Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sebulan, Tugu Senilai Rp 65 Juta di Nganjuk Sudah Rusak

Kompas.com - 09/01/2023, 18:41 WIB
Usman Hadi ,
Krisiandi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.comTugu Asmaulhusna di Simpang Tiga Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, rusak.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan, membenarkan hal tersebut.

Nur Solekan mengatakan, Tugu Asmaulhusna yang lokasinya tak jauh dari Masjid Besar Nurul Huda Tanjunganom itu rusak pada Minggu (8/1/2023) malam.

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, Tugu Asmaul Husna yang rusak tersebut berbahan akrilik. Kerusakan tampak di area bulatan yang jebol. Bagian yang jebol berada di sisi timur.

“Oh ya kemarin pecah,” kata Nur Solekan saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Tinjau Pos Pelayanan di Nganjuk, Kapolda Jatim Tegaskan Siap Amankan Nataru

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, kata Nur Solekan, belum mengetahui secara pasti penyebab kerusakan Tugu Asmaulhusna di Simpang Tiga Warujayeng.

“Kalau penyebabnya masih belum diketahui,” tuturnya.

Dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Nganjuk, proyek Tugu Asmaulhusna dikerjakan oleh Margo Mulyo.

Nilai Pagu Tugu Asmaulhusna mencapai Rp 65.516.000, dengan harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 65.515.803. Pembangunan proyek ini bersumber dari APBD Perubahan tahun 2022.

Adapun pengerjaan Tugu Asmaulhusna di Simpang Tiga Warujayeng belum lama ini kelar, tepatnya rampung pada Desember 2022.

Karena baru selesai dibangun, Nur Solekan menyebut Tugu Asmaulhusna saat ini masih masuk masa pemeliharaan, termasuk kerusakan yang terjadi saat ini.

Baca juga: Taman Nyawiji Seluas 1 Hektare di Kabupaten Nganjuk Diresmikan

“Ini sedang dalam pemeliharaan LH (Dinas Lingkungan Hidup),” papar Nur Solekan.

Namun Nur Solekan tak bisa menjabarkan secara detail mengenai proyek Tugu Asmaulhusna. Ia menyarankan Kompas.com mengonfirmasi hal ini ke Kepala DLH Kabupaten Nganjuk, Subani.

Kompas.com telah mencoba menghubungi Subani via sambungan telepon dan pesan via aplikasi percakapan WhatsApp, tapi yang bersangkutan tak merespons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
buatnya dari akrilik yaaa dan rendah mungkin sazza dilempar otk!!! bahan yg rentan pecah!!! pagunya mantap xaleee


Terkini Lainnya
Puluhan Guru SD di Blitar Ajukan Gugat Cerai, Disdik: Mayoritas Perempuan Berstatus PPPK
Puluhan Guru SD di Blitar Ajukan Gugat Cerai, Disdik: Mayoritas Perempuan Berstatus PPPK
Surabaya
Eri Cahyadi Buka Peluang Bus Trans Jatim Terintergrasi dengan Transportasi Lain di Surabaya
Eri Cahyadi Buka Peluang Bus Trans Jatim Terintergrasi dengan Transportasi Lain di Surabaya
Surabaya
KNKT: KMP Tunu Pratama Jaya Bawa Muatan 3 Kali Lipat dari Batas Kemampuan
KNKT: KMP Tunu Pratama Jaya Bawa Muatan 3 Kali Lipat dari Batas Kemampuan
Surabaya
Aksi Begal di Lumajang Gagal Setelah Korban dan Pelaku Tercebur ke Sungai
Aksi Begal di Lumajang Gagal Setelah Korban dan Pelaku Tercebur ke Sungai
Surabaya
Mediasi Kasus Apartemen The Frontage Surabaya Temui Jalan Buntu, Pemegang Saham Akan Dipertemukan Bahas Ganti Rugi
Mediasi Kasus Apartemen The Frontage Surabaya Temui Jalan Buntu, Pemegang Saham Akan Dipertemukan Bahas Ganti Rugi
Surabaya
Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Pasuruan
Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Pasuruan
Surabaya
Besok, Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar Diuji Coba
Besok, Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar Diuji Coba
Surabaya
Sekolah Rakyat di Tuban Siap Beroperasi, 50 Siswa Jalani Tes Kesehatan
Sekolah Rakyat di Tuban Siap Beroperasi, 50 Siswa Jalani Tes Kesehatan
Surabaya
Ketika Petugas Damkar Tenangkan 3 Santri di Jombang yang Berencana Kabur karena Sering Di-bully
Ketika Petugas Damkar Tenangkan 3 Santri di Jombang yang Berencana Kabur karena Sering Di-bully
Surabaya
Diduga Ada Peredaran Beras Oplosan di Kota Malang, Pasar Tradisional hingga Toko Modern Jadi Sasaran
Diduga Ada Peredaran Beras Oplosan di Kota Malang, Pasar Tradisional hingga Toko Modern Jadi Sasaran
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Warga Beri Respon Positif setelah Parkir di Jalan Tunjungan Ditiadakan
Eri Cahyadi Sebut Warga Beri Respon Positif setelah Parkir di Jalan Tunjungan Ditiadakan
Surabaya
Pengusaha Sound System di Bangkalan Akui Tekanan Suara Sound Horeg Bisa Memicu Mual
Pengusaha Sound System di Bangkalan Akui Tekanan Suara Sound Horeg Bisa Memicu Mual
Surabaya
Pasutri di Sidoarjo Terlibat Kasus Jual Ginjal, Terdakwa: Jangan Lihat Kami sebagai Penjahat
Pasutri di Sidoarjo Terlibat Kasus Jual Ginjal, Terdakwa: Jangan Lihat Kami sebagai Penjahat
Surabaya
Pasutri di Lawang Malang Ditemukan Tewas, Suami Gantung Diri dan Istri Alami Luka Tusuk
Pasutri di Lawang Malang Ditemukan Tewas, Suami Gantung Diri dan Istri Alami Luka Tusuk
Surabaya
Aturan Belum Jelas, Disdik Sumenep Bingung Siapkan Guru Sekolah Rakyat
Aturan Belum Jelas, Disdik Sumenep Bingung Siapkan Guru Sekolah Rakyat
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau