Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengkarut Distribusi Pupuk Subsidi di Lumajang, Bupati: Petani Tidak Tahu Dapat Jatah Berapa

Kompas.com - 08/02/2023, 14:11 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Benang kusut distribusi pupuk bersubsidi yang diberikan pemerintah untuk membantu para petani masih belum bisa diurai dengan sempurna.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebutkan, salah satu masalah yang membuat distribusi pupuk subsidi tidak tepat sasaran adalah petani tak mengetahui jatah pupuk subsidi yang mereka dapatkan.

Baca juga: Cerita Bupati Lumajang Berseragam Banser Saat Acara 1 Abad NU, Menginap di Stadion sejak H-4 hingga Amankan Tamu VVIP

"Masalah fundamentalnya adalah petani ini ternyata tidak tahu dia dapat jatah pupuk subsidi itu berapa? Sesuai dengan luas lahan yang dimiliki, nah ini mereka ternyata tidak tahu," kata Thoriq di Lumajang, Rabu (8/2/2023).

Thoriq menambahkan, pihaknya tengah mengurai benang kusut distribusi pupuk subsidi itu secara satu per satu.


Pasalnya, dalam beberapa kali sidak yang dilakukannya, Thoriq mendapati stok pupuk subsidi jenis urea maupun phonska sebenarnya tersedia di distributor.

"Stok distributor ternyata masih banyak. Kami ingin ke depan petani paham ada batasan pupuk subsidi tapi transparansinya kepada petani harus kita sampaikan," tambahnya.

Selain itu, menurut Thoriq, masih banyak petani di Lumajang yang membeli pupuk di atas harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah.

Bahkan, menurut Thoriq, banyak petani yang mengadu padanya bahwa tidak mendapatkan kwitansi dari kios saat membeli pupuk.

Baca juga: Pohon Tumbang di Ranupane Tutup Jalur Alternatif Lumajang-Malang

"Ini kita akan urai satu per satu. Ke depan kita ingin kalau petani sudah paham ada pembatasan pupuk subsidi, kita akan berikan program misalnya kombinasi dengan pupuk organik," jelas Thoriq.

"Tapi harus terbuka dulu harus jelas harus transparan dulu. Kalau petani kita berikan program kombinasi tapi dia tidak tahu dapat jatah berapa pupuk subsidi yang menjadi haknya kan ini problem," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Ayahnya Kena Kasus Judol, Manajer: FP Tetap Fokus Berkarya, Mentalnya Kuat, Nggak Down
Surabaya
Penyanyi Cilik FP Harap Sang Ayah Bisa Berubah dari Kasus Judi Online yang Menjeratnya
Penyanyi Cilik FP Harap Sang Ayah Bisa Berubah dari Kasus Judi Online yang Menjeratnya
Surabaya
Ramai Lonjakan Covid-19, 2 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air
Ramai Lonjakan Covid-19, 2 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air
Surabaya
Minimarket Sewakan Lahan Parkir untuk UMKM Rp 8,9 Juta, Eri Cahyadi: Keterlaluan, Harusnya Gratis
Minimarket Sewakan Lahan Parkir untuk UMKM Rp 8,9 Juta, Eri Cahyadi: Keterlaluan, Harusnya Gratis
Surabaya
Kasus Judi Online di Banyuwangi Makin Marak, dalam 1 Bulan Ada 6 Pemain, Salah Satunya Ayah Penyanyi Cilik FP
Kasus Judi Online di Banyuwangi Makin Marak, dalam 1 Bulan Ada 6 Pemain, Salah Satunya Ayah Penyanyi Cilik FP
Surabaya
Hoaks Video Lift Ambruk di Bangkalan, RSUD: Lift Macet Tahun 2024
Hoaks Video Lift Ambruk di Bangkalan, RSUD: Lift Macet Tahun 2024
Surabaya
Preman Intimidasi Jukir Resmi Minimarket, Eri Cahyadi: Itu Bukan Orang Ormas
Preman Intimidasi Jukir Resmi Minimarket, Eri Cahyadi: Itu Bukan Orang Ormas
Surabaya
Banjir Luapan Kali Lamong, Pemprov Jatim Akan Bangun Dinding Penahan dan Kolam Retensi
Banjir Luapan Kali Lamong, Pemprov Jatim Akan Bangun Dinding Penahan dan Kolam Retensi
Surabaya
Wisata Raja Ampat ala Banyuwangi Curi Perhatian di Travel Mart 2025
Wisata Raja Ampat ala Banyuwangi Curi Perhatian di Travel Mart 2025
Surabaya
Jukir Resmi Minimarket di Surabaya Disatroni Preman, Eri Cahyadi: 'Ojo Wedi', Kita Lawan!
Jukir Resmi Minimarket di Surabaya Disatroni Preman, Eri Cahyadi: "Ojo Wedi", Kita Lawan!
Surabaya
Pukul Pedagang Mi Ayam, Kepala Pasar di Pamekasan Jadi Tersangka
Pukul Pedagang Mi Ayam, Kepala Pasar di Pamekasan Jadi Tersangka
Surabaya
Oknum Pengasuh Ponpes di Sumenep yang Cabuli Santrinya Terancam Hukuman Maksimal Seumur Hidup
Oknum Pengasuh Ponpes di Sumenep yang Cabuli Santrinya Terancam Hukuman Maksimal Seumur Hidup
Surabaya
Pria Jember yang Bunuh Ayah Kandungnya Meninggal Setelah Ditembak Polisi, Biaya Operasi Tak Ditanggung BPJS
Pria Jember yang Bunuh Ayah Kandungnya Meninggal Setelah Ditembak Polisi, Biaya Operasi Tak Ditanggung BPJS
Surabaya
Gara-gara Bangun Kolam Renang Rp 1 M Pakai Dana Desa Lalu Mangkrak, Eks Kades di Madiun Ditahan
Gara-gara Bangun Kolam Renang Rp 1 M Pakai Dana Desa Lalu Mangkrak, Eks Kades di Madiun Ditahan
Surabaya
Viral karena Perubahan Fisik, Evan Dimas: Tenang, Aku Lagi Program 'Gedein' Badan
Viral karena Perubahan Fisik, Evan Dimas: Tenang, Aku Lagi Program "Gedein" Badan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau