Postingan Instagram Dolce & Gabbana Bikin Netizen China Marah

Kompas.com - 23/11/2018, 16:03 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge


KOMPAS.com - Brand fashion kondang, Dolce & Gabbana terpaksa batal menggarap acara peragaan busana yang dijadwalkan di Shanghai, China.

Rumah mode asal Italia itu membatalkan acara tersebut, lantaran banyak netizen China yang menganggap iklan promosi sang desainer berbasis Milan itu rasis.

Diektahui, iklan promosi tentang acara peragaan busana yang bertajuk "The Great Show" tersebut diunggah ke akun Instagram resmi milik Dolce & Gabbana.


Saat KompasTekno telusuri pada Jumat (23/11/2018), video tersebut sudah dihapus oleh pihak desainer, dan mengatakan akunnya telah diretas pada postingan Instagram selanjutnya.

Baca juga: Riset Sebut Pengguna iPhone di China Mayoritas Kaum Miskin Terselubung

Sebelumnya, dalam video yang telah dihapus itu, tampak seorang wanita yang menggunakan gaun merah mengkilap sedang makan pizza dan spaghetti dengan sumpit. Ia nampak kesulitan memotong makanan tersebut lantaran menggunakan sumpit.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Akibat postingan itu, beberapa netizen China geram dengan menuduh sang rumah model rasis dan tidak menghormati budaya China.

"Yang menjengkelkan dari iklan itu adalah China hanya menggunakan sumpit jika diperlukan." sebut satu pengguna Weibo.

"Coba saja makan Chinese hot pot dengan pisau dan garpu kalau bisa." tambah seorang pengguna Instagram.

Beberapa pengguna lainnya menyebut bahwa Dolce & Gabbana adalah salah satu brand yang buruk dan tidak patut untuk dicontoh.

Tak sampai di situ, konflik pun memanas sebab Stefano Gabbana, salah satu desainer brand tersebut, menyebut China dengan lima emotikon kotoran di sebuah percakapan DM Instagram.

Dia terprovokasi dengan senggolan dari seorang model kondang, Michele Tranovo, yang mengingatkan bahwa iklan promosi tersebut berbau konten rasial.


Lebih lanjut, Steffano melemparkan tuduhan bahwa Tranovo sering makan anjing dan menyebutnya "China Ignorant Dirty Smelling Mafia" yang artinya agen mafia konyol dan kotor dari China.

Gara-gara iklan dan pertikaian ini, tak hanya beberapa rakyat China memboikot sang desainer, sejumlah e-commerce, seperti Net-A-Porter dan Alibaba, juga menghapus berbagai produk bermerek Dolce & Gabbana dari toko daringnya, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Verge, Jumat (23/11/2018).

Alibi akun diretas

Dalam pembelaannya, manajemen Dolce & Gabbana mengeluarkan pernyataan melalui media sosial bahwa akun salah satu desainer rumah mode, Stefano Gabbana, itu telah diretas.

"Bukan Saya" sebut Stefano dalam sebuah Instagram Stories. "Saya cinta China beserta budayanya." tambahnya.

Namun, netizen rupanya tak percaya akan alibi itu, lantaran Steffano kerap membuat konflik 'kelas kakap' dengan para akun 'high profile' serta penyanyi kondang.

Sebut saja pertikaian dengan Elton John terkait fertilisasi vitro, menyebut Selena Gomez "jelek", dan drama perseteruan dengan Miley Cyrus terkait masalah politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Hardware
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Software
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
e-Business
Ancaman Serangan Siber oleh AI Independen Tanpa Instruksi Manusia (Bagian II-Habis)
Ancaman Serangan Siber oleh AI Independen Tanpa Instruksi Manusia (Bagian II-Habis)
Internet
5 Negara dengan Pengguna Google Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia
5 Negara dengan Pengguna Google Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia
Internet
Dendam Karena Dipecat, Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan
Dendam Karena Dipecat, Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan
e-Business
xAI Rilis AI Grok 4 dan Langganan Premium Baru
xAI Rilis AI Grok 4 dan Langganan Premium Baru
Software
Cobain Langsung 4 Produk Baru Samsung Langsung di New York
Cobain Langsung 4 Produk Baru Samsung Langsung di New York
Software
Benchmark Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, Ini Skor Antutu-nya
Benchmark Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, Ini Skor Antutu-nya
Gadget
Berapa Banyak Kuota Internet yang Dibutuhkan Google Maps?
Berapa Banyak Kuota Internet yang Dibutuhkan Google Maps?
Software
Ribuan Video YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi mulai 15 Juli
Ribuan Video YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi mulai 15 Juli
Internet
7 Powerbank Anker yang Ditarik dari Peredaran di Indonesia, Ini Daftarnya
7 Powerbank Anker yang Ditarik dari Peredaran di Indonesia, Ini Daftarnya
Hardware
Link dan Cara Daftar Tiket Antrean Pangan Bersubsidi 2025 Online
Link dan Cara Daftar Tiket Antrean Pangan Bersubsidi 2025 Online
e-Business
AI Gemini Dirilis untuk Smartwatch Wear OS, Resmi Gantikan Google Assistant
AI Gemini Dirilis untuk Smartwatch Wear OS, Resmi Gantikan Google Assistant
Software
AI Google Veo 3 Kini Bisa Bikin Video dari Foto, Bisa Dicoba di Indonesia
AI Google Veo 3 Kini Bisa Bikin Video dari Foto, Bisa Dicoba di Indonesia
Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau