Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Ponggok Blitar, Polisi Sebut Pusat Ledakan di Rumah Bagian Belakang

Kompas.com - 20/02/2023, 16:55 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Tim laboratorium forensik mengidentifikasi satu titik yang diduga merupakan pusat ledakan yang mengakibatkan empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, pusat ledakan berada di bagian belakang rumah yang diduga merupakan ruang yang dimanfaatkan sebagai dapur.

Baca juga: 4 Orang yang Tewas akibat Ledakan di Blitar Ternyata Masih Satu Keluarga, Polisi Ungkap Identitasnya

“Titik pusat ledakan ini berlubang dengan ukuran lebar sekitar dua meter dan kedalaman 0,5 meter,” ujar Argo di lokasi, Senin (20/2/2023).

Meski menyadari tingginya daya ledak dan dampaknya, Argo memperkirakan bubuk bahan peledak petasan yang meledak berjumlah sekitar 10-15 kilogram.

Perkiraan itu, lanjutnya, didasarkan pada temuan tiga panci yang diduga digunakan sebagai tempat menyimpan bahan peledak.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

“Tadi ada tiga panci sudah hancur semua. Kemungkinan di situ tempat menyimpan bubuk, black powder itu,” tuturnya.

“Analisa pengamatan Tim Jibom tiga panci itu. Cuma berapa banyak persisnya, sulit kita pastikan karena sudah meledak. Cuma kita perkirakan 10 sampai 15 kilogram,” tambah Argo saat didesak wartawan berapa banyak perkiraan bubuk peledak petasan yang meledak.


Argo menolak menjawab saat ditanya apakah korban tewas sedang meracik bubuk peledak petasan untuk dijual kembali.

Baca juga: Iwan Kurniawan Bicara Saat Dibawa ke Rutan: Saya Tidak Terlibat!

“Kami fokus dulu ke olah TKP (tempat kejadian perkara). Hal-hal seperti itu akan tetap akan kita selidiki,” ujarnya.

Halaman:
Komentar
orang-orang yang dalam pikirannya hanya keuntungan besar jika semua petasan racikan laku dijual, sulit diajak berpikir tentang bahaya yang akan terjadi. semoga orang lain bisa ambil pelajaran, tidak perlu mengalami sendiri


Terkini Lainnya
Satpam Pemerkosa Siswi SMP Negeri di Mojokerto Dituntut 12 Tahun Penjara
Satpam Pemerkosa Siswi SMP Negeri di Mojokerto Dituntut 12 Tahun Penjara
Surabaya
Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas
Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas
Surabaya
Sempat Dilaporkan Hilang, Nelayan Pasuruan Bertahan Semalam di Perairan Madura Akibat Mesin Perahu Mati
Sempat Dilaporkan Hilang, Nelayan Pasuruan Bertahan Semalam di Perairan Madura Akibat Mesin Perahu Mati
Surabaya
Ada 9.000 Penerima Bansos di Jatim Main Judol, Khofifah: Jangan Tergoda...
Ada 9.000 Penerima Bansos di Jatim Main Judol, Khofifah: Jangan Tergoda...
Surabaya
Wanita Asal Jember Jadi Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tak Masuk Data Manifes
Wanita Asal Jember Jadi Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tak Masuk Data Manifes
Surabaya
Bocah Penderita Anemia Kronis di Situbondo Terima Donasi, Bupati dan Relawan Patungan
Bocah Penderita Anemia Kronis di Situbondo Terima Donasi, Bupati dan Relawan Patungan
Surabaya
Pengacara Dokter AY Kritik Keterlibatan LPSK, Ancam Adukan ke Komnas HAM dan Ombudsman
Pengacara Dokter AY Kritik Keterlibatan LPSK, Ancam Adukan ke Komnas HAM dan Ombudsman
Surabaya
Jenazah Terakhir Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dirilis, Wanita Asal Jember
Jenazah Terakhir Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dirilis, Wanita Asal Jember
Surabaya
Polisi Tetapkan Tersangka Pelaku Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Pasuruan
Polisi Tetapkan Tersangka Pelaku Pembunuhan Bocah 7 Tahun di Pasuruan
Surabaya
Menguak Sejarah Jalur Gumitir, Gunung Purba Rawan Longsor dan Kuburan Massal Korban Pembantaian
Menguak Sejarah Jalur Gumitir, Gunung Purba Rawan Longsor dan Kuburan Massal Korban Pembantaian
Surabaya
632 Balita Stunting di Kota Pasuruan, Istri Walkot: Jangan Tergantung dengan Pemerintah
632 Balita Stunting di Kota Pasuruan, Istri Walkot: Jangan Tergantung dengan Pemerintah
Surabaya
Divonis Hukuman Mati, Terdakwa Pembunuhan Pasangan Guru di Kediri Ajukan Banding
Divonis Hukuman Mati, Terdakwa Pembunuhan Pasangan Guru di Kediri Ajukan Banding
Surabaya
Bupati Lumajang Pertimbangkan Budaya Lokal Masuk dalam Pertunjukan Sound Horeg
Bupati Lumajang Pertimbangkan Budaya Lokal Masuk dalam Pertunjukan Sound Horeg
Surabaya
Stasiun Ledokombo Jember Aktif Lagi, Warga Minta Tak Sementara
Stasiun Ledokombo Jember Aktif Lagi, Warga Minta Tak Sementara
Surabaya
Nelayan Pamekasan Gantungkan Harapan pada Ganti Rugi Rumpon Rusak dari Petronas yang Tak Kunjung Dibayarkan
Nelayan Pamekasan Gantungkan Harapan pada Ganti Rugi Rumpon Rusak dari Petronas yang Tak Kunjung Dibayarkan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Skandal Korupsi Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Apa Yang Terjadi?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau