Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putranya Tewas Diduga Dianiaya Senior di Ponpes, Nasib: Saya Tahu dari Pak Kades, Bukan dari Pondok

Kompas.com - 10/03/2023, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BANGKALAN, KOMPAS.com- Seorang santri di Bangkalan, Jawa Timur berinisial BT (16) tewas diduga dianiaya oleh seniornya di lingkungan pondok pesantren.

Ayah BT, Mohammad Nasib (42) menyayangkan pihak pondok pesantren yang tidak menginformasikan langsung perihal kondisi sang anak padanya.

Baca juga: Santri Dikeroyok hingga Tewas di Bangkalan, Pihak Ponpes: Terjadi pada Waktu Istirahat

Kabar kematian BT justru dia dapat dari Kepala Desa (Kades) yang mendapat informasi dari Puskesmas Geger, Selasa (7/3/2023) malam.

"Masa iya, saya tahu dari Pak Kades, seharusnya pihak pondok dulu ke saya," kata dia saat ditemui di rumahnya di Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis, Bangkalan, Kamis (9/3/2023).

Saat memasukkan anaknya ke pondok pesantren pada Agustus 2022, Nasib mengaku telah memberikan nomor telepon pada pihak ponpes.

Baca juga: Orangtua Santri yang Tewas Dianiaya Senior di Bangkalan Masih Terpukul, Berharap Segera Ada Tersangka

Pulang dini hari bawa jasad sang anak

Rabu (8/3/2023) pukul 00.30 WIB, Nasib dan istrinya tiba di RSUD Bangkalan untuk melihat jasad putranya.

Saat itu dia mengaku kaget lantaran ditemukan luka lebam dan memar di tangan, dada, dan punggung sang anak.

Sedangkan bagian bibir putranya mengalami luka. Dia pun meyakini sang anak tewas lantaran menjadi korban penganiayaan.

Baca juga: Santri di Bangkalan Tewas Diduga Dianiaya Seniornya di Ponpes

"Harus segera ditetapkan tersangka, harus diusut tuntas dan diberikan hukuman," katanya.

Nasib menolak jasad putranya diotopsi. Dini hari itu, dia membawa jasad anaknya pulang ke rumah.

"Jam 02.00 WIB dini hari, saya sudah pulang dengan jasad anak saya," ujar dia.

Baca juga: Kejagung Minta Hotman Paris Tak Buat Gaduh Usai Sebut Tom Lembong Bisa Bebas

Penjelasan Ponpes

Sementara itu dihubungi terpisah, Direktur Ponpes Darul Ittihad Gus Malik mengatakan, kejadian dugaan pengeroyokan tersebut terjadi usai santri melaksanakan ibadah malam nisfu syaban dengan mengaji dan shalat berjemaah.

"Setelah itu ada waktu untuk istirahat, pada istirahat itu terjadilah peristiwa itu," kata dia saat diwawancarai di Malpores Bangkalan, Kamis (9/3/2023).

Gus Malik mengaku insiden tersebut terlambat diketahui.

Baca juga: Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes terhadap Santri, Polisi Dalami Kemungkinan Korban Lain

"Saya baru tahu itu setelah dikabari oleh pihak keluarga yang juga pengajar (ustaz) bahwa ada santri yang meninggal, setelah itu kami melaporkan ke Polsek Geger," kata dia.

Halaman:
Komentar
tata kelola ulang ponpres. kalau begini orang tua jadi takut titipkan anaknya ke ponpres


Terkini Lainnya
Dewa 19 Bakal Tampil dalam Peringatan HUT Ke-529 Kabupaten Ponorogo
Dewa 19 Bakal Tampil dalam Peringatan HUT Ke-529 Kabupaten Ponorogo
Surabaya
Ibu Dititipkan ke Griya Lansia Malang, Sang Anak Tolak Jemput meski Diajak Camat
Ibu Dititipkan ke Griya Lansia Malang, Sang Anak Tolak Jemput meski Diajak Camat
Surabaya
Tambah Batubara Ilegal di Bukit Soeharto Beroperasi Sejak 2016
Tambah Batubara Ilegal di Bukit Soeharto Beroperasi Sejak 2016
Surabaya
Polda Jatim Imbau Masyarakat Tidak Menyelenggarakan Festival Sound Horeg
Polda Jatim Imbau Masyarakat Tidak Menyelenggarakan Festival Sound Horeg
Surabaya
Pekerja Migran Asal Ponorogo Tewas Saat Bongkar Rumah di Jepang, Keluarga Minta Dipulangkan
Pekerja Migran Asal Ponorogo Tewas Saat Bongkar Rumah di Jepang, Keluarga Minta Dipulangkan
Surabaya
Ibu di Surabaya Dititipkan ke Griya Lansia Malang, Anak: Kondisi Ekonomi
Ibu di Surabaya Dititipkan ke Griya Lansia Malang, Anak: Kondisi Ekonomi
Surabaya
Ramai Informasi Beras Premium Oplosan, Pembeli Beras di Madiun Jadi Sepi
Ramai Informasi Beras Premium Oplosan, Pembeli Beras di Madiun Jadi Sepi
Surabaya
Protes SKAB Elektronik, Sopir Truk Pasir di Lumajang Blokade Jalan
Protes SKAB Elektronik, Sopir Truk Pasir di Lumajang Blokade Jalan
Surabaya
Setujui Larangan Parkir di Jalan Tunjungan, Warga Surabaya: Soalnya Itu yang Bikin Macet, Dampaknya sampai Jalan Praban
Setujui Larangan Parkir di Jalan Tunjungan, Warga Surabaya: Soalnya Itu yang Bikin Macet, Dampaknya sampai Jalan Praban
Surabaya
Batubara Hasil Penambangan Ilegal di Kaltim Dikirim ke Surabaya untuk Dijual ke Pabrik
Batubara Hasil Penambangan Ilegal di Kaltim Dikirim ke Surabaya untuk Dijual ke Pabrik
Surabaya
4 Siswa Dipanggil Guru BK Buntut Temuan Belatung pada Menu MBG di Tuban
4 Siswa Dipanggil Guru BK Buntut Temuan Belatung pada Menu MBG di Tuban
Surabaya
Pengendara 'Ngeblong' Perparah Kemacetan Ekstrem di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Pengendara "Ngeblong" Perparah Kemacetan Ekstrem di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Surabaya
Batubara Hasil Tambang Ilegal di Kaltim Dikirim ke Tanjung Perak Surabaya
Batubara Hasil Tambang Ilegal di Kaltim Dikirim ke Tanjung Perak Surabaya
Surabaya
Soal Sound Horeg, Bupati Lumajang Koordinasi dengan Polres untuk Beri Batasan-batasan
Soal Sound Horeg, Bupati Lumajang Koordinasi dengan Polres untuk Beri Batasan-batasan
Surabaya
Sejumlah Kades di Kabupaten Malang Diperiksa KPK Terkait Dana Hibah Pokmas Jatim
Sejumlah Kades di Kabupaten Malang Diperiksa KPK Terkait Dana Hibah Pokmas Jatim
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau