Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Kelam di Stadion Kanjuruhan, Apa Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata?

Kompas.com - 07/10/2022, 08:48 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 131 nyawa melayang dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan, para korban berjatuhan seusai petugas pengamanan menembakkan gas air mata.

Apa alasan polisi menembakkan gas air mata?

Sigit menuturkan, petugas menembakkan gas air mata usai melihat banyaknya massa yang memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan. Tembakan itu dimaksudkan untuk menghalau mereka agar tidak turun ke lapangan.

Sebelumnya, terang Sigit, terdapat reaksi penonton seusai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan itu, Persebaya Surabaya mengalahkan tuan rumah dengan skor 2-3.

Baca juga: Kapolri: 11 Personel Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Kanjuruhan

Beberapa saat setelah wasit meniup peluit panjang, sejumlah suporter memasuki lapangan. Jumlahnya kemudian bertambah.

"Sehingga beberapa anggota mulai melakukan kegiatan yang menggunakan kekuatan," ujarnya dalam konferensi pers di Polres Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022).

Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata. Sekitar tujuh tembakan diarahkan ke tribune selatan, satu tembakan ke tribune utara, dan tiga tembakan ke lapangan.

Baca juga: Temui Massa Demo, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal

"Inilah yang kemudian mengakibatkan para penonton yang ada di tribune tersebut panik, merasa pedih dan berusaha meninggalkan arena. Di satu sisi tembakan tersebut dilakukan dengan maksud penonton yang hendak turun ke lapangan bisa dicegah," ucapnya.

Namun, beber Sigit, saat berusaha keluar, penonton di pintu 3, 11, 12, 13, dan 14 mengalami kendala karena pintu terkunci.

Menurut Kapolri, para steward yang seharusnya berjaga di setiap pintu, malam itu tidak berada di tempat. Padahal, keberadaan steward diatur dalam Pasal 21 regulasi terkait keselamatan dan keamanan PSSI.

Baca juga: Kapolri: Sebagian Besar Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Alami Asfiksia

Dalam pasal itu disebutkan bahwa steward harus berada di tempat selama penonton belum meninggalkan stadion.

Kapolri menjelaskan, kendala lainnya yang membuat para suporter kesulitan untuk keluar ialah adanya besi melintang setinggi lima sentimeter.

"Apalagi kalau pintu tersebut dilewati penonton dalam jumlah banyak. Sehingga kemudian terjadi desak-desakan yang kemudian terjadi sumbatan di pintu tersebut hampir 20 menit," ungkapnya.

"Dari situlah kemudian banyak muncul korban, korban yang mengalami patah tulang, trauma di kepala, dan juga sebagian besar yang meninggal mengalami asfiksia," tuturnya.

Sigit mengungkapkan, sebagian besar korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan mengalami asfiksia. Asfiksia adalah kondisi kekurangan oksigen pada tubuh yang salah satunya disebabkan karena menghirup zat kimia.

Baca juga: Ini Peran 6 Tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan

Halaman:
Komentar
gemesin.. pengen kasi kata2 kasar.. stiap ingat kejadian ini..
Baca tentang
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Temui Massa Demo, Bupati Pati Sudewo Dilempari Sandal
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Wanita di Purwakarta Tewas Tragis, Polisi Tak Pedulikan Laporan Korban soal Ancaman Pembunuhan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

BUMN Kelabakan Bayar Utang Whoosh, Danantara Jadi Juru Selamat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Beri Jenderal Kehormatan ke Orang Dekatnya, Pengamat: Mungkin Dulu Berdarah-darah Mendukungnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Profil Darma Mangkuluhur, Putra Tommy Soeharto yang Melamar Pacarnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Telkomsel Rilis Paket Simpati "Terbaik Untukmu", Tawarkan Kuota Anti-hangus
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Terima Telegram Panglima TNI, Pangdam Diponegoro Kerahkan Pasukan ke Kejati Jateng-DIY
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Ungkap Ada Rapat Pejabat Kemenag dan Agen Travel Sepakati Kuota Haji Khusus 50 Persen
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Gratiskan Lagunya Diputar di Kafe, Ari Lasso: Percuma Bayar Royalti kalau Pengelolaannya Begini
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kecewa Kinerja LMK, Tompi Resmi Keluar dari WAMI
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Gugat Tita Delima Rp 120 Juta Usai Resign, Perusahaan Akui Awam Aturan di Depan Disnaker
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ketika Polemik Ijazah Jokowi Seret Abraham Samad ke Meja Penyidik...
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Unej Pastikan Interaksi Mahasiswa Selama KKN dengan Warga Baik, Sebut Tempat Tinggal yang Berisiko
Unej Pastikan Interaksi Mahasiswa Selama KKN dengan Warga Baik, Sebut Tempat Tinggal yang Berisiko
Surabaya
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Selat Madura, KMP Jokotole Lakukan Evakuasi
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Selat Madura, KMP Jokotole Lakukan Evakuasi
Surabaya
PBB-P2 di Jombang Ada yang Naik Nyaris 1.000 Persen, dari Rp 1,1 Juta Jadi Rp 10 Juta
PBB-P2 di Jombang Ada yang Naik Nyaris 1.000 Persen, dari Rp 1,1 Juta Jadi Rp 10 Juta
Surabaya
2 Kasus Pencurian Motor Terjadi di Probolinggo Kurang dari 20 Menit
2 Kasus Pencurian Motor Terjadi di Probolinggo Kurang dari 20 Menit
Surabaya
PBB-P2 Naik 800 Persen, Warga Minta Pemkab Jombang Lakukan Pengecekan Ulang
PBB-P2 Naik 800 Persen, Warga Minta Pemkab Jombang Lakukan Pengecekan Ulang
Surabaya
Safari Festival Film Santri ke Jember, Karya Lolos Kuratorial Bakal Masuk Layar Bioskop
Safari Festival Film Santri ke Jember, Karya Lolos Kuratorial Bakal Masuk Layar Bioskop
Surabaya
Akibat Puntung Rokok, Tempat Produksi Meja Biliar di Tulungagung Terbakar
Akibat Puntung Rokok, Tempat Produksi Meja Biliar di Tulungagung Terbakar
Surabaya
Puluhan Lembar Request Menu MBG dari Siswa untuk SPPG di Pamekasan, Mulai Nasi Kuning hingga Spageti
Puluhan Lembar Request Menu MBG dari Siswa untuk SPPG di Pamekasan, Mulai Nasi Kuning hingga Spageti
Surabaya
Jejak Kisah di Balik Perpustakaan Medayu Agung, Eks Tahanan Politik Dipenjara 13 Tahun yang Hobi Membaca
Jejak Kisah di Balik Perpustakaan Medayu Agung, Eks Tahanan Politik Dipenjara 13 Tahun yang Hobi Membaca
Surabaya
Kakek di Lumajang Tertangkap Basah Hendak Setubuhi Bocah Berusia 5 Tahun
Kakek di Lumajang Tertangkap Basah Hendak Setubuhi Bocah Berusia 5 Tahun
Surabaya
17 Agustus, Pengunjung Bernama Agus dan Lansia Gratis Masuk KBS
17 Agustus, Pengunjung Bernama Agus dan Lansia Gratis Masuk KBS
Surabaya
Jelang Kemerdekaan RI, Daop 8 Surabaya Tambah Kereta dan Beri Diskon Tiket
Jelang Kemerdekaan RI, Daop 8 Surabaya Tambah Kereta dan Beri Diskon Tiket
Surabaya
Ultimatum Sound Horeg yang Langgar Aturan, Polda Jatim: Penyelenggara Harus Tanggung Jawab
Ultimatum Sound Horeg yang Langgar Aturan, Polda Jatim: Penyelenggara Harus Tanggung Jawab
Surabaya
Sidak Tim Gabungan, Kafe dan Restoran di Madiun Ternyata Masih Gunakan LPG 3 Kg
Sidak Tim Gabungan, Kafe dan Restoran di Madiun Ternyata Masih Gunakan LPG 3 Kg
Surabaya
Kasus Jual Ginjal ke India, Pasutri Asal Sidoarjo Divonis Berbeda
Kasus Jual Ginjal ke India, Pasutri Asal Sidoarjo Divonis Berbeda
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau