Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Kompas.com - 05/06/2023, 20:06 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Yayasan Museum HAM Omah Munir akan melayangkan somasi kepada Pemkot Batu. Somasi itu guna mendesak penuntasan pengembangan isi dari Museum HAM Munir yang berada di Jalan H Sutan Hasan Halim, Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.

Meski pembangunan fisik sudah selesai, tetapi pengembangan isi museum sampai sekarang belum terlaksana. Bangunan museum yang ada belum beroperasi dan terlihat mangkrak.

Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir, Suciwati mengatakan, sesuai rencana, akan ada wahana pendidikan HAM untuk anak-anak di tempat itu. Namun pemerintah belum bisa memfasilitasi kebutuhan untuk wahana tersebut.

Baca juga: Khofifah: Museum HAM Munir Akan Jadi Pembelajaran tentang Demokrasi

"Padahal kita semua sudah mengirimkan kurator. Rencana kita membuat wahana pendidikan HAM untuk anak," kata Suciwati pada Senin (5/6/2023) melalui voicenote WhatsApp.

Pihaknya juga telah menandatangani kerja sama dengan Pemkot Batu terkait pengelolaan Museum HAM Munir. Penandatanganan itu dilakukan pada 28 November 2022 dalam bentuk kesepakatan bersama (KSB) dan perjanjian kerja sama (PKS).

"Penandatanganan MoU dan dilanjutkan dengan PKS antara Disparta dan Yayasan Museum Munir di tahun lalu bulan November, harusnya itu menjadi kekuatan menyegerakan, membangun dan mengisi di Museum HAM Munir," katanya.

Baca juga: 4 SMA yang Lulusannya Banyak Lolos ke Akpol-Akmil dan Dapat Adhi Makayasa

Dari informasi yang diperolehnya, pemerintah selalu beralasan dana untuk kebutuhan sulit dicairkan.

Suciwati menyayangkan kondisi itu, karena sudah sekian bulan tidak ada kejelasan terkait keberlanjutan dari Museum HAM Munir.

"Dan itu selalu diberi alasan soal susahnya pencairan dana itu sendiri, tentunya kita enggak ngerti soal yang ada di internal pemkot dan pemprov, artinya itu yang juga harus dijelaskan kepada publik, sudah sekian bulan tidak ada kemajuan apa pun," katanya.

Suciwati menyampaikan, pihaknya merasa diabaikan dan menilai Pemkot Batu justru melakukan alih fungsi Museum HAM Munir untuk kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Salah satunya, kegiatan kesenian.

Baca juga: Museum HAM dan Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Kematian Munir

"Sementara kegunaan di museum itu sendiri berbeda dengan fungsi yang diamanatkan, karena itu dipakai menyimpan gending-gending dan dipakai alih fungsi seperti nari-nari dan sebagainya, saya melihatnya begitu, kami enggak mengerti," katanya.

Selain itu, Pemkot Batu sudah membelanjakan kebutuhan Museum HAM Munir sekitar Rp 2 miliar tanpa komunikasi dengan pihaknya. Pembelanjaan yang ada dinilai sama sekali tidak terkait dengan manfaat dari museum tersebut.

"Itu sudah keluar uang Rp 2 M lebih dan kami tidak mau itu nantinya kami yang bertanggung jawab, karena itu sebetulnya sama sekali tidak terkait dengan pembangunan berupa isi yang akan kita berikan kepada publik," katanya.

Baca juga: Wakil Panglima TNI Akan Dilantik di Upacara Kehormatan Militer 10 Agustus

Pihak Yayasan Museum HAM Omah Munir juga merasa dipermainkan oleh pemerintah. Pihaknya sudah berupaya menanyakan nasib kelanjutan dari Museum HAM Munir kepada Pemkot Batu.

"Kami sudah merasa bahwa kami sudah di pingpong, untuk menanyakan ini dilempar ke Kadispar, dilempar ke pihak keuangan Kota Batu, terus disuruh lagi menanyakan ke pihak provinsi, itu kami tidak mau diperlakukan seperti itu," katanya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Seorang Pemuda Curi Sekarung Bawang Merah di Pasar Sayur Madiun
Seorang Pemuda Curi Sekarung Bawang Merah di Pasar Sayur Madiun
Surabaya
Cabut Laporan, Jurnalis dan Bupati Situbondo Berdamai
Cabut Laporan, Jurnalis dan Bupati Situbondo Berdamai
Surabaya
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Kolam Renang Rp 600 Juta, Kades di Madiun Ditahan Jaksa
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Kolam Renang Rp 600 Juta, Kades di Madiun Ditahan Jaksa
Surabaya
Pemkot Surabaya Akan Terbitkan SE Larang Pasang Merah Putih dengan Bendera Lain di Satu Tiang
Pemkot Surabaya Akan Terbitkan SE Larang Pasang Merah Putih dengan Bendera Lain di Satu Tiang
Surabaya
Pertahankan Tas, Perempuan asal Kota Pasuruan Terkena Sabetan Clurit dan Mendapat 24 Jahitan
Pertahankan Tas, Perempuan asal Kota Pasuruan Terkena Sabetan Clurit dan Mendapat 24 Jahitan
Surabaya
Meriahkan Perayaan HUT Ke-80 RI, Wabup Bangkalan Ikut Lomba Sunggi Tampah hingga Makan Kerupuk
Meriahkan Perayaan HUT Ke-80 RI, Wabup Bangkalan Ikut Lomba Sunggi Tampah hingga Makan Kerupuk
Surabaya
Soal Insiden Santri Keracunan, MUI Banyuwangi Minta Masyarakat Percayakan pada Pesantren
Soal Insiden Santri Keracunan, MUI Banyuwangi Minta Masyarakat Percayakan pada Pesantren
Surabaya
Viral, LO Ospek UTM Diduga Minta Mahasiswa Baru Bayar Rp 120.000
Viral, LO Ospek UTM Diduga Minta Mahasiswa Baru Bayar Rp 120.000
Surabaya
603 Lansia Jember Jalani Operasi Katarak Gratis, Bupati Kerahkan Dokter Spesialis dari Luar Kota
603 Lansia Jember Jalani Operasi Katarak Gratis, Bupati Kerahkan Dokter Spesialis dari Luar Kota
Surabaya
Kata Warga Saat Berebut Solar akibat Tangki Pertamina Bocor: Lumayan buat Mesin Potong Kayu
Kata Warga Saat Berebut Solar akibat Tangki Pertamina Bocor: Lumayan buat Mesin Potong Kayu
Surabaya
Antisipasi Banjir di 2 Kecamatan, Pemkot Surabaya Akan Tetibkan 54 Bangunan Liar di Sungai Kalianak
Antisipasi Banjir di 2 Kecamatan, Pemkot Surabaya Akan Tetibkan 54 Bangunan Liar di Sungai Kalianak
Surabaya
Demo di Pelabuhan Ketapang, Sopir Keluhkan Kena Pungli di Lahan RTK
Demo di Pelabuhan Ketapang, Sopir Keluhkan Kena Pungli di Lahan RTK
Surabaya
Warga Terobos Area Perbaikan Jalur Gumitir, Pekerja Proyek Terpaksa Mengawal
Warga Terobos Area Perbaikan Jalur Gumitir, Pekerja Proyek Terpaksa Mengawal
Surabaya
Cerita Bima Kehilangan Mata Pencaharian Setelah Usaha Kopinya Dilarang di Area Kampus Biru Malang
Cerita Bima Kehilangan Mata Pencaharian Setelah Usaha Kopinya Dilarang di Area Kampus Biru Malang
Surabaya
ASDP Ketapang Batasi Penjualan Tiket untuk Kendaraan Golongan VII hingga IX
ASDP Ketapang Batasi Penjualan Tiket untuk Kendaraan Golongan VII hingga IX
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau