Twitter Luncurkan Tombol untuk Melaporkan Akun Palsu

Kompas.com - 02/11/2018, 07:04 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Demi menjaga agar kondisi linimasa tetap sehat, Twitter kembali merilis sebuah fitur baru untuk pengguna. Fitur ini memungkinkan para pengguna Twitter untuk melaporkan akun yang terindikasi sebagai "bot" atau akun palsu.

Fitur tersebut diumumkan oleh Twitter lewat akun resminya. Lewat kicauannya, Twitter juga merilis sebuah panduan agar pengguna bisa segera melaporkan jika ada akun yang ditengarai sebagai akun palsu.

"Aktivitas yang mencoba memanipulasi atau mengganggu layanan Twitter, tidak akan diizinkan. Kami akan menghapusnya ketika kami melihatnya. Anda sekarang dapat menentukan jenis spam apa yang Anda lihat ketika melaporkan sebuah akun, termasuk akun palsu," tulis Twitter.

Cara untuk melaporkan akun palsu ini cukup mudah. Pengguna tinggal menekan tombol panah pada pojok kanan atas kicauan akun yang bersangkutan. Kemudian pilih "report tweet".

Setelah itu, pilih opsi "Suspicious or spam" pada opsi tersebut. Berikutnya akan muncul beberapa pilihan alasan yang bisa dipilih, termasuk indikasi akun palsu. Untuk melaporkan akun palsu, pilih alasan "The account Tweeting this is fake".

Baca juga: Bikin Debat Jadi Tak Sehat, Tombol Like Twitter Bakal Dihapus?

Menurut juru bicara Twitter, fitur laporan ini akan membantu pihak Twitter untuk mendapat informasi lebih detail dan kemudian menghapus akun tersebut. Dengan demikian para pengguna Twitter juga bisa bahu membahu untuk menciptakan linimasa yang lebih kondusif.

"Alur pelaporan baru ini akan membantu kami untuk mengumpulkan informasi yang lebih detil. Jadi kami dapat mengidentifikasi dan menghapus akun-akun palsu dengan lebih efektif. Dengan peninjauan yang lebih detail, kami akan menambah sumber daya untuk proses ini," ungkap juru bicara.

Dikutip KompasTekno dari The Verge, Jumat (2/11/2018), Twitter sendiri saat ini memang tengah gencar melindungi layanan mereka dari akun-akun yang kerap menyebarkan berita palsu. Tercatat ada lebih dari 70 juta akun yang dihapus pada pertengahan tahun 2018 ini.

Sebelumnya, CEO Twitter, Jack Dorsey pun berencana akan menghapus tombol "like", karena dianggap dapat memicu perdebatan tak sehat. Kendati demikian belum jelas apakah langkah ini akan diambil sesegera mungkin atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Gamer Malaysia Serukan Boikot Game 'Upin & Ipin Universe'
Gamer Malaysia Serukan Boikot Game "Upin & Ipin Universe"
Game
Eve Jobs Menikah, Pesta Megah Putri Steve Jobs Dihadiri Tokoh Dunia
Eve Jobs Menikah, Pesta Megah Putri Steve Jobs Dihadiri Tokoh Dunia
e-Business
Link Download Logo HUT ke-80 RI Versi Vektor yang Resmi dan Gratis
Link Download Logo HUT ke-80 RI Versi Vektor yang Resmi dan Gratis
Internet
Huawei Pamerkan CloudMatrix 384, Sistem AI Penantang Nvidia
Huawei Pamerkan CloudMatrix 384, Sistem AI Penantang Nvidia
e-Business
BSU Terakhir Cair Minggu Ini, Begini Cara Ceknya di Aplikasi PosPay
BSU Terakhir Cair Minggu Ini, Begini Cara Ceknya di Aplikasi PosPay
e-Business
Link Google Ini Mati Total Bulan Depan, Segera Ganti
Link Google Ini Mati Total Bulan Depan, Segera Ganti
Internet
9 HP Xiaomi Ini Tidak Dapat Update Lagi, Ada yang Dijual di Indonesia
9 HP Xiaomi Ini Tidak Dapat Update Lagi, Ada yang Dijual di Indonesia
Gadget
3 Skandal Dugaan Korupsi Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim: Chromebook, Google Cloud, dan Kuota Gratis
3 Skandal Dugaan Korupsi Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim: Chromebook, Google Cloud, dan Kuota Gratis
Internet
Harga Centang Biru X Twitter di Indonesia Kini Lebih Murah
Harga Centang Biru X Twitter di Indonesia Kini Lebih Murah
e-Business
Alibaba Rilis Model AI Penalaran Open-Source Baru, Ungguli OpenAI dan Google
Alibaba Rilis Model AI Penalaran Open-Source Baru, Ungguli OpenAI dan Google
Software
Pesan CEO Perplexity: Anak Muda Jangan Kebanyakan Main Instagram
Pesan CEO Perplexity: Anak Muda Jangan Kebanyakan Main Instagram
Internet
Saran Mantan Bos Google agar Karyawan Bisa Fokus dan Tenang saat Kerja
Saran Mantan Bos Google agar Karyawan Bisa Fokus dan Tenang saat Kerja
Internet
Mark Zuckerberg Bajak Shengjia Zhao, Tokoh Kunci OpenAI untuk Masuk Tim AI Meta
Mark Zuckerberg Bajak Shengjia Zhao, Tokoh Kunci OpenAI untuk Masuk Tim AI Meta
e-Business
Kekayaan Elon Musk Menyusut Rp 200 Triliun, tapi Masih Paling Tajir
Kekayaan Elon Musk Menyusut Rp 200 Triliun, tapi Masih Paling Tajir
e-Business
Daftar Menu Toolbar Microsoft Word, Fungsi, dan Bagian-bagiannya
Daftar Menu Toolbar Microsoft Word, Fungsi, dan Bagian-bagiannya
Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau