Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Terdengar Lagi di Malang, Reyvano Jadi Korban Ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan...

Kompas.com - 21/10/2022, 19:27 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Berjarak tiga hari dari kematian Andi Setiawan (33), isak tangis kembali terdengar di Malang.

Reyvano Dwi Afriyansyah (17), warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi korban tewas ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan.

Pelajar kelas XII di SMKN 4 Malang itu meninggal pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang. Reyvano dirawat selama 18 hari di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Reyvano, Korban Tewas Ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Sempat Dirawat 18 Hari

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA dr I Wayan Agung mengatakan, selama 18 hari dirawat, kondisi napas Reyvano tidak stabil. Ia lantas ditempatkan di ruang ICU.

"Jadi selama 18 hari, ananda Reyvano menggunakan alat bantu ventilator dengan kondisi naik turun. Kita terus berjuang dengan almarhum selama 18 hari, tapi Tuhan menentukan kehendak lain, kami sangat berduka," ujarnya, Jumat.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Sebelum ditangani RSSA, Reyvano sempat dirawat selama dua hari di RS Hasta Husada Kepanjen, Kabupaten Malang. Ia kemudian dirujuk ke RSSA.

"Kondisinya naik turun terus, ada luka di kepala, di tulang, dada (selama di RSSA). Tulang di dada ini yang kesulitan membuat dia bernapas," ucapnya.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 134 Orang

Kegelisahan ayah Reyvano

Jenazah Reyvano dimakamkan di Desa Ngebruk, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jumat. Air mata keluarganya menetes mengiringi detik-detik Reyvano menempati peristirahatan terakhirnya.

Ayah Reyvano, Arif Yulianto, syok ketika mendengar kabar putranya menjadi salah satu korban Tragedi Kanjuruhan.

Arif menuturkan, dirinya awalnya tak mengetahui anak keduanya itu hendak menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.

"Percakapan terakhir dengan anak saya ketika hari Sabtu itu, mau saya bawa ke bengkel, motornya harus diservis," ungkapnya, Jumat, dikutip dari Surya Malang.

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Tewas Ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Ayah Reyvano: Tragedi Ini Mohon Diusut Tuntas Seadil-adilnya

Ia menceritakan, dirinya sangat gelisah saat Reyvano tak kunjung pulang meski pertandingan sudah berakhir.

"Saya pikir anak lanangku laki-laki mungkin sedang rame mungkin macet atau bagaimana," tuturnya.

Namun, hingga tengah malam, Reyvano belum tiba di rumah. Arif lantas menghubungi perangkat desa.

Kegelisahannya semakin menjadi, Arif akhirnya memutuskan mengunjungi Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Tangisan Sri, Putranya Jadi Korban Ke-133 Tragedi Kanjuruhan, Andi Setiawan Pulang Usai 17 Hari Dirawat

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pemkab Lumajang Siapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Ribuan Pekerja Tambang Pasir
Pemkab Lumajang Siapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Ribuan Pekerja Tambang Pasir
Surabaya
Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda
Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda
Surabaya
Mahasiswa Unair Ciptakan Inovasi Terapi Antikanker Payudara dari Kulit Buah Naga
Mahasiswa Unair Ciptakan Inovasi Terapi Antikanker Payudara dari Kulit Buah Naga
Surabaya
Kasus Korupsi Pengadaan Tanah, Eks Direktur Polinema Malang Ajukan Praperadilan
Kasus Korupsi Pengadaan Tanah, Eks Direktur Polinema Malang Ajukan Praperadilan
Surabaya
Persiapan Sekolah Rakyat Tingkat SMP di Pamekasan, 15 SDM Direkrut
Persiapan Sekolah Rakyat Tingkat SMP di Pamekasan, 15 SDM Direkrut
Surabaya
Pemeriksaan Khofifah Dinilai Lumrah, Justru Aneh jika KPK Tak Periksa
Pemeriksaan Khofifah Dinilai Lumrah, Justru Aneh jika KPK Tak Periksa
Surabaya
Sempat Diwarnai Penolakan, Ceramah Zakir Naik di Malang Berakhir Damai
Sempat Diwarnai Penolakan, Ceramah Zakir Naik di Malang Berakhir Damai
Surabaya
3 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi, 2 Jasad Remaja dan 1 WN Malaysia
3 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi, 2 Jasad Remaja dan 1 WN Malaysia
Surabaya
Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Tebal Setinggi 700 M ke Tenggara, Status Waspada
Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Tebal Setinggi 700 M ke Tenggara, Status Waspada
Surabaya
Diperiksa sebagai Terdakwa Investasi Bodong, Amelia Hutomo: Saya Tidak Bohong, Pasar Saham Kan Tak Pasti
Diperiksa sebagai Terdakwa Investasi Bodong, Amelia Hutomo: Saya Tidak Bohong, Pasar Saham Kan Tak Pasti
Surabaya
Rapat di Yogyakarta, Banggar DPRD Sumenep Dinilai Tak Sensitif
Rapat di Yogyakarta, Banggar DPRD Sumenep Dinilai Tak Sensitif
Surabaya
Jenazah WN Malaysia Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi, Tak Masuk Manifes
Jenazah WN Malaysia Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi, Tak Masuk Manifes
Surabaya
1.316 Pasangan Diputus Cerai hingga Pertengahan 2025 di Blitar, 72,3 Persen Gugatan Istri
1.316 Pasangan Diputus Cerai hingga Pertengahan 2025 di Blitar, 72,3 Persen Gugatan Istri
Surabaya
Pemeriksaan Khofifah di Mapolda Jatim, KPK Bantah Istimewakan, dan Pengakuan soal Hibah Sesuai Prosedur
Pemeriksaan Khofifah di Mapolda Jatim, KPK Bantah Istimewakan, dan Pengakuan soal Hibah Sesuai Prosedur
Surabaya
Pacu Jalur Mendunia, Contoh Diplomasi Budaya Modern
Pacu Jalur Mendunia, Contoh Diplomasi Budaya Modern
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau