Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda yang Diduga Menganiaya 2 Perempuan di Malang Ditetapkan Tersangka

Kompas.com - 17/11/2022, 19:08 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polisi menetapkan status tersangka kepada pemuda yang diduga menganiaya dua perempuan di kawasan Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Senin (14/11/2022) lalu.

Pemuda tersebut adalah LM (23) warga Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan bahwa pelaku telah membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, pelaku mengaku terbawa emosi saat itu.

"Pelaku mengakui semua perbuatannya di hadapan penyidik. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut atas perkara tersebut," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Pria di Malang Nekat Mencuri untuk Biaya Persalinan Istri, Diselesaikan secara Restorative Justice

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, dengan ancaman 2,8 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, sebuah rekaman video memperlihatkan seorang pemuda melakukan penganiayaan kepada dua orang perempuan viral di media sosial.

Tampak dalam rekaman video itu, seorang pria menggunakan setelan sweters dan topi cekcok dengan seorang perempuan. Tidak lama pemuda itu membanting perempuan tersebut.

Kemudian, terlihat perempuan dari dalam kamar kos keluar mencoba melerai dan menenangkan pria tersebut. Namun justru ia mendapat kekerasan juga dengan cara didorong hingga terjatuh.

Peristiwa itu diduga terjadi di depan area komplek kos yang berlokasi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada Senin (14/11/2022) malam.

Tidak terima dengan perlakuan pelaku, korban yang melerai tersebut melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Dau atas kekerasan dialaminya. Ia berinisial IA (24) warga asal Lumajang.

Sementara itu, korban yang dibanting, GAW (21) mengatakan penganiayaan yang dialaminya itu bermula saat pelaku meminta korban menghapus nomor telepon ibu pelaku, karena khawatir korban mengadu atas ulah yang sering dilakukan pelaku selama ini.

"Saya bilang sudah saya hapus. Tapi dia masih maksa meminta ponsel saya, sampai saya ditarik lalu dibanting, sebagaimana dalam video itu," jelasnya.

Menurut GAW, pelaku dikenal sering memanfaatkan perempuan untuk diambil uangnya.

"Saya kenal dengan pelaku. Karena hubungan saya dengannya cukup dekat. Tapi bukan pacar," jelasnya.

Baca juga: Video Viral Pemuda Diduga Aniaya 2 Perempuan di Malang, Polisi Turun Tangan

Sementara dengan IA, GAW mengaku tidak kenal. Saat itu ia hanya datang berusaha membantu melerai dan menenangkan saat melihat pelaku membantingnya.

"Tapi LM ini justru memukul dan mendorong IA hingga terjatuh dan mengalami luka di pipinya," jelasnya.

Meski begitu, GAW tidak turut melaporkan pelaku ke kepolisian, karena pihaknya masih ragu. Namun, ia mendukung upaya pelaporan yang telah dibuat GAW atas ulah yang telah dilakukannya.

"Biar jera, karena ia sering memanfaatkan perempuan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Simpang Empat Argopuro Jember Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Baru, Ini Jalurnya
Simpang Empat Argopuro Jember Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Baru, Ini Jalurnya
Surabaya
Resepsi Pernikahan Megawati Hangestri dan Dio di Jember Pakai Adat Jawa
Resepsi Pernikahan Megawati Hangestri dan Dio di Jember Pakai Adat Jawa
Surabaya
Depan Armuji, Ratusan Warga Tagih Janji PT Mandiri Land: Sudah Bayar Lunas, Rumah Tak Dibangun
Depan Armuji, Ratusan Warga Tagih Janji PT Mandiri Land: Sudah Bayar Lunas, Rumah Tak Dibangun
Surabaya
Menunggu Permintaan Maaf Perusahaan KMP Tunu Pratama Jaya...
Menunggu Permintaan Maaf Perusahaan KMP Tunu Pratama Jaya...
Surabaya
Mediasi Buntu, Direktur PT Mandiri Land Prosperous Ditangkap Kasus Penipuan Rumah Rp 200 Miliar
Mediasi Buntu, Direktur PT Mandiri Land Prosperous Ditangkap Kasus Penipuan Rumah Rp 200 Miliar
Surabaya
Nama Anak Bupati Ponorogo Ini Bukan Sekadar Unik, tapi Juga Strategi Politik
Nama Anak Bupati Ponorogo Ini Bukan Sekadar Unik, tapi Juga Strategi Politik
Surabaya
Diusir Usai 15 Tahun Tinggal di Ponten Umum, Tumini Ingin Jualan Gorengan
Diusir Usai 15 Tahun Tinggal di Ponten Umum, Tumini Ingin Jualan Gorengan
Surabaya
Akhir Kisah Tumini Tinggali Ponten di Surabaya, Tak Lagi Bisa Berharap pada Lembaran Rp 2.000 dari Warga
Akhir Kisah Tumini Tinggali Ponten di Surabaya, Tak Lagi Bisa Berharap pada Lembaran Rp 2.000 dari Warga
Surabaya
Pria di Lamongan Tewas Tertabrak KA Argo Anjasmoro
Pria di Lamongan Tewas Tertabrak KA Argo Anjasmoro
Surabaya
Kacaunya Manifes KMP Tunu Pratama Jaya Buat Keluarga Korban Bingung
Kacaunya Manifes KMP Tunu Pratama Jaya Buat Keluarga Korban Bingung
Surabaya
Anak SD di Surabaya Terjaring Sweeping Jam Malam Saat Jualan Makanan Ringan
Anak SD di Surabaya Terjaring Sweeping Jam Malam Saat Jualan Makanan Ringan
Surabaya
Tanggapi Video Viral Bocil 'Review' Proyek Jalan Rp 190 Juta, Bupati Ponorogo: Kritik Terbaik untuk Bangsa
Tanggapi Video Viral Bocil "Review" Proyek Jalan Rp 190 Juta, Bupati Ponorogo: Kritik Terbaik untuk Bangsa
Surabaya
97 Jemaah Debarkasi Surabaya Meninggal Selama Pelaksanaan Haji 2025
97 Jemaah Debarkasi Surabaya Meninggal Selama Pelaksanaan Haji 2025
Surabaya
Pecah Ban, Ambulans Angkut Jenazah dari Bali Terguling di JLS Lumajang
Pecah Ban, Ambulans Angkut Jenazah dari Bali Terguling di JLS Lumajang
Surabaya
PMI Kediri yang Bunuh Diri di Bandara Incheon Pernah Berkeluh Kesah ke Kades
PMI Kediri yang Bunuh Diri di Bandara Incheon Pernah Berkeluh Kesah ke Kades
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau