Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Pedagang Daging Sapi di Lumajang Malah Rugi hingga Rp 5 Juta

Kompas.com - 29/04/2022, 14:20 WIB
Miftahul Huda,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi


Lumajang, KOMPAS.com - Pasar Baru Lumajang, di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat, (29/4/2022), terpantau ramai pembeli.

Namun, ramainya pembeli ternyata tidak membuat pedagang daging sapi di pasar tersebut berlimpah keuntungan. Malah, pedagang sapi di Pasar Baru Lumajang tersebut mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. 

Fatoni, salah satu penjual daging sapi di Pasar Baru Lumajang mengaku mengalami kerugian hingga Rp5 juta per hari meski dagangannya ramai diburu.

Dia mengaku dalam sehari bisa menyembelih lima ekor sapi. Padahal di hari biasa, hanya menyembelih satu ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kalau ramainya iya, tapi masalahnya kan harga sapinya di pasaran itu naik. Sedangkan harga jual dagingnya tetap stabil Rp110.000-Rp120.000 per kilogram," kata Fatoni di Pasar Baru Lumajang, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: H-3 Lebaran, Harga Daging Ayam hingga Cabai Naik di Lumajang

Menurut Fatoni, kenaikan harga sapi di pasaran dipicu banyaknya pembeli sapi dari luar Lumajang mulai dari Madura, Surabaya, hingga Sumatera.

"Kalau tidak percaya bisa di cek nanti kan sekarang Jumat di pasar hewan banyak yang bawa koper besar-besar itu dari luar semua," tambahnya.

Senada dengan Fatoni, Pak Dul yang juga berjualan daging sapi merasakan hal yang sama. Namun, sama dengan Fatoni ia memilih tetap berjualan karena hawatir jika kehilangan pelanggan.

Baca juga: Misteri Kapal Diduga Pengangkut Nikel Raja Ampat Bernama JKW dan Iriana

"Kalau dihitung ya rugi. Ini aja untuk hari ini sudah kita stop sembelihnya. Cuman kalau kita tutup kasihan pelanggan nanti malah kabur," ujarnya.

Tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging sapi di momen Hari Raya Idul Fitri memang selalu meningkat. Apalagi, tahun ini jadi momen Lebaran pertama yang diperbolehkan mudik setelah dua tahun sebelumnya ada pembatasan. 

Sofi, salah satu pembeli mengaku membeli banyak daging sapi untuk dijadikan hidangan makan-makan bersama keluarga.

"Banyak nanti masak bakso, rawon, soto, dimakan bareng keluarga, apalagi pasti nanti yang jauh-jauh pasti datang jadi persiapannya harus banyak," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Belasan Ranjau Paku Tersebar di Lautan Pasir Gunung Bromo, Satu Jip Jadi Korban
Belasan Ranjau Paku Tersebar di Lautan Pasir Gunung Bromo, Satu Jip Jadi Korban
Surabaya
Eri Cahyadi Tunjuk Kepala Bapenda Isi Jabatan Plt Sekda Surabaya
Eri Cahyadi Tunjuk Kepala Bapenda Isi Jabatan Plt Sekda Surabaya
Surabaya
Menyalip dari Sebelah Kiri, Gadis di Madiun Jatuh Tewas Terlindas Truk
Menyalip dari Sebelah Kiri, Gadis di Madiun Jatuh Tewas Terlindas Truk
Surabaya
Biawak Masuk Kamar, Warga di Madiun Pilih Lapor ke Damkar
Biawak Masuk Kamar, Warga di Madiun Pilih Lapor ke Damkar
Surabaya
Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore
Miliki Penyakit Epilepsi, Seorang Pria di Bangkalan Jatuh ke Sumur Saat Mau Mandi Sore
Surabaya
LPA Jatim Nilai Program Asrama ala Eri Cahyadi Jadi Model Penanganan Terpadu untuk Anak Nakal
LPA Jatim Nilai Program Asrama ala Eri Cahyadi Jadi Model Penanganan Terpadu untuk Anak Nakal
Surabaya
Kurangi Macet, Eri Cahyadi Segera Terapkan Retribusi untuk Usaha Gunakan Tepi Jalan untuk Parkir
Kurangi Macet, Eri Cahyadi Segera Terapkan Retribusi untuk Usaha Gunakan Tepi Jalan untuk Parkir
Surabaya
Lewat Perminan Ular Tangga Manusia, GENRE Jatim Edukasi Dampak Buruk Medsos
Lewat Perminan Ular Tangga Manusia, GENRE Jatim Edukasi Dampak Buruk Medsos
Surabaya
Terjawab Teka-teki OTK yang Bawa Kusnadi ke Madura
Terjawab Teka-teki OTK yang Bawa Kusnadi ke Madura
Surabaya
Pengakuan Kusnadi Setelah Menghilang: Berobat ke Pamekasan, Tinggal di Pesantren
Pengakuan Kusnadi Setelah Menghilang: Berobat ke Pamekasan, Tinggal di Pesantren
Surabaya
DPRD Akan Panggil Pengelola Florawisata dan Pemkab Malang Terkait Perizinan Santerra
DPRD Akan Panggil Pengelola Florawisata dan Pemkab Malang Terkait Perizinan Santerra
Surabaya
Bantah Diculik, Kusnadi: Saya Bawa Air, Minyak dan Salep Obati Gatal Dampak 17 Kali Kemoterapi
Bantah Diculik, Kusnadi: Saya Bawa Air, Minyak dan Salep Obati Gatal Dampak 17 Kali Kemoterapi
Surabaya
Buaya Peliharaannya Kini Berukuran 2 Meter, Zainudin Resah dan Minta Bantuan Pemkot Surabaya
Buaya Peliharaannya Kini Berukuran 2 Meter, Zainudin Resah dan Minta Bantuan Pemkot Surabaya
Surabaya
Sungai Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Gresik
Sungai Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Gresik
Surabaya
Bus Wajib Masuk Terminal Arjosari, Ojek Pangkalan Taspen Terancam Kehilangan 40 Persen Penumpang
Bus Wajib Masuk Terminal Arjosari, Ojek Pangkalan Taspen Terancam Kehilangan 40 Persen Penumpang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau