Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Kompas.com - 05/06/2023, 15:52 WIB
Achmad Faizal,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sherly Ayu, ibu kandung balita 2 tahun yang meninggal dunia karena dianiaya oleh pengasuhnya akhirnya bertemu dengan jenazah putrinya untuk terakhir kali.

Polisi menyerahkan jenazah F kepada ibu kandungnya untuk dikebumikan. Prosesi serah terima tersebut digelar di rumah sakit Pusdik Bhayangkara Porong Sidoarjo, Jawa Timur Sabtu (3/6/2023) lalu.

Kepada polisi, Ibu 27 tahun yang bekerja di Jakarta tersebut mengakui bahwa dirinya telat membayar uang untuk kebutuhan hidup dan biaya pengasuhan kepada pasangan suami isteri Bambang Suprijono (48) dan Sriyati Indayani (43).

Baca juga: Kronologi Orangtua Asuh Aniaya Balita di Sidoarjo hingga Tewas, Korban Alami Pendarahan

Namun menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, Sherly Ayu tidak dapat disebut menelantarkan F putrinya.

"Sejak dititipkan September 2022, dia rutin mengirim biaya hidup dan biaya pengasuhan sebesar Rp 5 juta per bulan kepada kedua tersangka. Ibu korban tetap berupaya untuk memenuhi kebutuhan anaknya," katanya dikonfirmasi Senin (5/6/2023).

Namun menurut dia, kedua tersangka sempat meminta sesuatu yang berlebihan yang tidak dapat dipenuhi oleh ibu korban.

"Kedua tersangka kerap meminta sesuatu yang berlebihan yang tidak dapat dipenuhi ibu korban," terangnya.

Sejak Februari sempat tersendat pengiriman biaya, dan sejak saat itu komunikasi antara ibu korban dan kedua tersangka terputus. Keduanya tidak bisa saling menghubungi.

Pada April 2023, ibu korban sempat memberi pengumuman melalui radio lokal di Surabaya bahwa dia kehilangan kontak dengan putrinya dan kedua pengasuh putrinya.

Ibu korban pun juga berencana ke Surabaya untuk melaporkan langsung kepada polisi, namun peristiwa pembunuhan kepada putrinya terlanjur sudah terjadi.


Balita dibunuh di Sidoarjo

Sebelumnya diberitakan, teka teki penyebab meninggalnya F, balita di Sidoarjo Jawa Timur pada Minggu (28/5/2023) lalu akhirnya berhasil diungkap. F adalah korban kekerasan yang dilakukan BS dan SI, pasangan suami isteri yang diberi amanah untuk mengasuh F.

BS dan SI saat ini ditahan dan ditetapkan tersangka oleh polisi. Keduanya dijerat Pasal 80 ayat (3) Jo. Pasal 76C Undang Undang No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun penjara.

Pasangan suami isteri yang menikah siri itu ditetapkan tersangka berdasarkan alat bukti, dan rangkaian pemeriksaan yang dilakukan Satreskrim Polresta Sidoarjo.

Hasil pemeriksaan fisik kepada korban, ditemukan banyak luka di bagian mata, kepala, tangan, perut hingga kaki. "Penyebab kematiannya, akibat aksi kekerasan benda tumpul di bagian kepala. Ada perdarahan selaput pada laba-laba otak sehingga korban mati lemas," terang Kusumo.

Kepada polisi, kedua pelaku mengaku kesal kepada orang tua korban namun melampiaskan kekesalannya kepada korban.

Halaman:
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Tinggalkan Kerja Kantoran, Merianti Pilih Jadi Pemetik Buah di Australia dengan Bayaran Rp 300.000 Per Jam
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Kolesterol Tinggi di Wajah, Tangan, dan Kaki, Apa Saja Cirinya?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Siapa Pemilik Aquviva yang Ramaikan Persaingan Merek Air Mineral?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Perang Iran-Israel: Mengapa Tiba-tiba Gencatan Senjata?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Homey

Cara Membedakan Lubang Ular dan Lubang Tikus di Sekitar Rumah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Sandiaga Uno Ungkap Larang Anaknya Ikut Beasiswa LPDP
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Ini yang Bakal Dihadapi Pemimpin Tertinggi Iran Saat Keluar dari Persembunyiannya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Pakar UGM Ungkap Bahayanya Minum Simvastatin dan Amlodipine secara Bersamaan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Bahlil ke Prabowo: Tanggal Merah Sudah Tidak Ada di Kabinet yang Bapak Pimpin
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Pemilik Tak Masalah Pejaten Shelter Ditutup: Saya Lepaskan Semua Hewan, Gimana?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas Putri Indonesia vs Kirgiztan 1-0, Isa Warps Cetak Gol Tunggal
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Wamenpar Ni Luh: Festival Segoro Topeng Kaliwungu Lumajang Bagian dari Kharisma Event Nusantara
Wamenpar Ni Luh: Festival Segoro Topeng Kaliwungu Lumajang Bagian dari Kharisma Event Nusantara
Surabaya
Kemenpar Targetkan 1 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara Sepanjang Tahun 2025, Wamenpar: Perbanyak Event untuk Tarik Minat
Kemenpar Targetkan 1 Miliar Pergerakan Wisatawan Nusantara Sepanjang Tahun 2025, Wamenpar: Perbanyak Event untuk Tarik Minat
Surabaya
Sempat Dilaporkan Hilang, Pria di Situbondo Ditemukan Tewas Mengapung di Laut
Sempat Dilaporkan Hilang, Pria di Situbondo Ditemukan Tewas Mengapung di Laut
Surabaya
Dimulai Pekan Ini, Eri Cahyadi: Anak Tertangkap Sweeping Bakal Dibina Selama 7 Hari
Dimulai Pekan Ini, Eri Cahyadi: Anak Tertangkap Sweeping Bakal Dibina Selama 7 Hari
Surabaya
Melihat 500 Siswa Menari Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Lumajang
Melihat 500 Siswa Menari Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Lumajang
Surabaya
Saat Batik Lumajang Seolah 'Berbisik' di Tepi Pantai Watu Pecak
Saat Batik Lumajang Seolah "Berbisik" di Tepi Pantai Watu Pecak
Surabaya
Sah-sahan Massa PSHT di Tulungagung Gelar Konvoi, Seorang Ibu Ditabrak hingga Meninggal Dunia
Sah-sahan Massa PSHT di Tulungagung Gelar Konvoi, Seorang Ibu Ditabrak hingga Meninggal Dunia
Surabaya
Libur Panjang, Penumpang Melonjak, Lebih dari 34.000 Orang Naik-Turun di Stasiun Malang
Libur Panjang, Penumpang Melonjak, Lebih dari 34.000 Orang Naik-Turun di Stasiun Malang
Surabaya
Remaja Banyuwangi Hanyut di Sungai Badeng Ditemukan Tewas 25 Km dari Titik Jatuh
Remaja Banyuwangi Hanyut di Sungai Badeng Ditemukan Tewas 25 Km dari Titik Jatuh
Surabaya
Sebelum Dikeroyok, Anggota TNI AL Letda Abu Yamin Ingin Belikan Cucu Es Krim
Sebelum Dikeroyok, Anggota TNI AL Letda Abu Yamin Ingin Belikan Cucu Es Krim
Surabaya
Kondisi Prajurit TNI AL Korban Pengeroyokan di Malang Membaik Usai Dioperasi, Alami Luka Parah di Kepala
Kondisi Prajurit TNI AL Korban Pengeroyokan di Malang Membaik Usai Dioperasi, Alami Luka Parah di Kepala
Surabaya
Pasca-insiden Pengunjung Jatuh, Wamenpar Tinjau Kesiapan Jatim Park 1 Hadapi Libur Panjang
Pasca-insiden Pengunjung Jatuh, Wamenpar Tinjau Kesiapan Jatim Park 1 Hadapi Libur Panjang
Surabaya
Camat Arjasa Dikecam karena Buka Koordinasi terkait Survei Seismik di Pulau Kangean
Camat Arjasa Dikecam karena Buka Koordinasi terkait Survei Seismik di Pulau Kangean
Surabaya
Final Sepak Bola Putri Porprov IX Jatim 2025 Memanas, Kota Malang Akan Jalani Sidang disiplin PSSI Jatim
Final Sepak Bola Putri Porprov IX Jatim 2025 Memanas, Kota Malang Akan Jalani Sidang disiplin PSSI Jatim
Surabaya
Cerita Tas Etnik yang Lahir di Surabaya: Dari Cinta, Kolaborasi dan Mimpi Sang Ibu
Cerita Tas Etnik yang Lahir di Surabaya: Dari Cinta, Kolaborasi dan Mimpi Sang Ibu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau