAP Madura-Jakarta Melaju dalam Sunyi: Penumpang Juga Gak Komplain
Royalti Musik Jadi Polemik, Bus AKAP Madura-Jakarta Melaju dalam Sunyi: Penumpang Juga Gak Komplain
Surabaya
Suara Kucing Selamatkan Nyawa Pasutri dari Kebakaran di Banyuwangi
Suara Kucing Selamatkan Nyawa Pasutri dari Kebakaran di Banyuwangi
Surabaya
Hujan pada Musim Kemarau Basah, Petani Resah karena Tembakau Rusak
Hujan pada Musim Kemarau Basah, Petani Resah karena Tembakau Rusak
Surabaya
Meski KLB, Warga Sumenep Anggap Campak Penyakit Biasa
Meski KLB, Warga Sumenep Anggap Campak Penyakit Biasa
Surabaya
Gunung Semeru 3 Kali Erupsi Kamis Pagi, Semburkan Asap Setinggi 1.000 Meter
Gunung Semeru 3 Kali Erupsi Kamis Pagi, Semburkan Asap Setinggi 1.000 Meter
Surabaya
1 Wali Asuh Awasi 10 siswa Sekolah Rakyat di Pamekasan
1 Wali Asuh Awasi 10 siswa Sekolah Rakyat di Pamekasan
Surabaya
Penari Sound Horeg di Banyuwangi Diseruduk Mobil Saat Tampil
Penari Sound Horeg di Banyuwangi Diseruduk Mobil Saat Tampil
Surabaya
Kisah Lamisih Lepas Bantuan PKH Berkat Gula Aren: Bansos Bukan untuk Selamanya...
Kisah Lamisih Lepas Bantuan PKH Berkat Gula Aren: Bansos Bukan untuk Selamanya...
Surabaya
78.000 Anak di Sumenep Divaksin Massal, Dampak KLB Campak
78.000 Anak di Sumenep Divaksin Massal, Dampak KLB Campak
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau