Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Tewas Diduga Dianiaya, Ponpes Gontor Diminta Evaluasi Pola Pengasuhan

Kompas.com - 06/09/2022, 19:56 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur meminta Pesantren Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo mengevaluasi pola pengasuhan yang diterapkan kepada para santri selama ini.

Hal itu menyusul meninggalnya seorang santri berinisial AM yang diduga dianiaya sesama santri.

Baca juga: Tegaskan Tak Tutupi Kasus Kematian Santri yang Diduga Dianiaya, Pihak Pondok Gontor: Almarhum adalah Anak Kami

"Kami minta Pesantren Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo mengevaluasi pola pengasuhan santri, terutama dalam masalah interaksi santri senior dan santri junior," kata Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim Mohammad As'adul Anam dalam keterangan pers, Selasa (6/9/2022).

Dalam kasus tersebut, Kanwil Kemenag Jatim menduga ada pemberian kewenangan yang terlalu luas kepada santri senior dalam pengasuhan terhadap santri junior.

Dia menyebut, masalah itu murni karena hubungan antarsantri dan tidak melibatkan lembaga pendidikan pesantren.

"Karena itu pihak pesantren membuka dan mempersilakan penegak hukum untuk membuka dan mengusut kasus tersebut," jelasnya.

Kanwil Kemenag Jatim sudah menurunkan tim untuk memastikan kegiatan belajar mengajar di pesantren tersebut berjalan normal.

"Proses belajar mengajar berjalan normal. Kasus ini tidak ada kaitan dengan proses belajar mengajar santri," terangnya.

Agung Wisnu Nugroho Mengenal kesenian tari Reog Ponorogo yang sempat diperebutkan dengan Malaysia


Anam akan membuat surat edaran kepada seluruh pesantren di Jatim untuk menciptakan tata kelola santri yang baik dan membangun budaya komunikasi sebagai pembentukan akhlak.

Sebelumnya, salah satu santri berinisial AM tewas dianiaya di Pondok Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada 22 Agustus 2022.

Awalnya, pihak ponpes menyebut AM tewas terjatuh karena kelelahan usai mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Namun, melihat kondisi jenazah, keluarga tak yakin dengan alasan tersebut.

Baca juga: Terbongkarnya Kasus Penganiayaan Santri Gontor, Lebam di Jasad Korban Jadi Petunjuk

Ponpes Gontor akhirnya menjelaskan penyebab sebenarnya AM tewas karena dianiaya. Pernyataan ini disampaikan Ponpes setelah didesak oleh pihak keluarga.

Polres Ponorogo saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mau komen... takut onok seng tersungging.... gak jadi ahhhh


Terkini Lainnya
Profesor di Surabaya Sebut Inflasi IPK ketika Angka Tak Lagi Cukup Bercerita
Profesor di Surabaya Sebut Inflasi IPK ketika Angka Tak Lagi Cukup Bercerita
Surabaya
Sakit Stroke di Malaysia, TKI asal Mangaran akan Dipulangkan Pemkab Situbondo
Sakit Stroke di Malaysia, TKI asal Mangaran akan Dipulangkan Pemkab Situbondo
Surabaya
Marak Pencurian di Lumajang, PCNU Akan Terjunkan Banser untuk Bantu Polisi Jaga Keamanan
Marak Pencurian di Lumajang, PCNU Akan Terjunkan Banser untuk Bantu Polisi Jaga Keamanan
Surabaya
Kucing Busok Terancam Punah, Pemerintah Harus Rumuskan Peraturan Khusus
Kucing Busok Terancam Punah, Pemerintah Harus Rumuskan Peraturan Khusus
Surabaya
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Akan Diangkat, Ini Rangkaian Prosesnya
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Akan Diangkat, Ini Rangkaian Prosesnya
Surabaya
Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Santunan Rp 10 Juta
Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Santunan Rp 10 Juta
Surabaya
Puspresnas Datangi Rumah Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala
Puspresnas Datangi Rumah Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala
Surabaya
Pemkab Kediri Rela Beri Dispensasi Pegawai Laki-laki agar Bisa Antar Anak Masuk Sekolah Hari Pertama
Pemkab Kediri Rela Beri Dispensasi Pegawai Laki-laki agar Bisa Antar Anak Masuk Sekolah Hari Pertama
Surabaya
Senin, 12 Sekolah Rakyat di Jatim Beroperasi, Ribuan Murid Mulai Masuk Asrama
Senin, 12 Sekolah Rakyat di Jatim Beroperasi, Ribuan Murid Mulai Masuk Asrama
Surabaya
Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar, Berkas Penting dan 3 Motor Ludes
Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar, Berkas Penting dan 3 Motor Ludes
Surabaya
Digelar Mulai Senin, Operasi Patuh Semeru di Bangkalan Sasar 13 Pelanggaran, Termasuk Pelat Nomor Palsu
Digelar Mulai Senin, Operasi Patuh Semeru di Bangkalan Sasar 13 Pelanggaran, Termasuk Pelat Nomor Palsu
Surabaya
Buntut Pemukulan Anggota TNI, Terminal Arjosari di Kota Malang Usir 25 Jupang dan Mandor Liar
Buntut Pemukulan Anggota TNI, Terminal Arjosari di Kota Malang Usir 25 Jupang dan Mandor Liar
Surabaya
Residivis Jambret Sadis Mengaku Sudah Beraksi di Empat Lokasi di Kota Batu
Residivis Jambret Sadis Mengaku Sudah Beraksi di Empat Lokasi di Kota Batu
Surabaya
Maling Curi Uang Kotak Amal Masjid di Pamekasan Terekam CCTV
Maling Curi Uang Kotak Amal Masjid di Pamekasan Terekam CCTV
Surabaya
Kendaraan Pengangkut Sampah Tunggak Pajak hingga 2 Tahun, BPKAD Segera Lakukan Inventarisir
Kendaraan Pengangkut Sampah Tunggak Pajak hingga 2 Tahun, BPKAD Segera Lakukan Inventarisir
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pemukim Israel Berulah di Tepi Barat, 2 Warga Palestina Tewas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau