AliPay dan WeChat Masuk Indonesia 2020, Ini Tanggapan GoPay

Kompas.com - 31/10/2019, 11:38 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyedia layanan dompet digital asal China, AliPay dan WeChat, pada 2020 mendatang akan beroperasi secara resmi di Indonesia dengan menggandeng rekanan bank lokal, salah satunya PT Bank Central Asia (BCA).

Dalam kerja sama bisnisnya dengan kedua e-wallet, BCA bakal berperan sebagai penyedia layanan (acquirer) dengan menyediakan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk setiap layanan, dengan menggunakan kedua kanal pembayaran digital tersebut.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja berharap proses kerja sama rampung tahun depan, sehingga Wechat dan AliPay bisa segera digunakan di Indonesia.

“Masih terus kami proses secara technicality. Kami harapkan awal tahun depan, mudah-mudahan kuartal-I tahun depan seudah bsia bekerja sama,” kata dia kepada Kompas.com di Jakarta, awal pekan ini.

Baca juga: Ketika Facebook Ingin Jadi Sesuper WeChat

Menanggapi masuknya dua pemain asing dari Negeri Tirai Bambu tersebut, GoPay selaku salah satu perusahaan lokal penyedia layanan dompet digital, menyambut baik inovasi dan kolaborasi yang bisa mengakselerasi non-tunai di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

“Meskipun GoPay tetap menjadi e-wallet terbesar di Indonesia, faktanya kebanyakan masyarakat Indonesia masih bergantung pada uang tunai,” ujar Head of Corporate Communications GoPay, Winny Triswandhani melalui pesan singkat ke KompasTekno.

Dia menambahkan, GoPay sendiri sebagai pemain lokal juga melancarkan upaya untuk ekspansi ke luar Indonesia. Awal inisiatifnya adalah akuisisi perusahaan fintech pembayaran di Filipina, coins.ph.

“Dengan dukungan dan kolaborasi kuat dengan pemain lokal hingga pembayaran global seperti Visa, kami harap bisa terus meningkatkan transaksi non-tunai dan inklusi keuangan di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia,” imbuh Winny.

Wajib gandeng bank BUKU 4

AliPay dan WeChat tidak bisa begitu saja beroperasi di Indonesia. Bank Indonesia mewajibkan proses penyelesaian (settlement) transaksi uang elektronik di Tanah Air mesti dilakukan lewat pelaku lokal, dalam hal ini Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU 4).

Karenanya, penerbit uang elektronik asing macam AliPay dan WeChat selaku penerbit (issuer) mesti bekerja sama dengan bank BUKU 4 sebagai acquirer.

Selain itu, dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik, bank sentral juga mewajibkan para penerbit uang elektronik menempatkan dana float minimal 30 persen di bank BUKU 4 dalam bentuk kas maupun giro.

Baca juga: Resmi Hadir di Indonesia, Samsung Pay Gandeng Dana dan GoPay

Lalu, maksimal 70 persen dana floating mesti ditempatkan pada Surat Berharga Negera (SBN) atau instrumen keuangan lain yang diterbitkan pemerintah maupun di rekening Bank Indonesia.

Ketentuan ini berlaku untuk seluruh penerbit uang elektronik, baik asing, non-bank, maupun bank non BUKU 4.

Kerja sama antara pemain asing dengan bank BUKU 4 merupakan implementasi dari ketentuan soal Quick Response Indonesia Standard (QRIS) yang diluncurkan pada Agustus lalu dan akan berlaku efektif secara nasional pada 1 Januari 2020.

Para penyedia dompet digital asing seperti AlipAy dan WeChat diberi kesempatan hingga tanggal tersebut untuk merampungkan kerja sama dan mematuhi ketentuan dalam QRIS.

Selain BCA, kabarnya ada beberapa bank BUKU 4 lain yang yengah menggodok kerja sama dengan penyedia dompet elektronik asing, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank CIMB Niaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
dengan semakin banyaknya layanan dompet digital yang beroperasi di indonesia seperti gopay, ovo, linkaja, dan nantinya juga ada alipay dan wechat, diharapkan masyarakat akan semakin melek teknologi dan beralih pada transaksi uang elektonik yang lebih aman dan cepat. #jernihberkomentar


Terkini Lainnya
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
Platform Pencarian Kerja Glassdor dan Indeed PHK 1.300 Karyawan di Tengah Integrasi AI
e-Business
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
2 Cara Mengaktifkan Voice Chat di Grup WhatsApp dengan Mudah
e-Business
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Studi: Orang yang Kecanduan Scroll TikTok, Reels, dkk Cenderung Impulsif
Software
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
Pengiriman Pesawat Boeing Kuartal II-2025 Tertinggi sejak 2023
e-Business
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Kenapa Subjek E-mail Penting? Begini Penjelasannya
Internet
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Contoh Prompt Google Veo 3 untuk Membuat Video Bahasa Indonesia
Software
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
Cara Reservasi Restoran lewat Grab, Cepat Tanpa Ribet
e-Business
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Rahasia Samsung Rilis Android 16 Lebih Cepat di Galaxy Z Fold 7 & Flip 7
Gadget
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Fold 7
Gadget
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
Satu Meja dengan CEO Cisco Chuck Robbins: Baru Pertama Kali ke Indonesia
e-Business
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
Starlink Setop Pengguna Baru di Indonesia
e-Business
YouTube Hapus Halaman 'Trending' setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
YouTube Hapus Halaman "Trending" setelah 10 Tahun, Ini Gantinya
Internet
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Terungkap, Saklar Bahan Bakar Air India AI171 Tiba-tiba Bergeser ke OFF setelah Takeoff
Hardware
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
AI Google Flow Tersedia di Indonesia, Bisa Bikin Video Sinematik dari Teks dan Foto
Software
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
Nvidia Sentuh Kapitalisasi Pasar Rp 65.000 Triliun, Salip Apple dan Kejar Microsoft
e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murka Keluarga Juliana Marins Tuding Hasil Autopsi Bocor, Dibantah Polisi!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau