Setelah Palapa Ring, Kominfo Kejar Pembangunan 4.000 BTS

Kompas.com - 15/10/2019, 16:58 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan kabel serat optis Palapa Ring telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Infrastruktur yang kerap disebut sebagai "tol langit" ini akan membawa koneksi internet kecepatan tinggi dengan menggunakan fiber optic ke pelosok Indonesia.

Meski sudah beroperasi, pemerintah mengakui bahwa masih ada pekerjaan rumah yang belum tuntas, terutama menyangkut sarana pemancar sinyal (BTS)

Baca juga: Fakta Tol Langit Palapa Ring, dari Mangkrak hingga Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anang Achmad Latif, mengatakan bahwa setelah ini, pemerintah akan mengejar pembangunan sebanyak 4.000 BTS di 2020 mendatang.

"Presiden sudah sampaikan di forum akan menuntaskan 4.000 BTS. Inilah yang akan berdampak langsung pada masyarakat supaya sinyalnya betul-betul 4G," ungkap Anang dalam acara Forum Merdeka Barat 9, di kantor Kemenkominfo, Selasa (15/10/2019).

Anang menambahkan bahwa dari 4.000 BTS tersebut ditargetkan sebanyak 500 BTS yang selesai dibangun hingga akhir tahun 2019 ini. Kemudian 3.500 BTS yang tersisa diharapkan rampung pada 2020 mendatang.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Palapa Ring Resmi, Wagub NTT Curhat Internet Masih Nyala Tidak Tentu

Rencananya seluruh BTS tersebut akan dibangun oleh BAKTI dengan mengandalkan dana USO. Anang mengatakan setengah dari 4.000 BTS yang direncanakan akan dibangun di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Rancangannya itu sudah dikumpulkan dari semua kepala dinas kabupaten, beserta beberapa bupati yang kami kumpulkan. Karena untuk lokasi tentunya berdasarkan dari usulan mereka. 500 BTS dieksekusi tahun ini," kata Anang.

Ia menambahkan sejauh ini pembangunan BTS memang diprioritaskan untuk daerah perbatasan dan 3T.

Meski begitu, menurut Anang, bukan berarti daerah lain kemudian diabaikan. Ia mengatakan masih ada titik-titik yang menjadi target untuk dibangunnya BTS oleh pemerintah.

Baca juga: Operator Seluler Sambut Baik Palapa Ring, Berharap Tarif Bisa Murah

"Masih banyak lokasi lain yang perlu di-cover. Contohnya di daerah Natuna, potensinya ada tapi sinyalnya tidak ada. Tapi 50 persen dari 4.000 BTS itu ada di Papua dan Papua Barat," ungkap Anang.

"Sekarang fokusnya ke perbatasan dan 3T, diprioritaskan awal ya, bukan berarti daerah lain tidak dibangun. NTT juga banyak lokasi yang masih blank spot," pungkas Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
e-Business
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
e-Business
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Software
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
e-Business
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Internet
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Software
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
e-Business
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Gadget
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Gadget
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
e-Business
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
e-Business
YouTube Hapus Halaman 'Trending' setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
YouTube Hapus Halaman "Trending" setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
Internet
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Hardware
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Software
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau