Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HKTI Nganjuk Sayangkan Berkurangnya Anggaran Subsidi Pupuk, Dorong Petani Beralih ke Organik

Kompas.com - 22/05/2023, 17:26 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menyayangkan berkurangnya anggaran untuk subsidi pupuk.

“Kaitannya dengan berkurangnya anggaran subsidi pupuk atau pupuk bersubsidi, itu kita (HKTI) Nganjuk) menyayangkan terhadap pengurangan itu,” ujar Ketua DPC HKTI Kabupaten Nganjuk, Helmi Yusuf, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Kisah Alumni Jurusan Akuntansi yang Sukses Berbisnis Pupuk

Menurut Helmi, para petani masih sangat membutuhkan subsidi pupuk. Apalagi selama ini, kata Helmi, para petani di Kabupaten Nganjuk sudah sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pupuk. 

“Kemarin saja (anggaran) yang tidak dikurangi, petani itu sudah kebingungan nyari pupuk subsidi. Dengan pengurangan ini otomatis nanti jatuhnya di petani, jatah pupuk di petani juga akan semakin berkurang,” lanjutnya.

Baca juga: 4 Jenis Pupuk Organik Padat yang Bisa Dibuat di Rumah

Terlepas dari itu, Helmi mengajak para petani berinovasi untuk mengatasi masalah terbatasnya stok pupuk subsidi. Di antaranya dengan mencari pupuk alternatif.

“Tapi ini (berkurangnya anggaran subsidi pupuk) satu sisi adalah sebuah kenyataan, sebuah realita yang memang harus kita terima. Kemudian kita harus mencari solusi alternatif bagaimana untuk menysiasati pengganti pupuk,” paparnya.

Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos

Helmi menyebutkan, selama ini anggaran subsidi dialokasikan untuk pupuk kimia. Sementara penggunaan pupuk kimia akan berpengaruh terhadap kualitas dan unsur hara tanah.

“Itu (pupuk kimia) jangka panjangnya memang merusak, karena unsur kimia,” jelasnya.

Menurut Helmi, saat ini adalah momen yang tepat untuk memberikan edukasi kepada para petani untuk beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik.

“Karena kondisi-keadaan yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan pupuk kimia, maka kita harus bersama-sama membangun mindset di petani, mencari alternatif yang itu hasilnya nanti tidak kalah dengan pupuk kimia,” sebutnya.

“Ini butuh pendekatan, butuh penyadaran,” sambung Helmi.

Helmi melanjutkan, pihaknya siap memberikan edukasi cara pembuatan pupuk organik kepada para petani di Kabupaten Nganjuk.

“Kalau misalnya mereka (petani) kebingungan, kita sudah ada yang mampu untuk memproduksi pupuk (organik), dan otomatis ini nanti harganya pun juga harga kekeluargaan di internalnya HKTI,” ungkapnya.

Baca juga: Pengadaan Pupuk NPK Padat Buatan Lokal Bikin Pemerintah Hemat Rp 95 Miliar

Perbaikan data petani

Sementara itu, Kepala Bidang Agraria dan Tata Ruang DPC HKTI Kabupaten Nganjuk, Hadi, menyebut pihaknya mendukung langkah pemerintah melakukan perbaikan data petani melalui digitalisasi.

Hadi menuturkan, selama ini data petani yang menerima alokasi pupuk subsidi terkesan semrawut. Banyak petani yang tidak mendapatkan jatah, namun mereka yang tak berhak justru menerima subsidi pupuk.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Seorang Jemaah Haji Kloter 1 asal Tulungagung Batal Pulang karena Sakit
Seorang Jemaah Haji Kloter 1 asal Tulungagung Batal Pulang karena Sakit
Surabaya
Diduga Tak Perhatikan Arus Lalin, Dua Motor Adu Banteng
Diduga Tak Perhatikan Arus Lalin, Dua Motor Adu Banteng
Surabaya
Mabuk Saat Mengemudi, Mobil Nissan Livina Tabrak Truk Bermuatan Kaca di Ngawi
Mabuk Saat Mengemudi, Mobil Nissan Livina Tabrak Truk Bermuatan Kaca di Ngawi
Surabaya
Siswi SMKN Tulungagung Tewas di Lokasi Kejadian akibat Terlindas Truk Gandeng
Siswi SMKN Tulungagung Tewas di Lokasi Kejadian akibat Terlindas Truk Gandeng
Surabaya
Antisipasi Covid-19, Jemaah Haji Jalani Cek Kesehatan di Bandara Juanda
Antisipasi Covid-19, Jemaah Haji Jalani Cek Kesehatan di Bandara Juanda
Surabaya
Kelelahan, 2 Jemaah Haji Tulungagung Dilarikan ke Rumah Sakit Saat Tiba di Asrama Surabaya
Kelelahan, 2 Jemaah Haji Tulungagung Dilarikan ke Rumah Sakit Saat Tiba di Asrama Surabaya
Surabaya
Aksi Nyata Bersihkan Sampah Plastik di Kawasan Banyuurip Mangrove Center
Aksi Nyata Bersihkan Sampah Plastik di Kawasan Banyuurip Mangrove Center
Surabaya
ITS Buka Prodi Teknik Pertambangan, Ini Beda dengan Material-Metalurgi serta Prospek Kariernya
ITS Buka Prodi Teknik Pertambangan, Ini Beda dengan Material-Metalurgi serta Prospek Kariernya
Surabaya
2 Perempuan Terekam CCTV Curi Susu Bayi di Swalayan, Barang Disembunyikan di Dalam Rok
2 Perempuan Terekam CCTV Curi Susu Bayi di Swalayan, Barang Disembunyikan di Dalam Rok
Surabaya
Bakal Bebas Pajak, Usaha dengan Omzet di Bawah Rp 15 Juta di Kota Malang
Bakal Bebas Pajak, Usaha dengan Omzet di Bawah Rp 15 Juta di Kota Malang
Surabaya
Manajer: FP Terbiasa Jadi Tulang Punggung Keluarga
Manajer: FP Terbiasa Jadi Tulang Punggung Keluarga
Surabaya
Anggap Ular Pitonnya Bagian Keluarga, Ipunk Bahkan Tidur Bareng Si Jono yang Dirawatnya dari Seukuran Spidol
Anggap Ular Pitonnya Bagian Keluarga, Ipunk Bahkan Tidur Bareng Si Jono yang Dirawatnya dari Seukuran Spidol
Surabaya
Viral Video Orang Ambil Kucing dari TPS untuk Pakan Ular, Warga Setempat Bantah
Viral Video Orang Ambil Kucing dari TPS untuk Pakan Ular, Warga Setempat Bantah
Surabaya
Perjuangan Penyanyi Cilik FP, dari Ngamen Bersama Sang Ayah Sejak SD hingga Manggung di Istana
Perjuangan Penyanyi Cilik FP, dari Ngamen Bersama Sang Ayah Sejak SD hingga Manggung di Istana
Surabaya
Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau