Aplikasi Indonesia Semakin Relevan

Kompas.com - 02/10/2014, 09:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dulu para pengembang aplikasi di Indonesia seakan-akan sibuk saling membangga-banggakan kemampuannya. Sekarang, sudah semakin banyak yang memahami pasar pengguna.

Demikian kata Andri Yadi, CEO Dycode, saat berbincang dengan beberapa media seusai pengumuman Indonesia Next Apps yang diadakan di Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Menurutnya, ada satu masa ketika developer di Indonesia seakan-akan hanya beradu skill saja. Sesama developer, ujar Andri, seperti saling membanggakan kemampuan teknisnya, dan itu tercermin dalam aplikasi yang mereka kembangkan.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup: PT GAG Nikel Boleh Menambang di Raja Ampat

Kemudian, fase berikutnya menurut Andri adalah saat developer berlomba-lomba soal feature. Ibaratnya, setiap aplikasi yang dibuat akan dijejali berbagai feature yang belum tentu digunakan.

Sedangkan fase kematangan tercapai saat developer justru mampu menghasilkan sesuatu yang sederhana. "Intinya, sistem yang bisa solve the problem, memecahkan masalah sungguhan dari penggunanya," ujar Andri.

Ketiga fase tersebut umumnya akan dilalui oleh hampir semua developer. Hal ini bisa terlihat dalam berbagai kompetisi maupun kegiatan untuk developer, gabungan antara "jam terbang" dan "kematangan" ini bisa menghasilkan aplikasi yang relevan.

Baca juga: Tak Hanya Prabowo, Pengurus Baru PKS Juga Akan Temui Anies

Andreas W Djiwandono, Direktur Service Innovation, Samsung Electronics Indonesia, juga mengomentari aplikasi finalis Indonesia Next Apps. Menurutnya, aplikasi lokal sudah semakin relevan.

Menurut pria yang akrab disapa Andy itu, para finalis menunjukkan aplikasi yang bukan hanya kreatif tapi juga relevan bagi Indonesia. "Bahkan, beberapa aplikasi itu saya yakin relevan untuk pengguna di regional," kata Andy.

Dengan menghadirkan aplikasi yang relevan untuk kebutuhan --dan terutama permasalahan-- di Indonesia, developer lokal akan punya nilai tambah yang sulit dicapai oleh pesaingnya.

Baca juga: Pesawat yang Bawa Menkeu dan Menhan ke Nduga Jadi Target TPNPB-OPM, Ditetapkan DPO

Dari sisi teknologi, developer tentu tetap harus berusaha mempelajari teknologi terbaru. Namun bukan berarti sebuah teknologi diterapkan hanya karena barunya saja.

Andy mengatakan, Samsung pun siap mendukung jika ada developer Indonesia yang mau mempelajari teknologi terbaru. Dukungan itu bisa berupa akses ke teknologi tersebut, dan bahkan hingga dukungan dana.

"Kami rencananya ingin meluncurkan hal ini di Indonesia. Selama ini sebenarnya program ini di tingkat global sudah ada," kata Andy.

Baca juga: Rekrutmen Tamtama Besar-besan Dinilai Menyalahi Tugas Utama TNI

Di acara yang sama, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Marina Kacaribu menyebutkan, kualitas developer Indonesia dari sisi kemampuan teknis sudah cukup bagus.

Di Indonesia, lanjut Marina, dukungan terhadap para developer untuk menjadi startup digital juga sudah bagus. "Inkubator, misalnya, juga sudah rame. Dari grup Telkom, kami punya Jogja Digital Valley, Bandung Digital Valley," tuturnya.

Namun satu hal yang perlu diperkuat di kalangan developer, kata Marina, adalah kemampuan bisnisnya. Bagaimana aplikasi yang mereka kembangkan bisa relevan secara bisnis.

Baca juga: 9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kementerian Lingkungan Hidup: PT GAG Nikel Boleh Menambang di Raja Ampat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Tak Hanya Prabowo, Pengurus Baru PKS Juga Akan Temui Anies
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pesawat yang Bawa Menkeu dan Menhan ke Nduga Jadi Target TPNPB-OPM, Ditetapkan DPO
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Rekrutmen Tamtama Besar-besan Dinilai Menyalahi Tugas Utama TNI
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Cerita 3 Pasien Rasakan Gejala Awal Kanker Otak, Apa yang Mereka Alami?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

5 Buah Penurun Kolesterol yang Disarankan Ahli Gizi, Cocok Dimakan Usai Idul Adha
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Portugal Vs Spanyol: Pesan Bijak Ronaldo untuk Lamine Yamal Jelang Final
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Cara Melacak Nomor HP dengan Google Maps, Mudah dan Praktis
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau