CEO Fortnite Marah Besar pada Google

Kompas.com - 29/08/2018, 07:46 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Terungkapnya celah keamanan pada installer Fortnite membuat sang CEO marah besar. Bukan pada celah keamanannya, tapi pada Google yang dianggap terlalu dini membeberkan keberadaan celah tersebut.

Tim Sweeney, CEO Epic Games yang merupakan pengembang Fortnite menuliskan ungkapan bernada marah pada Google lewat akun Twitter-nya. Ia mengatakan bahwa Google seharusnya tidak membeberkan celah tersebut pada publik secara detail.

"Android adalah sistem operasi terbuka. Kami merilis software untuk ini. Ketika Google mengungkapkan adanya celah keamanan, kami bekerja untuk memperbaiki dan merilis pembaruan," ungkap Sweeney.

"Satu hal yang paling tidak bertanggungjawab pada kasus ini adalah, detail teknis yang dirilis Google pada publik dengan cepat," lanjutnya.


Dikutip KompasTekno dari The Register, Rabu (29/8/2018), celah keamanan tersebut ditemukan oleh seorang insinyur dari Google bernama Edward. Lewat sebuah tulisan ia memaparkan betapa mudahnya seorang peretas dapat memanfaatkan celah keamanan ini.

Baca juga: Googel: File APK Fortnite Mudah Disisipi Malware

Menurut Edward, celah ini muncul karena untuk menginstal Fortnite, pengguna harus mengunduh APK dari luar Google Play Store dan menginstalnya secara manual.

Untuk proses penginstalan ini pengguna wajib menaruh APK tersebut pada storage perangkat kemudian harus memberi izin pada perangkat untuk memasang aplikasi dari pihak luar Play Store meski memiliki risiko keamanan.

Di sinilah letak lemahnya keamanan itu muncul. APK palsu yang dimodifikasi agar terdeteksi beralamatkan com.epicgames.fortnite dapat terinstal dengan mudah tanpa sepengetahuan pengguna.

Baca juga: Google dan Gamer Jadi Korban Absennya Fortnite Android di Play Store

Pengungkapan celah keamanan memang sedikit berbau "balas dendam" oleh Google pada Epic Games. Pasalnya Epic Games menolak untuk mendistribusikan game Fortnite untuk Android lewat Google Play Store.

Alasannya adalah karena Google menentukan tarif yang terlampau mahal untuk Fortnite sedangkan Fortnite sendiri adalah game yang sangat populer dan tengah naik daun di tahun 2018 ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Shin Tae-yong Dipecat Ulsan HD Usai Rentetan Hasil Buruk di Liga Korsel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau