Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul di Desa Bago Lumajang Jebol Diterjang Banjir Lahar Semeru

Kompas.com - 20/06/2022, 14:12 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru sejak Minggu (19/6/2022) sore membuat sebuah tanggul di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur jebol pada Senin (20/6/2022) pagi.

Tanggul sepanjang 50 meter itu jebol lantaran tidak kuat menahan derasnya air yang datang bersamaan dengan material Semeru.

"Tadi malam memang banjir itu besar, jadi tanggul tidak kuat nahannya," kata Nawawi, warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian di lokasi jebolnya tanggul, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Ada Penyintas Erupsi Semeru Tidak Kebagian Huntap, Ini Kata Bupati Lumajang

Selain faktor alam, menurut Nawawi, jebolnya tanggul juga disebabkan aktivitas pertambangan pasir menggunakan alat berat yang terlalu dekat dengan lokasi tanggul.

Akibatnya, saat terjadi banjir besar, tanggul jadi mudah terkikis karena lapisan pasir dan tanah yang berkurang.

Menurutnya, pelanggaran tambang itu telah disampaikan langsung kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan meminta untuk segera ditutup agar tidak sampai menimbulkan lebih banyak kerusakan.

"Ada pelanggaran pertambangan yang memang pasca erupsi itu penambangannya dilakukan di atas tanggul. Sudah saya sampaikan dan memang harusnya layak untuk ditutup," tambahnya.

Baca juga: Wapres soal Hunian Tetap bagi Korban Erupsi Semeru: Jangan Dijual

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran sungai yang dilewati lahar Semeru.

Sebab, sampai hari ini status gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih tetap pada level III Siaga.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari sepadan sungai yang dialiri lahar," kata Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Surabaya
Ditangkap Karena Kasus Judol, Penyanyi Cilik FP Harap Ayahnya Bisa Berubah
Ditangkap Karena Kasus Judol, Penyanyi Cilik FP Harap Ayahnya Bisa Berubah
Surabaya
Ramai Lonjakan Covid-19, 2 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air
Ramai Lonjakan Covid-19, 2 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air
Surabaya
Minimarket Sewakan Lahan Parkir untuk UMKM Rp 8,9 Juta, Eri Cahyadi: Keterlaluan, Harusnya Gratis
Minimarket Sewakan Lahan Parkir untuk UMKM Rp 8,9 Juta, Eri Cahyadi: Keterlaluan, Harusnya Gratis
Surabaya
Kasus Judi Online di Banyuwangi Makin Marak, dalam 1 Bulan Ada 6 Pemain, Salah Satunya Ayah Penyanyi Cilik FP
Kasus Judi Online di Banyuwangi Makin Marak, dalam 1 Bulan Ada 6 Pemain, Salah Satunya Ayah Penyanyi Cilik FP
Surabaya
Hoaks Video Lift Ambruk di Bangkalan, RSUD: Lift Macet Tahun 2024
Hoaks Video Lift Ambruk di Bangkalan, RSUD: Lift Macet Tahun 2024
Surabaya
Preman Intimidasi Jukir Resmi Minimarket, Eri Cahyadi: Itu Bukan Orang Ormas
Preman Intimidasi Jukir Resmi Minimarket, Eri Cahyadi: Itu Bukan Orang Ormas
Surabaya
Banjir Luapan Kali Lamong, Pemprov Jatim Akan Bangun Dinding Penahan dan Kolam Retensi
Banjir Luapan Kali Lamong, Pemprov Jatim Akan Bangun Dinding Penahan dan Kolam Retensi
Surabaya
Wisata Raja Ampat ala Banyuwangi Curi Perhatian di Travel Mart 2025
Wisata Raja Ampat ala Banyuwangi Curi Perhatian di Travel Mart 2025
Surabaya
Jukir Resmi Minimarket di Surabaya Disatroni Preman, Eri Cahyadi: 'Ojo Wedi', Kita Lawan!
Jukir Resmi Minimarket di Surabaya Disatroni Preman, Eri Cahyadi: "Ojo Wedi", Kita Lawan!
Surabaya
Pukul Pedagang Mi Ayam, Kepala Pasar di Pamekasan Jadi Tersangka
Pukul Pedagang Mi Ayam, Kepala Pasar di Pamekasan Jadi Tersangka
Surabaya
Oknum Pengasuh Ponpes di Sumenep yang Cabuli Santrinya Terancam Hukuman Maksimal Seumur Hidup
Oknum Pengasuh Ponpes di Sumenep yang Cabuli Santrinya Terancam Hukuman Maksimal Seumur Hidup
Surabaya
Pria Jember yang Bunuh Ayah Kandungnya Meninggal Setelah Ditembak Polisi, Biaya Operasi Tak Ditanggung BPJS
Pria Jember yang Bunuh Ayah Kandungnya Meninggal Setelah Ditembak Polisi, Biaya Operasi Tak Ditanggung BPJS
Surabaya
Gara-gara Bangun Kolam Renang Rp 1 M Pakai Dana Desa Lalu Mangkrak, Eks Kades di Madiun Ditahan
Gara-gara Bangun Kolam Renang Rp 1 M Pakai Dana Desa Lalu Mangkrak, Eks Kades di Madiun Ditahan
Surabaya
Viral karena Perubahan Fisik, Evan Dimas: Tenang, Aku Lagi Program 'Gedein' Badan
Viral karena Perubahan Fisik, Evan Dimas: Tenang, Aku Lagi Program "Gedein" Badan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau