Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Hukum Aremania Temukan Kejanggalan di Rekam Medis Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 16/10/2022, 07:48 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Hasil rekam medis korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan bisa menjadi salah satu bukti penyebab sakit yang dialami. Korban selamat rata-rata mengalami mata merah hingga sesak napas.

Tim hukum Tim Gabungan Aremania (TGA) menerima kejanggalan dalam rekam medis salah satu korban selamat.

Anggota tim hukum TGA Anjarnawan Yusky mengatakan, rekam medis didapatkan dari salah satu korban selamat asal Kota Malang yang mengadu ke Posko TGA. Korban mengalami kondisi mata merah.

Hasil pemeriksaan diagnosa dokter dari salah satu rumah sakit milik pemerintah di Malang menyebutkan, kondisi itu terjadi karena korban terinjak-injak.

"Sementara saat kami menggali keterangan korban menyatakan bahwa area mata tidak pernah terinjak, hanya badan, ada rontgen," kata Anjar di Posko Tim Gabungan Aremania (TGA), Gedung KNPI, Kota Malang, Jumat (14/10/2022).

Baca juga: Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan: PSSI Bertahan Total, Tak Beri Solusi

Anjar didampingi perwakilan Aremania Andi Koreng dan Sekjen Federasi KontraS Andi Irfan.

Tim hukum TGA melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis sebagai pembanding. Hasilnya, mata merah yang diderita korban terjadi karena pembuluh darah di daerah mata pecah. Kondisi itu berpotensi kebutaan.

Namun, dokter spesialis itu belum bisa menyatakan mata merah itu terjadi karena pengaruh paparan zat gas air mata atau tidak.

Baca juga: Kalender Libur Agustus 2025, Catat Tanggal Merah dan Cuti Bersama

"Untuk pemeriksaan lebih spesifik perlu dilakukan pemeriksaan kornea mata, ada kemungkinan cacat permanen, kebutaan. Dijelaskan oleh dokter, iritasi mata yang dialami bisa menjadi cacat permanen," katanya.

Terkait kejanggalan itu, Anjar menambahkan, pihaknya berencana memeriksa dan meminta rekam medis dari korban selamat lainnya yang mengalami luka atau sakit.

Hal itu untuk membuktikan ada ciri luka dan sakit yang sama dialami korban akibat terpapar gas air mata.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

"Rencana upayakan ambil 5-10 sampling, kalau nanti ada kondisi atau gejala yang sama bisa membuktikan awal, luka mata lima, luka tenggorokan lima, luka paru lima dan lainnya," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
pecat semua pengurus pssi gak tau malu gak mundur2, 131 nyawa woy apa ud tlalu biasa buat kalian ya?


Terkini Lainnya
Jelang HUT Ke-80 RI, Warga di Pasuruan Dilarang Gelar Kegiatan Sound Horeg
Jelang HUT Ke-80 RI, Warga di Pasuruan Dilarang Gelar Kegiatan Sound Horeg
Surabaya
Gelar Karnaval Sound Horeg, Kades di Malang Keluarkan SE agar Warganya Mengungsi
Gelar Karnaval Sound Horeg, Kades di Malang Keluarkan SE agar Warganya Mengungsi
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut 'Sweeping' Jam Malam Anak di Surabaya Berhasil Cegah Aksi Balap Liar
Eri Cahyadi Sebut "Sweeping" Jam Malam Anak di Surabaya Berhasil Cegah Aksi Balap Liar
Surabaya
Tuntut Nafkah dan Cantumkan Nama di Akta Lahir Anak, Wanita Mengaku Istri Siri Anggota DPRD Blitar Lapor ke BK
Tuntut Nafkah dan Cantumkan Nama di Akta Lahir Anak, Wanita Mengaku Istri Siri Anggota DPRD Blitar Lapor ke BK
Surabaya
Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswa Tewas di Ruas Jalan Ngawi-Solo
Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswa Tewas di Ruas Jalan Ngawi-Solo
Surabaya
Koperasi Merah Putih di Tuban Tutup Usai Diputus Kontrak Mitra, Kades Minta Maaf
Koperasi Merah Putih di Tuban Tutup Usai Diputus Kontrak Mitra, Kades Minta Maaf
Surabaya
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Terbagi dalam 2 Kelas, Ini Perbedaannya
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Terbagi dalam 2 Kelas, Ini Perbedaannya
Surabaya
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Beroperasi, Begini Cara Pesan Tiketnya
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Beroperasi, Begini Cara Pesan Tiketnya
Surabaya
Sekolah Rakyat di Bangkalan dalam Persiapan, Gedung Asrama Putra dan Putri Akan Dibedakan
Sekolah Rakyat di Bangkalan dalam Persiapan, Gedung Asrama Putra dan Putri Akan Dibedakan
Surabaya
Kontribusnya Tak Disebutkan di Hadapan Presiden, Sponsor Koperasi Merah Putih di Tuban Tarik Barang-barang
Kontribusnya Tak Disebutkan di Hadapan Presiden, Sponsor Koperasi Merah Putih di Tuban Tarik Barang-barang
Surabaya
Dugaan Kasus Penipuan Investasi, Ricky Ungkap Total Kerugian Rp 300 Juta Hanya Dikembalikan Rp 50 Juta Selama Satu Tahun
Dugaan Kasus Penipuan Investasi, Ricky Ungkap Total Kerugian Rp 300 Juta Hanya Dikembalikan Rp 50 Juta Selama Satu Tahun
Surabaya
Wagub Emil Soroti Kasus Persetubuhan yang Banyak Menjerat Anak di Bawah Umur
Wagub Emil Soroti Kasus Persetubuhan yang Banyak Menjerat Anak di Bawah Umur
Surabaya
Warga Surabaya Diimbau Tak Bakar Sampah Saat Kemarau, Damkar: Bisa Pidana Kalau Ada Korban
Warga Surabaya Diimbau Tak Bakar Sampah Saat Kemarau, Damkar: Bisa Pidana Kalau Ada Korban
Surabaya
Polisi Gendut di Pasuruan Wajib Jalan Kaki 3 Km dan Senam Kardio
Polisi Gendut di Pasuruan Wajib Jalan Kaki 3 Km dan Senam Kardio
Surabaya
Gempa Lumajang, BPBD Imbau Tak Daki Gunung Lamongan
Gempa Lumajang, BPBD Imbau Tak Daki Gunung Lamongan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau