Jakarta Masuk Daftar Kota Potensial Ekosistem Startup Global

Kompas.com - 11/08/2019, 14:10 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Jakarta termasuk di dalam daftar kota-kota dengan ekosistem startup potensial di ranah global.

Berdasarkan laporan Global Startup Ecosystem Report (GSER) tahun 2019 yang dirilis oleh Startup Genome pada Mei lalu, Jakarta merupakan kompetitor kuat yang setara dengan kota-kota besar di dunia, seperti Seoul (Korea Selatan), Moskow (Rusia), dan Tokyo (Jepang).

Jakarta menjadi kota yang mampu bersaing di kancah global lantaran kota ini merupakan rumah bagi empat startup unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, dan Bukalapak.

Baca juga: Asal Usul Kata "Unicorn" di Industri "Startup", Mengapa Bisa Dipakai?

Unicorn sendiri merupakan sebutan untuk startup yang telah memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.

Startup Genome memposisikan Jakarta sebagai kota dengan ekosistem startup yang berada di dalam fase “Late-Globalization”.

Fase ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kota dengan ekosistem startup yang berada di dalam fase "Early-Globalization" dan fase "Activation".

Lebih lanjut, laporan GSER menyebutkan sub-sektor paling unggul di Jakarta adalah industri fintech.

Sebab, laporan GSER menilai Indonesia memiliki tingkat adopsi teknologi internet dan mobile yang sangat tinggi, di mana 75% dari transaksi belanja online dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile.

Akselerasi Perkembangan Industri Digital

Melihat perkembangan industri digital, tahun ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) telah memulai inisiatif untuk mengakselerasi perkembangan startup digital.

Adapun inisiatif tersebut adalah rencana untuk membawa kota-kota di Indonesia -tidak hanya Jakarta- untuk masuk ke jaringan ekosistem startup global.

Menurut keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Minggu (11/8/2019), rencana tersebut dicanangkan melalui laporan bertajuk "Accelerating Indonesia To Global Startup System".

Baca juga: "Startup" Fotografi Sweet Escape Asal Indonesia Dapat Dana Rp 84 Miliar

"Indonesia perlu membangun ekosistem startup bertaraf global untuk menghasilkan lebih banyak startup yang akan memberikan kontribusi kepada ekonomi, khususnya ekonomi kreatif dan ekonomi digital,” ujar Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Bekraf.

Bekraf dan MIKTI juga turut menggodok kajian Indeks Kota Startup Indonesia (Startup City) yang kemudian menjadi indikator kesiapan kota-kota di Indonesia untuk mendukung perkembangan startup digital.

“MIKTI mendukung perkembangan ekosistem startup global melalui program pengembangan komunitas, pengembangan talenta, penyiapan founder startup, inkubasi, dan pengembangan aspek pendukung lainnya,” kata Ketua Umum MIKTI, Joddy Hernady.

Selain menggandeng MIKTI, Bekraf turut melibatkan pelaku bisnis di ranah fintech, yaitu BRI, untuk bersama-sama mendukung akselerasi perkembangan ekosistem startup global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
saya sangat senang dan bangga sebagai warga negara indonesia yang mendengar jakarta masuk daftar kota potential ekosistem start up global. semakin banyaknya start up yang terus bermunculan di indonesia,pemerintah diharapkan terus mendukung kinerja generasi milenial yang potential.#jernihberkomentar
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Guru Tampar Murid Lalu Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng: Anak yang Jadi Korban kalau Dibesar-besarkan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Isi Pesan Letkol Teddy dan Uang Damai yang Ditolak Zuhdi, Guru di Demak yang Didenda Rp 25 Juta usai Tampar Murid
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Kalender Libur Agustus 2025, Catat Tanggal Merah dan Cuti Bersama
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang dari Rusia, Eks Jenderal: Kalau Sudah Bukan WNI, Tak Wajib Dilindungi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Guru Madin Demak Ahmad Zuhdi Tolak Pengembalian Uang Damai, Ini Alasannya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kebiasaan Mematikan AC Mobil Saat Menanjak: Apa Kata Ahli?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta: Dulu Gabung Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kini Menangis Minta Pulang
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Jadwal Timnas U23 Indonesia di Semifinal Piala AFF U23 2025
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Ayah Tembak Mati Anaknya yang Susun Pesta Ulang Tahun
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau