Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Sawer Biduan, Pengemis di Probolinggo Juga Pinjamkan Uang Rp 60 Juta kepada Tetangga

Kompas.com - 03/08/2022, 18:21 WIB
Ahmad Faisol,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Kakek Al, pengamen dan pengemis di lampu merah Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang menyawer biduan dangdut dan videonya viral, ternyata hampir setiap hari makan sate dan meraup Rp 400.000 hingga Rp 500.000 tiap hari.

Selain itu, Al juga memiliki banyak uang. Sedikitnya, total Rp 60 juta milik AI yang didapat dari hasil mengemis dipinjamkan kepada tetangganya.

Uang yang dipinjamkan ke tetangganya itu, juga beredar di media sosial. Al dan petugas Satpol PP Kabupaten Probolinggo menunjukkan catatan utang tetangganya.

Baca juga: Viral, Video Kakek di Probolinggo Pakai Uang Hasil Mengemis untuk Sawer Biduan Dangdut, Satpol PP Turun Tangan

Pejabat Fungsional Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo menyebut, berdasarkan pengaduan masyarakat, Al suka meminta-minta dengan kesan memaksa, bahkan sering ngotot.

“Tidak elok kalau memang benar uang dari hasil ngamen dibuat untuk menyawer. Dari pengaduan masyarakat, dia suka menggedor pintu mobil saat meminta-minta,” kata Budi, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: KPK Sita Aset Bupati Nonaktif Probolinggo Puput Tantriana Rp 104,8 Miliar, Ini Kata Pegiat Anti-korupsi

Menurut Budi, Al diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo dan menginap di rumah singgah.

Rencananya, Al akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang Malang untuk diperiksa kejiwaannya. Namun, pada Rabu siang tadi, AI dikembalikan ke keluarganya di Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, dan tidak jadi dibawa ke RSJ.

Budi menambahkan, Al mengaku memiliki catatan orang atau tetangga yang berhutang kepadanya. Total mencapai Rp 60 juta.

Baca juga: Bahlil Marah ke Dirjen dan Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian, Habis Ini Ketemu Saya

"Al mengaku anaknya adalah dosen. Dia juga diinformasikan daftar umroh. Kami menurunkan tim untuk menyelidiki apakah pengakuan benar atau tidak. Kemungkinan bisa terjawab besok,” tukas Budi.

Budi tidak bisa memastikan penghasilan Al mengemis dan mengamen di lampu merah Kraksaan setiap hari. Sebab, saat ditanya oleh petugas, jawabannya selalu berbeda.

"Penghasilannya Rp 400.000 sampai Rp 500.000. Tapi yang jelas, hampir tiap hari pengamen itu terlihat makan sate di salah satu tempat makan di wilayah Kraksaan. Ia juga kerap buang air kecil sembarangan di taman kota dan tempat lainnya,” tandas Budi.

Baca juga: Soal OTT Kadis PUPR Sumut, Pengamat: Bobby Nasution Tak Main-Main Bangun Pemerintahan Bersih

Diberitakan sebelumnya, viral sebuah video seorang pengemis sekaligus pengamen yang biasa mangkal di lampu merah Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menghambur-hamburkan uangnya dengan menyawer biduan penyanyi dangdut.

Dalam video berdurasi 15 detik tersebut, berisi aktivitas sehari-hari pengamen sekaligus pengemis yang diketahui bernama Al (58), warga Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
4 Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali Ditemukan Selamat
4 Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali Ditemukan Selamat
Surabaya
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Keluarga Korban Datangi Pelabuhan Ketapang
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Keluarga Korban Datangi Pelabuhan Ketapang
Surabaya
Dugaan Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Muat 65 Orang Tenggelam di Selat Bali
Dugaan Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Muat 65 Orang Tenggelam di Selat Bali
Surabaya
7 Fakta di Balik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
7 Fakta di Balik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Surabaya
KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang
KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang
Surabaya
Gelap dan Cuaca Buruk Hambat Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali
Gelap dan Cuaca Buruk Hambat Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali
Surabaya
Sebelum Tenggelam di Selat Bali KMP Tunu Pratama Jaya Sempat Lakukan Panggilan Darurat
Sebelum Tenggelam di Selat Bali KMP Tunu Pratama Jaya Sempat Lakukan Panggilan Darurat
Surabaya
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
Surabaya
Pabrik Kereta Api INKA Banyuwangi Targetkan Produksi 250 Gerbong Senilai Rp 4 Triliun Per Tahun
Pabrik Kereta Api INKA Banyuwangi Targetkan Produksi 250 Gerbong Senilai Rp 4 Triliun Per Tahun
Surabaya
Penyesuaian Tarif Tol Waru-Juanda Rencananya Berlaku Pertengahan Juli
Penyesuaian Tarif Tol Waru-Juanda Rencananya Berlaku Pertengahan Juli
Surabaya
Korupsi Pengadaan Lahan Pabrik Mainan di Ngawi, Jaksa Sita Rumah dan Tanah Anggota DPRD
Korupsi Pengadaan Lahan Pabrik Mainan di Ngawi, Jaksa Sita Rumah dan Tanah Anggota DPRD
Surabaya
KA Ambarawa Ekspres Tabrakan dengan Forklif di Surabaya, Lokomotif Rusak
KA Ambarawa Ekspres Tabrakan dengan Forklif di Surabaya, Lokomotif Rusak
Surabaya
Minum Oli Bekas, Balita di Ngawi Tewas
Minum Oli Bekas, Balita di Ngawi Tewas
Surabaya
Larang Buang Sampah di Gapura Bangkalan, Bupati Terapkan Sanksi Rp 1 Juta bagi Pelanggar
Larang Buang Sampah di Gapura Bangkalan, Bupati Terapkan Sanksi Rp 1 Juta bagi Pelanggar
Surabaya
Jalan Pengabdian Ayip Rizal, antara Seragam Polisi dan Voli
Jalan Pengabdian Ayip Rizal, antara Seragam Polisi dan Voli
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau