Pasaran Smartphone Menurun, Samsung Tetap Meraja

Kompas.com - 03/05/2018, 10:31 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasaran smartphone mengalami penurunan di kuartal pertama 2018. Lembaga riset pasar IDC mencatat angka pengapalan (shipment) ponsel pintar di seluruh dunia pada periode ini mencapai 334,3 juta unit.

Angka tersebut lebih rendah 2,9 persen apabila dibandingkan dengan pengiriman smartphone di kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar 344,4 juta unit.

Pasaran China mencatat penurunan terbesar sebanyak 100 juta unit pada kuartal pertama 2018. (Baca juga : Awal 2018, Penjualan Smartphone di China Terjun Bebas)

“Secara global, termasuk di China yang menjadi pasaran terbesar, konsumen smartphone semakin banyak yang beralih ke perangkat yang lebih premium. Tapi jumlah orang yang baru menggunakan smartphone berkurang, sehingga pengapalan menurun,” tulis Associate Research Director IDC Melissa Chau dalam laporan lembaga itu.

IDC turut mencatat, meski volume pengirimannya menurun, nilai pasaran smartphone masih terus naik. Banyaknya jumlah perangkat flagship berharga mahal dalam 12 hingga 18 bulan terakhir menghambat siklus upgrade perangkat oleh konsumen .

Kebanyakan konsumen, menurut IDC, tak mau membelanjakan sejumlah besar uang untuk perangkat mahal yang hanya menawarkan sedikit peningkatan dibandingkan perangkat kelas atas mereka dari generasi tedahulu.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda

“Ke depan, perangkat premium yang dibanderol lebih terjangkau mungkin bisa menjadi solusi kebutuhan pasar di paruh kedua tahun ini untuk mengembalikan angka pengapalan menjadi lebih positif,” ujar Research Manager IDC, Anthony Scarsella.

Samsung masih meraja

Raksasa smartphone asal Korea Selatan, Samsung, masih meraja di tengah turunnya pasaran smartphone di awal 2018. Pabrikan ini memiliki panggsa pasar 23,4 persen, lebih rendah 2,4 persen dibandingkan kuartal 1 2017.

Sebagaimna dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Kamis (3/5/2018), Apple pun tetap duduk di uruttan kedua dengan angka pengapalan iPhone sebesar 52,2 juta unit, meningkat 2,8 persen secara year-over-year dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Di urutan ketiga ada pabrikan China, Huawei, yang mencatat pangsa pasar 11,8 persen atau tumbuh 13,8 persen dari kuartal pertama 2017. Angka pengapalannya pada kuartal pertama 2018 sebesar 39,3 juta unit, berbanding 34,5 juta unit d periode yang sama tahun lalu.

Xiaomi yang belakangan getol melakukan ekspansi pasar di Indiia dan Asia Tenggara tercatat di urutan keempat pasaran smartphone dunia, dengan pangsa pasar 8,4 persen. Pabrikan ini membukan fasilitas perakitan PCB di India, menyusul Samsung yang lebih dulu melakukan hal serupa.

Oppo bertahan di urutan kelima meski mengalami penurunan 7,5 persen secara year-over-year akibat lesunya pasaran di China. Untuk melawan Xiaomi di India, Oppo kini mengalihkan sebagian penjualan ke channel online, di samping offline yang dulu menjadi fokus utama.

Baca juga : Upaya 4 Vendor Ponsel China Kuasai Pasar Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
e-Business
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
e-Business
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Software
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
e-Business
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Internet
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Software
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
e-Business
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Gadget
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Gadget
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
e-Business
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
e-Business
YouTube Hapus Halaman 'Trending' setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
YouTube Hapus Halaman "Trending" setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
Internet
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Hardware
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Software
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau