KOMPAS.com - Awal April, sebuah aplikasi antivirus mobile bernama "Virus Shield" membuat heboh pengguna toko aplikasi Android Google Play Store. Aplikasi yang dijual 3,99 dollar AS tersebut ternyata palsu alias tidak berfungsi sesuai dengan klaim melindungi perangkat pengguna dari program jahat.
Sebanyak 30.000 orang kadung berhasil ditipu sehingga pembuat Virus Shield berhasil meraup sejumlah besar uang. Bukan hanya itu, Virus Shield pun sempat bercokol di tangga aplikasi terpopuler Play Store sebelum dicopot.
Sadar telah kecolongan, Google selaku pengelola toko aplikasi Play Store dilaporkan berusaha memperbaiki keadaan dengan mengembalikan uang pengguna yang terlanjur dibawa kabur.
"Kebijakan Google Play tidak membolehkan klaim palsu (dari aplikasi) seperti ini, maka kami akan mengembalikan uang yang Anda pakai membeli "Virus Shield". Uang akan ditransfer ke akun Anda dalam 14 hari ke depan," tulis Google dalam e-mail yang dikirimkan ke para pembeli Virus Shield, sebagaimana dikutip Android Police, Selasa (22/4/2014).
Bukan hanya itu, para korban penipuan Virus Shield pun akan mendapat voucher Play Store senilai 5 dollar AS.
Aplikasi Virus Shield sendiri berusaha menarik pengguna untuk ditipu membeli dengan menampilkan klaim-klaim palsu seperti "bisa melindungi secara real time", "hemat baterai", dan lain sebagainya.
Ketika dipasang, ternyata aplikasi ini tidak melakukan apa-apa selain menampilkan logo "X" yang diubah menjadi tanda centang ketika pengguna menjalankan fungsi "scan". Proses scanning malware sendiri tidak pernah dilakukan oleh Virus Shield sehingga memberi rasa keamanan yang semu pada pengguna.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniNews
Tren
News
Tekno
News
News
News
News
News
News
News
News
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.