Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pasar di Lumajang, Warga Antre Berulang Kali, Satu Orang Bisa Dapat 15 Karung Beras

Kompas.com - 28/02/2023, 11:56 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Operasi pasar beras murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Senin (27/2/2023), untuk menstabilkan harga beras yang melambung tinggi dalam beberapa pekan terakhir, ternyata tidak terkondisikan dengan baik.

Sebab, banyak warga yang antre berulang kali hingga mendapatkan beras lebih dari yang sudah ditentukan.

Dalam operasi pasar itu, setiap warga dibatasi pembelian dua karung berukuran lima kilogram. Namun, banyak warga yang mengantre lagi meski sudah membeli dua karung.

Baca juga: Seluruh Fraksi Setujui Pengunduran Diri Anang Akhmad sebagai Ketua DPRD Lumajang

Pantauan Kompas.com dalam operasi pasar yang digelar di Pasar Sukodono, ada warga mendapatkan beras tiga karung, bahkan ada yang mendapatkan 15 karung.

Salah satunya S, warga Kecamatan Sukodono Lumajang. S tampak mengantre beberapa kali hingga mendapatkan 15 karung beras.

Dengan sepeda motor Scoopy, S mengangkut 75 kilogram beras itu dua kali. Angkutan pertama, ia membawa sembilan karung beras atau 45 kilogram. Sedangkan, sisanya dititipkan di depan salah satu toko di Pasar Sukodono dan akan diambil lagi seusai membawa sembilan karung beras pertama.

Baca juga: Mayat Perempuan Memakai Kebaya dan Jarik Ditemukan di Pantai Wotgalih Lumajang

Kepada Kompas.com, S mengaku beras-beras itu akan dijual kembali di rumahnya.

"Iya (banyak). Saya dapat 15 (karung). Nanti dijual lagi," terangnya.

Tidak diketahui beras itu akan dijual lagi dengan harga berapa. Namun, hal itu melanggar ketentuan Diskoperindag yang membatasi pembelian hanya dua karung atau 10 kilogram.

Rohima, warga lainnya, mengaku membeli beras lebih dari dua karung lantaran penghuni rumahnya sangat banyak.

"Kalau hanya beli dua ya kurang karena yang dihidupi banyak. Belum lagi buat arisan beras sama kalau melayat," ucap Rohima.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lumajang Muhammad Ridha mengatakan, ia berasumsi warga yang beli lebih dari dua karung merupakan titipan dari temannya.

"Ini kan targetnya masyarakat bawah, kalau kita lihat tadi ada yang beli lebih dari dua, kita asumsikan itu titipan dari warga yang lain karena kita informasikan ini resmi dari camat," jelas Ridha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Sopir Truk Pasir di Blitar Tewas Tergencet di antara Truk Pengangkut Plastik dan Tebu
Sopir Truk Pasir di Blitar Tewas Tergencet di antara Truk Pengangkut Plastik dan Tebu
Surabaya
Petugas Dishub Terseret Arus Banjir Kali Lamong di Jalan Raya Gresik, Beruntung Bisa Diselamatkan Warga
Petugas Dishub Terseret Arus Banjir Kali Lamong di Jalan Raya Gresik, Beruntung Bisa Diselamatkan Warga
Surabaya
Lurah di Kota Batu Ungkap Jan Hwa Diana yang Bersikap Arogan dan Memancing Amarah Warga
Lurah di Kota Batu Ungkap Jan Hwa Diana yang Bersikap Arogan dan Memancing Amarah Warga
Surabaya
Pengasuh Ponpes Perkosa Belasan Santri di Sumenep Ditangkap di Luar Kota, Sebagian Korban Mengaku Aborsi
Pengasuh Ponpes Perkosa Belasan Santri di Sumenep Ditangkap di Luar Kota, Sebagian Korban Mengaku Aborsi
Surabaya
Meski Dokter AY Jadi Tersangka Pelecehan Pasien tapi Belum Juga Ditahan, Ini Penjelasan Polisi
Meski Dokter AY Jadi Tersangka Pelecehan Pasien tapi Belum Juga Ditahan, Ini Penjelasan Polisi
Surabaya
Validasi Data SPMB Jatim Bisa di 10 Sekolah, Emil Dardak: Menghindari Penumpukan
Validasi Data SPMB Jatim Bisa di 10 Sekolah, Emil Dardak: Menghindari Penumpukan
Surabaya
Temukan Jukir Liar, Eri Cahyadi Segel Lahan Parkir Minimarket di Surabaya
Temukan Jukir Liar, Eri Cahyadi Segel Lahan Parkir Minimarket di Surabaya
Surabaya
SPMB Jatim 2025, Cek Ulang Titik Lokasi Rumah karena Bisa Geser
SPMB Jatim 2025, Cek Ulang Titik Lokasi Rumah karena Bisa Geser
Surabaya
Oknum Pengasuh Pesantren di Sumenep Cabuli Belasan Santri, Warga Ancam Main Hakim Sendiri
Oknum Pengasuh Pesantren di Sumenep Cabuli Belasan Santri, Warga Ancam Main Hakim Sendiri
Surabaya
Kontroversi Jan Hwa Diana sampai ke Kota Batu: Diprotes Renovasi Rumah Malam Hari, Malah Laporkan Tetangga ke Polisi
Kontroversi Jan Hwa Diana sampai ke Kota Batu: Diprotes Renovasi Rumah Malam Hari, Malah Laporkan Tetangga ke Polisi
Surabaya
Fahrur Rozi Sebut Jabatannya sebagai Komisaris PT Gag Nikel Tidak Mewakili PBNU
Fahrur Rozi Sebut Jabatannya sebagai Komisaris PT Gag Nikel Tidak Mewakili PBNU
Surabaya
Eri Cahyadi Pilih Rapat Online, Pengusaha Hotel Tak Masalah tetapi Berharap Pariwisata Digenjot
Eri Cahyadi Pilih Rapat Online, Pengusaha Hotel Tak Masalah tetapi Berharap Pariwisata Digenjot
Surabaya
Simulasi Pendaftaran SPMB Jatim, Tak Wajib tapi Penting Bagi Calon Murid
Simulasi Pendaftaran SPMB Jatim, Tak Wajib tapi Penting Bagi Calon Murid
Surabaya
Lagi, Warga Ponorogo Usung Keranda Jenazah Lewati Sungai, Sudah Berlangsung Puluhan Tahun
Lagi, Warga Ponorogo Usung Keranda Jenazah Lewati Sungai, Sudah Berlangsung Puluhan Tahun
Surabaya
Oknum Pengasuh Ponpes di Pulau Kangean Sumenep Diduga Cabuli Belasan Santrinya
Oknum Pengasuh Ponpes di Pulau Kangean Sumenep Diduga Cabuli Belasan Santrinya
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau