Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Penerima Bansos PKH dan BPNT di Sumenep Tak Valid

Kompas.com - 29/07/2022, 14:09 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Dana penerima bantuan sosial (bansos) berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, bermasalah. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Sumenep belum mencairkan bantuan itu kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Zulkarnaen mengatakan, pihaknya belum menyalurkan bantuan itu karena ada data penerima yang tidak valid.

Menurutnya, ada sekitar 10.000 calon penerima yang terdaftar dalam Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS) diketahui tidak valid. Sebab, ada calon penerima yang sudah meninggal dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak ada.

Baca juga: Kejari Bangkalan Bidik Tersangka Lain dalam Kasus Korupsi Bansos PKH

"Sementara, data yang kami temukan itu ada sekitar 10.000 orang (penerima bansos) yang meninggal, data yang meninggal itu kan jadi tidak valid, harus dilakukan perbaikan,” kata Zulkarnaen saat dihubungi, Kamis (28/7/2022).

Zulkarnaen menjelaskan, proses perbaikan DTKS akan dikebut hingga Minggu (31/7/2022) mendatang. Setalah proses perbaikan selesai, pihaknya akan langsung melakukan entri sistem ke data milik Kementerian Sosial.

Baca juga: Gelapkan Dana Bantuan, Koordinator PKH di Bangkalan Ditahan

"Sekarang pelan-pelan kita sudah entri, akhir bulan ini kita sudah mendapatkan verifikasi dan validasi (verval) kelayakan," kata dia.

Selanjutnya, kata Zulkarnaen, data yang sudah diperbaiki akan secepatnya dikirim ke Kemensos agar segera mendapatkan pengesahan KPM.

Dengan begitu, bantuan dari pemerintah berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bisa tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bantu Memecah Batu Ginjal, Apa Saja?

Bantuan itu belum dicairkan terhitung mulai April hingga pertengahan Juli 2022.

"Target kita di awal bulan (Agustus) sudah selesai (perbaikan data). Jadi kita akan berkirim surat ke Kemensos untuk mendapatkan pengesahan agar bisa segera dicairkan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
Surabaya
Angka Anak Tidak Sekolah di Malang Turun 41 Persen, Pemkot Kejar Target Tuntaskan 3.250 Anak Lagi
Angka Anak Tidak Sekolah di Malang Turun 41 Persen, Pemkot Kejar Target Tuntaskan 3.250 Anak Lagi
Surabaya
Eks Direktur Polinema Ditahan karena Kasus Korupsi Pengadaan Tanah, Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan
Eks Direktur Polinema Ditahan karena Kasus Korupsi Pengadaan Tanah, Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Siswa SD dan SMP Surabaya Tak Ada PR Sejak 2022
Eri Cahyadi Sebut Siswa SD dan SMP Surabaya Tak Ada PR Sejak 2022
Surabaya
Eks Direktur Politeknik Negeri Malang Klaim Pengadaan Tanah Sudah Sesuai dengan Regulasi
Eks Direktur Politeknik Negeri Malang Klaim Pengadaan Tanah Sudah Sesuai dengan Regulasi
Surabaya
2 Haji asal Situbondo Meninggal di Tanah Suci, Satu Orang Derita Kanker Hati
2 Haji asal Situbondo Meninggal di Tanah Suci, Satu Orang Derita Kanker Hati
Surabaya
Temuan 2 Ular Kobra Bikin Panik Emak-emak di Bank Sampah Banyuwangi
Temuan 2 Ular Kobra Bikin Panik Emak-emak di Bank Sampah Banyuwangi
Surabaya
Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Surabaya
Penyanyi Cilik FP Harap Sang Ayah Bisa Berubah dari Kasus Judi Online yang Menjeratnya
Penyanyi Cilik FP Harap Sang Ayah Bisa Berubah dari Kasus Judi Online yang Menjeratnya
Surabaya
Ramai Lonjakan Covid-19, 2 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air
Ramai Lonjakan Covid-19, 2 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air
Surabaya
Minimarket Sewakan Lahan Parkir untuk UMKM Rp 8,9 Juta, Eri Cahyadi: Keterlaluan, Harusnya Gratis
Minimarket Sewakan Lahan Parkir untuk UMKM Rp 8,9 Juta, Eri Cahyadi: Keterlaluan, Harusnya Gratis
Surabaya
Kasus Judi Online di Banyuwangi Makin Marak, dalam 1 Bulan Ada 6 Pemain, Salah Satunya Ayah Penyanyi Cilik FP
Kasus Judi Online di Banyuwangi Makin Marak, dalam 1 Bulan Ada 6 Pemain, Salah Satunya Ayah Penyanyi Cilik FP
Surabaya
Hoaks Video Lift Ambruk di Bangkalan, RSUD: Lift Macet Tahun 2024
Hoaks Video Lift Ambruk di Bangkalan, RSUD: Lift Macet Tahun 2024
Surabaya
Preman Intimidasi Jukir Resmi Minimarket, Eri Cahyadi: Itu Bukan Orang Ormas
Preman Intimidasi Jukir Resmi Minimarket, Eri Cahyadi: Itu Bukan Orang Ormas
Surabaya
Banjir Luapan Kali Lamong, Pemprov Jatim Akan Bangun Dinding Penahan dan Kolam Retensi
Banjir Luapan Kali Lamong, Pemprov Jatim Akan Bangun Dinding Penahan dan Kolam Retensi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau