Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Pria Penuh Luka di Pinggir Jalan Suramadu Bangkalan Beredar di Grup WA, Diduga Korban Pembunuhan

Kompas.com - 24/04/2022, 13:01 WIB
Muchlis,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pria yang diduga korban pembacokan fotonya beredar di media sosial grup WhatsApp.

Korban terlihat mengenakan kaos warna putih dan celana pendek warna abu-abu serta topi putih sudah tergeletak penuh luka di pinggir Jalan Suramadu tepatnya di Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang Bangkalan, Madura Jawa Timur pada Sabtu (23/4/2022)  sore.

Informasi yang didapat Kompas.com, saat kejadian para pengguna jalan di Bangkalan dihebohkan dengan seorang pria terkapar penuh luka di bagian perut.

Baca juga: Polisi Amankan Puluhan Remaja di Tasikmalaya Hendak Tawuran, Bawa Batu, Kunci Roda, dan Botol Bekas

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan Ajun Komisaris Polisi Bangkit Dananjaya mengatakan mengetahui kejadian tersebut setelah mendapatkan informasinya dari masyarakat soal tindakan kriminal pembunuhan.

"Iya itu kemarin sore sekitar pukul 15.45 WIB di Jalan Raya Suramadu yang arah Surabaya," kata Bangkit saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Minggu (24/4/2022).

Bangkit menjelaskan, lokasi kejadian tepat di Desa Sendang Dajah yang sedang dilakukan proyek pelengsengan.

Namun korban bukan bagian dari pekerja proyek melainkan pengguna jalan yang sedang melintas.

"Dia bukan pekerja proyek itu, identitasnya saya kirim nanti ya," ucap dia.

Baca juga: Masih Dilanda Cuaca Ekstrem, Basarnas Lampung Siagakan Kapal Evakuasi di Selat Sunda Selama Arus Mudik

Adapun identitas korban tercatat dalam KTP yang ditemukan petugas bernama M (36) warg Dusub Morangung, Desa Sangraagung, Kecamatan Socah. Kabupaten Bangkalan.

Kini jajaran Polres Bangkalan sedang melakukan pendalaman atas kasus pembunuhan M dan siapa yang melakukan.

"Kami sekarang sedang melakukan pendalaman ya. Atas pembunuhan korban ini," pungkas Bangkit.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Alasan Jaksa Menuntut Mati Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Mayat Dalam Koper di Kediri
Alasan Jaksa Menuntut Mati Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Mayat Dalam Koper di Kediri
Surabaya
Soal Banyak Siswa Keracunan Menu MBG, Zulhas: Belum Terbiasa
Soal Banyak Siswa Keracunan Menu MBG, Zulhas: Belum Terbiasa
Surabaya
Bawa 2 Agenda, Menkomdigi Meutya Hafid Datangi Koperasi Merah Putih di Malang
Bawa 2 Agenda, Menkomdigi Meutya Hafid Datangi Koperasi Merah Putih di Malang
Surabaya
Ada Kebijakan Royalti Musik, Pengusaha Pilih Heningkan Bus Sepanjang Jalan
Ada Kebijakan Royalti Musik, Pengusaha Pilih Heningkan Bus Sepanjang Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper Merah di Kediri Dituntut Hukuman Mati
Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper Merah di Kediri Dituntut Hukuman Mati
Surabaya
Wanita Tewas di Indekos Blitar, Polisi Tetapkan Karyawan Leasing sebagai Tersangka Penganiayaan
Wanita Tewas di Indekos Blitar, Polisi Tetapkan Karyawan Leasing sebagai Tersangka Penganiayaan
Surabaya
Zulhas Sebut Penerima MBG Sudah 20 Juta Orang, Yakin Target 82 Juta Orang Tercapai pada Akhir Tahun
Zulhas Sebut Penerima MBG Sudah 20 Juta Orang, Yakin Target 82 Juta Orang Tercapai pada Akhir Tahun
Surabaya
Tingkatkan Pengawasan Praktik Korupsi, Bupati Situbondo Datangi Gedung KPK
Tingkatkan Pengawasan Praktik Korupsi, Bupati Situbondo Datangi Gedung KPK
Surabaya
Spanduk Desa Maling di Pamekasan Hilang, Diganti Spanduk Desa Paling Aman se-Dunia
Spanduk Desa Maling di Pamekasan Hilang, Diganti Spanduk Desa Paling Aman se-Dunia
Surabaya
Wamenaker Immanuel Ebenezer, dari Gebrak Meja Saat Sidak Diana, Kini Terjerat OTT KPK
Wamenaker Immanuel Ebenezer, dari Gebrak Meja Saat Sidak Diana, Kini Terjerat OTT KPK
Surabaya
Bupati Ungkap Penyebab KLB Campak di Sumenep
Bupati Ungkap Penyebab KLB Campak di Sumenep
Surabaya
Royalti Musik Jadi Polemik, Bus AKAP Madura-Jakarta Melaju dalam Sunyi: Penumpang Juga Gak Komplain
Royalti Musik Jadi Polemik, Bus AKAP Madura-Jakarta Melaju dalam Sunyi: Penumpang Juga Gak Komplain
Surabaya
Suara Kucing Selamatkan Nyawa Pasutri dari Kebakaran di Banyuwangi
Suara Kucing Selamatkan Nyawa Pasutri dari Kebakaran di Banyuwangi
Surabaya
Hujan pada Musim Kemarau Basah, Petani Resah karena Tembakau Rusak
Hujan pada Musim Kemarau Basah, Petani Resah karena Tembakau Rusak
Surabaya
Meski KLB, Warga Sumenep Anggap Campak Penyakit Biasa
Meski KLB, Warga Sumenep Anggap Campak Penyakit Biasa
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau