Social Media dan Bahaya Penculikan

Kompas.com, 15 Februari 2013, 14:51 WIB


Penulis: Arli Aditya Parikesit*

KOMPAS.com - Penculikan (kidnapping) merupakan suatu aksi kejahatan, yang tentu saja melanggar hukum. Dalam kasus ekstrim, penculikan bahkan dapat saja menjadi instrumen bagi kejahatan yang jauh lebih besar, seperti human trafficking, drugs trafficking, bahkan aksi terorisme. Oleh karena itu, semua pihak harus mengganggap hal ini sebagai ancaman yang sangat serius bagi kemanusiaan itu sendiri.

Di satu sisi, perkembangan media secara umum, dan social media telah begitu pesatnya, sehingga memungkinkan setiap detail privasi dari obyek liputan dapat terekspos ke seluruh penjuru dunia.

Baca juga: Duit Rampasan dari Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Lunasi Utang Whoosh

Di sisi lain, hal ini mengandung bahayanya sendiri, karena data privasi dapat dimanfaatkan penjahat sebagai instrumen untuk menjalankan aksinya.

Bagaimana hal itu dapat mereka manfaatkan, dan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah kejahatan seperti penculikan?

Kasus Penculikan

Baru-baru ini, telah terjadi kasus penculikan terhadap putri dari pasangan selebritis Musdalifah dan Nassar, yaitu Nana. Menariknya, sang penculik mengakui sendiri, bahwa mereka mendapatkan info kekayaan dan sekolah Nana dari infotainment.

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan yang Sepi Peminat, Referensi untuk Daftar Tahun 2026

Walaupun akhirnya diringkus oleh aparat berwenang, terlihat bahwa penculik tersebut adalah suatu sindikat, yang bekerja dengan sangat serius untuk melakukan aksi kejahatan mereka. Sedikit petunjuk saja mengenai data privasi seseorang, sudah sangat cukup bagi mereka untuk menjadi ‘ausgangpunk’ (titik berangkat) dalam rangka pengumpulan informasi. Apalagi, jika informasi tersebut tersedia sangat melimpah.

Di sini, Pentingnya menjaga privasi keluarga, terutama anak-anak, dengan tidak mengumbar informasi privat ke media & social media. Kejahatan masa kini telah memanfaatkan teknologi yang terbaru, termasuk social media. Sampai detik ini, kontrol privasi terhadap social media masih menjadi isu yang kontroversial. Sehingga seyogyanya harus berhati-hati jika merilis informasi ke publik.

Memperhatikan Privasi Anak

Apa yang terjadi pada Nana, seyogyanya membuat kita lebih hati-hati dalam membagikan data privasi kepada publik. Walau bukan selebriti, ada baiknya publik mulai memperhatikan privasi anak juga dengan:

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Tanah Warisan, Lengkap dengan Biayanya

  1. Tidak mengumbar foto anak di socmed (Twitter & FB).
  2. Tidak mengumbar info sensitive anak di socmed (di mana sekolahnya, alamat, no telpon, tanggal lahir, dan sebagainya).
  3. Tidak mengumbar data kelahiran anak. Menariknya, ada riset oleh Komnas Anak soal penculikan bayi, yang dipicu oleh orang tua yang mengumbar informasi kelahiran anaknya.
  4. Tidak mengumbar data sensitif semua anggota keluarga (selain penculikan, juga dimanfaatkan untuk pencurian identitas, penipuan, dan sebagainya).


Kasus pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan telah sangat jamak terjadi melalui social media. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam negeri, namun juga di luar negeri.

Paling tidak, tips-tips di atas dapat kita manfaatkan untuk mulai mengamankan anak-anak kita dari sentuhan penjahat. Namun, masih ada satu lagi langkah dari segi kebijakan publik, yang dapat diterapkan dibawah ini.

Panoptikon Foucault Bagi Penjahat

Dengan maraknya aksi para penculik, yang mendapatkan informasi dari media dan sosial media, maka tindakan pengawasan total dalam rangka melindungi publik terhadap kriminal sangat diperlukan. Panoptikon, sebagai sebuah konsep abstrak yang dipopulerkan Foucault, adalah suatu instrumen disipliner yang sudah seyogyanya diterapkan pada masyarakat modern.

Baca juga: OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, KPK Singgung Jatah Preman dan Sita Mata Uang Asing

Di Inggris, pengawasan CCTV terhadap aktivitas publik telah dilakukan secara menyeluruh, bahkan ke kota kecil sekalipun. Bahkan di beberapa kota besar seperti  Middlesbrough, Bristol, Brighton and London, CCTV telah dilengkapi dengan loudspeaker, untuk memberi efek kejut bagi penjahat.

Negara yang menerapkan demokrasi liberal seperti Inggris bukanlah ‘bebas’ dalam arti bisa melakukan apa saja tanpa kontrol, namun mereka tetap menjadikan hukum sebagai panglima, untuk mengawasi dan menghukum para kriminal.

Halaman:


Terkini Lainnya
Google Translate Kini Bertenaga Gemini AI, Hasil Terjemahan Lebih Cepat dan Akurat
Google Translate Kini Bertenaga Gemini AI, Hasil Terjemahan Lebih Cepat dan Akurat
Internet
10 HP Android Menengah Terkencang Oktober 2025, Chip Mediatek Mendominasi
10 HP Android Menengah Terkencang Oktober 2025, Chip Mediatek Mendominasi
Gadget
Menggenggam Oppo Find X9 Pro Versi Indonesia, Layar Lega, Modul Kamera Berbeda
Menggenggam Oppo Find X9 Pro Versi Indonesia, Layar Lega, Modul Kamera Berbeda
Gadget
Cara Hemat Top Up Robux untuk Roblox Full Moon Festival
Cara Hemat Top Up Robux untuk Roblox Full Moon Festival
BrandzView
Harga Bitcoin Anjlok di Bawah 100.000 Dollar AS, Terendah dalam 6 Bulan
Harga Bitcoin Anjlok di Bawah 100.000 Dollar AS, Terendah dalam 6 Bulan
e-Business
Mahasiswa Ketahuan Nitip Absen, Minta Maaf tapi Suratnya Bikin Pakai AI
Mahasiswa Ketahuan Nitip Absen, Minta Maaf tapi Suratnya Bikin Pakai AI
Internet
Elon Musk Masih Terkaya, Kalahkan Gabungan Harta Zuckerberg dan Jeff Bezos
Elon Musk Masih Terkaya, Kalahkan Gabungan Harta Zuckerberg dan Jeff Bezos
e-Business
SKSD, Tim Asal Indonesia Sabet Juara 2 di Kompetisi Siber Dunia Kaspersky SAS CTF 2025
SKSD, Tim Asal Indonesia Sabet Juara 2 di Kompetisi Siber Dunia Kaspersky SAS CTF 2025
Internet
Sora, Aplikasi Mirip TikTok Berisi Video AI Kini Hadir di Android
Sora, Aplikasi Mirip TikTok Berisi Video AI Kini Hadir di Android
Software
10 Bos Teknologi yang Drop Out dari Kampus dan Menjadi Miliarder
10 Bos Teknologi yang Drop Out dari Kampus dan Menjadi Miliarder
Internet
10 HP Flagship Android Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu
10 HP Flagship Android Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu
Gadget
Aplikasi WhatsApp Kini Hadir di Apple Watch, Bisa Kirim Voice Note Tanpa Buka HP
Aplikasi WhatsApp Kini Hadir di Apple Watch, Bisa Kirim Voice Note Tanpa Buka HP
Software
Studio Ghibli dkk Minta OpenAI Stop Pakai Karya Mereka untuk Latih AI
Studio Ghibli dkk Minta OpenAI Stop Pakai Karya Mereka untuk Latih AI
e-Business
Google Doodle Rayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 5 November
Google Doodle Rayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 5 November
Internet
Riset: Ponsel Murah Jadi Tulang Punggung Pasar Smartphone Dunia
Riset: Ponsel Murah Jadi Tulang Punggung Pasar Smartphone Dunia
e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau