Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Anak Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Usia 4 Tahun

Kompas.com - 05/10/2022, 05:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar menyebut ada 33 anak meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan pasca-laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Menurutnya dari 33 anak, delapan di antaranya adalah perempuan. Sementara rentang usia korban antara empat tahun hingga 17 tahun.

"33 anak meninggal dunia (terdiri atas) delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki," ujar Nahar dikutip SuperBall.id dari laman Antara News.

"Dengan usia antara empat tahun sampai 17 tahun," tambah dia.

Baca juga: Sederet Aksi Solidaritas dan Doa Bagi Korban Tregedi Kanjuruhan Malang

Hingga Selasa (4/10/2022), belum diketahui secara pasti apa penyebab dari timbulnya korban ratusan jiwa tersebut.

Beredar kabar bahwa gas air mata yang digunakan oleh aparat menjadi pemicu kepanikan para suporter sehingga menyebabkan beberapa penonton terhimpit karena berdesakan ingin keluar dari stadion.

Faktor lain adalah tertutupnya pintu-pintu stadion saat para suporter berhamburan ingin ke luar.

Dugaan-dugaan itu kini bahan investigasi dari Tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang telah dibentuk pemerintah untuk melakukan investigasi terhadap kasus tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Kisah Aremanita yang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Saat Jenazah Dimandikan Keluar Air dari Mata dan Hidung

Total ada 125 korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan, tetapi masih ada kemungkinan korban akan bertambah.

Pasalnya saat ini masih banyak korban luka berat yang dirawat di rumah sakit.

"Kami masih terus melengkapi datanya," kata Nahar.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Proses investigasi tragedi Kanjuruhan hingga saat ini masih terus berlanjut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tragedi Kanjuruhan, 33 Anak Meninggal, Delapan di Antaranya Perempuan, 7 Sanksi FIFA Intai Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pasutri Asal Probolinggo Polisikan Tiktoker, Rugi Rp 900 Juta dari Bisnis Skincare
Pasutri Asal Probolinggo Polisikan Tiktoker, Rugi Rp 900 Juta dari Bisnis Skincare
Surabaya
Pemkot Surabaya Beri Diskon BPHTB Sampai 40 Persen, Warga Diminta Segera Manfaatkan
Pemkot Surabaya Beri Diskon BPHTB Sampai 40 Persen, Warga Diminta Segera Manfaatkan
Surabaya
Petik Laut Panarukan, Warga Larung Sasaji Kepala Sapi di Selat Madura
Petik Laut Panarukan, Warga Larung Sasaji Kepala Sapi di Selat Madura
Surabaya
Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Masuki Hari Kedelapan, Dua Jenazah Ditemukan
Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Masuki Hari Kedelapan, Dua Jenazah Ditemukan
Surabaya
Jambret di Surabaya Dihajar Warga, Polisi Sebut Baru 10 Hari Bebas dari Penjara
Jambret di Surabaya Dihajar Warga, Polisi Sebut Baru 10 Hari Bebas dari Penjara
Surabaya
Basarnas Tak Sarankan Penyelaman ke Titik Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
Basarnas Tak Sarankan Penyelaman ke Titik Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
Surabaya
Ditemukan Kondom-Celana Dalam, Lahan Bekas Pengeboran Jadi Tempat Kencan Sesama Jenis, Satpol PP Segera Tindak
Ditemukan Kondom-Celana Dalam, Lahan Bekas Pengeboran Jadi Tempat Kencan Sesama Jenis, Satpol PP Segera Tindak
Surabaya
Mantan Bupati Blitar Rini Syarifah Kembali Diperiksa dalam Kasus Korupsi Pembangunan Dam
Mantan Bupati Blitar Rini Syarifah Kembali Diperiksa dalam Kasus Korupsi Pembangunan Dam
Surabaya
Pemkot Surabaya Bongkar 22 Bangunan Liar di Jalan Ketintang Sekitar Daerah Resapan Air
Pemkot Surabaya Bongkar 22 Bangunan Liar di Jalan Ketintang Sekitar Daerah Resapan Air
Surabaya
Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama asal Blitar Dimakamkan, Sang Ayah Belum Ditemukan
Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama asal Blitar Dimakamkan, Sang Ayah Belum Ditemukan
Surabaya
Selain Dahlan Iskan, Eks Direktur Jawa Pos Nany Widjaja juga Belum Terima Pemberitahuan Tersangka dari Polisi
Selain Dahlan Iskan, Eks Direktur Jawa Pos Nany Widjaja juga Belum Terima Pemberitahuan Tersangka dari Polisi
Surabaya
Ungkap Penyebab Kebakaran Gudang Pabrik Sepatu di Ngawi, Labfor Polda Jatim Turun ke Lokasi
Ungkap Penyebab Kebakaran Gudang Pabrik Sepatu di Ngawi, Labfor Polda Jatim Turun ke Lokasi
Surabaya
Pengakuan Kakek di Lumajang yang Setubuhi Tetangganya Berusia 5 Tahun
Pengakuan Kakek di Lumajang yang Setubuhi Tetangganya Berusia 5 Tahun
Surabaya
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Kedalaman 49 Meter, Dekat dengan Kabel Bawah Laut
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Kedalaman 49 Meter, Dekat dengan Kabel Bawah Laut
Surabaya
Pakar Bahasa Unair Nilai Penerapan Kebijakan Berbahasa Jawa di Sekolah Perlu Integrasi dengan Budaya Jawa Lainnya
Pakar Bahasa Unair Nilai Penerapan Kebijakan Berbahasa Jawa di Sekolah Perlu Integrasi dengan Budaya Jawa Lainnya
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau