Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Terkuaknya Kasus Kematian Santri Pondok Gontor...

Kompas.com - 12/09/2022, 10:00 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Sepekan Polres Ponorogo menangani kasus tewasnya AM, santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponogoro, Jawa Timur, yang diduga dianiaya seniornya.

Kini publik masih menanti gelar perkara, penetapan tersangka, dan terungkapnya kasus ini secara terang benderang.

Baca juga: Ucapan Santri Gontor Sebelum Tewas pada Sang Ibu, Sebut Ingin Perbaiki Sistem di Ponpes

25 saksi diperiksa, termasuk petugas yang mandikan jenazah

Sejauh ini, polisi telah memeriksa 25 saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya santri asal Palembang, Sumatra Selatan tersebut.

Saksi yang diperiksa mulai dari kalangan santri, pengasuh pondok, dokter, hingga petugas yang memandikan jenazah RS Pondok Gontor.

Kemudian dokter forensik yang mengotopsi jenazah korban, hingga orangtua dan kerabat korban. 

Sejak kasus ini dilaporkan secara resmi Senin (5/9/2022) oleh pengasuh Pondok Gontor, Polres Ponorogo sudah menemukan banyak fakta.

Baca juga: Ibu Santri Pondok Gontor yang Tewas Diduga Dianiaya: Saya Menuntut Keadilan Sesungguhnya untuk Anak Saya

Terduga pelaku 2 senior

Usai menggelar olah tempat kejadian perkara dan prarekonstruksi, polisi mendapati fakta terduga penganiaya korban adalah dua seniornya.

Adapun penganiayaan diduga dilakukan saat acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkaju) Pondok Pesantren Gontor pada 18 -19 Agustus 2022.

Berdasarkan siaran pers Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Kamis (8/9/2022) menyebutkan, hasil koordinasi Kemen PPPA melalui Tim Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dengan DP3AK Provinsi Jawa Timur dan Dinsos P3A Kabupaten Ponorogo, didapatkan informasi kronologi kejadian sementara.

Peristiwa diduga bermula dari pelaksanaan kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkaju) Pondok Pesantren Gontor pada 18-19 Agustus 2022 silam. AM adalah ketua panitia dalam kegiatan.

Usai kegiatan, ketiga korban yang merupakan panitia kegiatan, mengembalikan semua peralatan perkemahan kepada terlapor yang merupakan koordinator bagian perlengkapan.

Namun, setelah diperiksa kembali oleh terlapor, terdapat pasak tenda yang hilang.

Baca juga: Impian AM Santri Gontor Sebelum Meninggal, Ingin Mengabdi dan Perbaiki Sistem Ponpes


Halaman:
Komentar
tolong gontor bina yg suka main di ring, lebih baik drpd buat yg pinter agama tp gak gisa dipake


Terkini Lainnya
Siswa SMK di Bangkalan Tewas Terlindas Truk LPG Saat Berangkat Sekolah
Siswa SMK di Bangkalan Tewas Terlindas Truk LPG Saat Berangkat Sekolah
Surabaya
Keluarga Korban Perundungan Senior Minta UTM Beri Jaminan Keamanan Korban
Keluarga Korban Perundungan Senior Minta UTM Beri Jaminan Keamanan Korban
Surabaya
Pria Jaksel Sebar Foto Pacar di Medsos hingga Korban Trauma, Apa Motifnya?
Pria Jaksel Sebar Foto Pacar di Medsos hingga Korban Trauma, Apa Motifnya?
Surabaya
Ahli THT RS Soetomo Ingatkan Risiko Tuli akibat Sound Horeg
Ahli THT RS Soetomo Ingatkan Risiko Tuli akibat Sound Horeg
Surabaya
Nasib 5 Anak yang Ditelantarkan Orangtua di Gresik: Si Sulung Diberi Pekerjaan, yang Kecil di Rumah Aman
Nasib 5 Anak yang Ditelantarkan Orangtua di Gresik: Si Sulung Diberi Pekerjaan, yang Kecil di Rumah Aman
Surabaya
Sekolah Rakyat Dimulai di Pamekasan, Bupati: Kami Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo
Sekolah Rakyat Dimulai di Pamekasan, Bupati: Kami Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo
Surabaya
Akademisi Sebut Roblox Antara Potensi Edukasi dan Ancaman Konten Negatif
Akademisi Sebut Roblox Antara Potensi Edukasi dan Ancaman Konten Negatif
Surabaya
Dari Pasuruan untuk Literasi: Rumah Lujeng Jadi Magnet Pecinta Buku 'Berat'
Dari Pasuruan untuk Literasi: Rumah Lujeng Jadi Magnet Pecinta Buku "Berat"
Surabaya
Kritik Pemerintah, Mahasiswa Surabaya Kibarkan Bendera One Piece di DPRD Jatim
Kritik Pemerintah, Mahasiswa Surabaya Kibarkan Bendera One Piece di DPRD Jatim
Surabaya
Kebahagiaan Nejo Melepas Saiful di Sekolah Rakyat Jember Setelah 2 Tahun Tak Lanjut SMP
Kebahagiaan Nejo Melepas Saiful di Sekolah Rakyat Jember Setelah 2 Tahun Tak Lanjut SMP
Surabaya
Petani Tebu Jatim Protes, Gula Menumpuk di Gudang karena Tak Terserap Pasar
Petani Tebu Jatim Protes, Gula Menumpuk di Gudang karena Tak Terserap Pasar
Surabaya
Kandang Ayam di Bojonegoro Ludes Terbakar Beserta Isinya, Kerugian Hampir Rp 1 Miliar
Kandang Ayam di Bojonegoro Ludes Terbakar Beserta Isinya, Kerugian Hampir Rp 1 Miliar
Surabaya
Bentrok Dua Kelompok di Bangkalan, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Bentrok Dua Kelompok di Bangkalan, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Surabaya
Resor Mewah di Tabanan Bali Terbakar, 16 Bangunan Vila Ludes Dilalap Api
Resor Mewah di Tabanan Bali Terbakar, 16 Bangunan Vila Ludes Dilalap Api
Surabaya
Bendera Merah Putih Ukuran Besar Kembali Dibentangkan di Tebing Sepikul Trenggalek
Bendera Merah Putih Ukuran Besar Kembali Dibentangkan di Tebing Sepikul Trenggalek
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau