Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pondok Gontor Baru Melapor ke Polisi Setelah Kabar Tewasnya Santri Viral, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/09/2022, 13:21 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur membeberkan alasan mengapa pihaknya baru melaporkan kasus tewasnya santri diduga karena dianiaya, kepada polisi.

Pihak Pondok Gontor melapor pada Senin (5/9/2022) ke polisi. Sedangkan penganiayaan yang menewaskan AM diduga terjadi pada Senin (22/8/2022).

Kasus itu sudah lebih dulu mencuat dan viral setelah ibu korban yakni Soimah mengadu pada pengacara kondang Hotman Paris.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Pondok Gontor soal Santrinya Tewas Diduga Dianiaya, Murid yang Terlibat Sudah Dikeluarkan

Manajemen berdalih, saat calon santri masuk, orangtua menandatangani kesepakatan bahwa telah menyerahkan anak kepada pihak Pondok Gontor dengan kesanggupan-kesanggupan.

“Intinya kalau dari awal tidak lapor itu, berawal dari ketika orangtua mencalonkan anaknya untuk menjadi siswa Gontor. Maka orangtua sudah menandatangani, menyerahkan anak kepada pihak Gontor dengan kesanggupan-kesanggupan. Antara lain untuk sanggup tidak memperkarakan apa yang terjadi kepada polisi,” kata Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid kepada Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Ke Palembang, Tim Polres Ponorogo Upayakan Otopsi Jenazah Santri Gontor

Menurut Noor, kesepakatan itu bukan berarti karena PMDG tidak bersedia memproses hukum kasus tersebut.

Secara kelembagaan, PMDG tidak mengajarkan dan memberikan toleransi tindakan kejahatan sekecil apa pun.

“Ini harus dipahami. Bukan karena Gontor tidak mau proses hukum tidak. Tetapi secara lembaga Gontor tidak mengajarkan dan mentolerir tindakan kejatahan atau bullying dalam bentuk apa pun dan sekecil apa pun. Jangan sampai lembaga dianggap mengajarkan kekerasan,” jelas Noor.

Baca juga: Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat

Kalau terjadi kejahatan penganiayaan hingga bullying, kata Noor, hal itu dilakukan oleh oknum dan menjadi urusan individu.

Negara bisa memproses hukum setelah santri yang terlibat dikeluarkan.

“Sama dengan pemerintah, kalau terjadi kejahatan turun dulu maka proses hukum,” kata Noor.

Baca juga: Di Hari Ketika Santri Dinyatakan Wafat, Terduga Pelaku Kekerasan Sudah Kami Usir dari Pondok Gontor


Halaman:
Komentar
kesepakatan itu jelas melanggar uu, itu nanya kesepakatan nyeleneh, artinya ponpes gontor ingin mendirikan negara baru, diluar pemerintah republik indonesia.
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kagetnya Ismanto Buruh Jahit di Pekalongan Dapat Tagihan Pajak Rp 2,8 Miliar, Begini Kata Kantor Pajak
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ibu Kandung Tolak Hadiah Pemberiannya, Farel Prayoga: Aneh Sih Ya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Profil Vicky Kharisma, Mantan Suami Acha Septriasa yang Berprofesi sebagai Engineer di Australia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ketua RT Pastikan Kasus 5 Orang Akali Sistem Judi Online di Bantul Bukan Dilaporkan Warga Sekitar
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Update Kalender Agustus 2025: Tanggal Merah dan Cuti Bersama Tambahan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Unej Tarik Semua Mahasiswanya yang KKN di Lumajang, Total 1.070 Orang
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Apakah Karyawan Swasta Libur pada Cuti Bersama 18 Agustus 2025?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Cara Rebus Singkong 20 Menit Jadi Empuk dan Merekah, Ini Tipsnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Nekat Kuras Tabungan untuk Lunasi Utang KPR, Andhara Early: 8 Tahun Sia-sia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kehidupan Baru Acha Septriasa Pasca Perceraian
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Jay Idzes ke Sassuolo, Siap Dapat Polesan dari Bek Juara Dunia
api-2 . LATEST
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Properti

Jembatan Pandansimo Gunakan Teknologi Konstruksi CSP, Apa Itu?
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Geram, Warga Rusak Rumah Pembunuh Bocah 7 Tahun di Pasuruan
Geram, Warga Rusak Rumah Pembunuh Bocah 7 Tahun di Pasuruan
Surabaya
Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Pasuruan, Korban Dipukul Saat Bermain
Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Pasuruan, Korban Dipukul Saat Bermain
Surabaya
Kendaraan Sound Horeg Melintas? Wajib Matikan Suara di 6 Lokasi Ini
Kendaraan Sound Horeg Melintas? Wajib Matikan Suara di 6 Lokasi Ini
Surabaya
Marak Tren Pendaki Fomo, Usaha Sewa Alat Camping Banjir Pesanan, Ingin Rasakan Sensasi 17an di Gunung
Marak Tren Pendaki Fomo, Usaha Sewa Alat Camping Banjir Pesanan, Ingin Rasakan Sensasi 17an di Gunung
Surabaya
Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang
Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang
Surabaya
Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah
Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah
Surabaya
Aturan Baru Sound System di Jatim: Kebisingan Konser Musik Maksimal 120 Desibel, Karnaval 85 Desibel
Aturan Baru Sound System di Jatim: Kebisingan Konser Musik Maksimal 120 Desibel, Karnaval 85 Desibel
Surabaya
Senyum Anak Disabilitas di Runway 1,8 Km Jember Fashion Carnaval
Senyum Anak Disabilitas di Runway 1,8 Km Jember Fashion Carnaval
Surabaya
Bocah 7 Tahun di Pasuruan Tewas Dibunuh Tetangga Sendiri
Bocah 7 Tahun di Pasuruan Tewas Dibunuh Tetangga Sendiri
Surabaya
764 Perenang Adu Cepat Renang 6 Mil Taklukkan Arus Selat Madura Rebut Piala KSAL
764 Perenang Adu Cepat Renang 6 Mil Taklukkan Arus Selat Madura Rebut Piala KSAL
Surabaya
Selebgram Asal Trenggalek Diamankan Polisi, Usai Aniaya Manajer Showroom Mobil Bekas Ternama di Tulungagung
Selebgram Asal Trenggalek Diamankan Polisi, Usai Aniaya Manajer Showroom Mobil Bekas Ternama di Tulungagung
Surabaya
Ratusan Tenaga Kerja Terdampak PHK Ikuti Pekan Wirausaha Pasuruan, Wujudkan Peluang Baru
Ratusan Tenaga Kerja Terdampak PHK Ikuti Pekan Wirausaha Pasuruan, Wujudkan Peluang Baru
Surabaya
Sikapi Sound Horeg, Khofifah, Kapolda, dan Pangdam Teken SE Bersama Aturan Pengeras Suara
Sikapi Sound Horeg, Khofifah, Kapolda, dan Pangdam Teken SE Bersama Aturan Pengeras Suara
Surabaya
Mengaku Anggota Brimob, Pelatih Olahraga Tipu 6 Pemain Sepak Bola Amatir di Kota Batu
Mengaku Anggota Brimob, Pelatih Olahraga Tipu 6 Pemain Sepak Bola Amatir di Kota Batu
Surabaya
Mahasiswa Baru UTM Diduga Diculik dan Dianiaya Senior Usai Ikut PKKMB
Mahasiswa Baru UTM Diduga Diculik dan Dianiaya Senior Usai Ikut PKKMB
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau